12

58 19 15
                                    

"Aku punya cafe, Lun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku punya cafe, Lun." Jawab Agharna tanpa mengubah raut wajah, masih datar.

"Jadi ini punya kamu, Gha?" Agharna hanya menggeleng.

"Kapan-kapan mau dong diajak ke situ, siapa tau cocok terus langganan ya kan," ucap Luna seraya tertawa.

"Oke, besok aku jemput ya pulangnya," jawab Agharna, lebih tepatnya ajakan.

"Mau ke cafe kamu?" Tanya Luna sambil menyeruput minumannya.

"Iya lah, katanya mau ke situ," jawab Agharna seraya mengacak rambut Luna lantaran gemas.

"Ih kok diberantakin sih, Gha!" Luna yang tak terima rambutnya diacak-acak pun protes.

"Habisnya ngeselin aja kamu."

Yap tepat sekali. Ucapan Agharna barusan memberi efek luar biasa pada Luna. Entahlah, ia tak pernah merasakan seperti ini pada siapapun. Namun mengapa demikian?

"Udah dimakan dulu itu!" Perintah Agharna pada gadis di depannya. Sementara yang diperintah hanya menganggukkan badannya. Menambah kesan lucu pada wajahnya yang masih seperti anak kecil itu.

Lima menit kemudian, keduanya telah menghabiskan makanan yang ada di depannya. Saat ingin mengajak Luna pulang, terlihat noda saus spaghetti di dekat mulut Luna. Gemas dengan hal itu, Agharna mengambil tisu lalu mengelapnya.

"Eh!" Luna terkaget dengan perlakuan Agharna.

"Kenapa? Ini loh ada saus. Udah gede juga masih belepotan!" Ucap Agharna yang masih mengelap noda saus di dekat mulut Luna.

Sesaat kemudian Agharna menarik tangannya kembali. Luna pun tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepada Agharna.

Lima menit kemudian mereka telah berada di motor Agharna. Agharna memacu motornya di tengah jalanan yang sedang padat. Dengan pandai Agharna meliuk-liukkan motornya di kemacetan agar cepat sampai di rumah Luna.

Tak butuh waktu lama. Mereka telah sampai di depan rumah Luna. Dengam susah payah Luna berusaha turun dari motor Agharna. Ya, motor Agharna sangat tinggi. Membuat Luna hampir terjatuh. Untung saja Agharna dengan sigap menahan badan Luna.

"Makasih, Gha. Mau mampir gak?"

"Em kapan-kapan aja deh, Lun. Udah malam nih!"

"Oh oke. Makasih ya traktirannya."

"Ah santai aja, Lun! Aku pulang dulu ya,"

"Hati-hati di jalan!" Ucap Luna, Agharna hanya mengacungkan jempolnya. Detik berikutnya ia melajukan kembali motornya. Sementara Luna masuk kerumahnya. Tepat sekali, keluarga keponya telah menanti di depan pintu. Mungkin setelah ini Luna akan digoda habis-habisan oleh keluarganya.

"Aduh adek abang udah gede ya!" Nah kan benar dugaan Luna.

"Apaan sih bang!"

"Aduh habis ini Alta dapet pj nih!" Ucap Altair dengan cengiran khas yang dimilikinya.

"Pj apaan!" Luna memelototi adek dan abangnya yang menyebalkan. Ibu Luna pun hanya tersenyum melihat anak-anaknya yang sedang ribut.

"Udah ayo masuk! Abangmu mau ngomong tuh katanya," ucap ibu Luna mengakhiri keributan anak-anaknya.

Mereka berempat pun akhirnya masuk dan duduk di ruang keluarga. Tampak wajah serius di wajah Kala. Entah abangnya akan berbicara apa. Mungkin tentang lamaran? Atau mungkin yang lainnya?

"Kala udah lamar Saluna buk," ucap Kala tiba-tiba. Ya ucapan itu sukses membuat semua terkejut. Namun tidak dengan Luna. Ia telah mengetahui rencana abangnya yang akan melamar Kak Saluna atau biasa dipanggilnya Asyira.

"Kapan?"

"Kemarin buk."

"Ya sudah besok kita ke rumah syira," putus ibu Luna.

"Kalo Alta kapan bu?" Tau sendiri pertanyaan itu berasal darimana. Yaps pertanyaan itu dilontarkan oleh Altair sendiri.

"Sekolah dulu gausah mikir begituan!" Ucap Luna sembari menjewer telinga Altair.

"Eh iya kak ampun!"

"Udah udah ini udah malam, ntar kalian telat bangun. Ayo buruan tidur!"

"Iya Bu, Luna masuk kamar dulu ya," setelah mengucapkan itu, Luna masuk ke kamar dan membaringkan badannya.

Ting..
Rupanya terdapat sebuah pesan di handphonenya.

Agharnar: besok aku jemput pulang kerja ya. Jangan lupa:v

Agharnar: selamat malam

Lunaxavier: siap bosque

Lunaxavier: selamat malam

Setelah mengetikkan pesan, Luna meletakkan handphonenya dan memejamkan matanya. Tak butuh waktu lama, Luna telah masuk ke alam bawah sadarnya.

 Tak butuh waktu lama, Luna telah masuk ke alam bawah sadarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan komen
Butuh 20 vote lagi untuk lanjut

#salamdariauthorcantik❤️

La LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang