18

18 3 0
                                    

Tes tes
Hai guys! Apa kabar!
Jangan lupa vote dan comment ya! Jangan sider aja! Biar aku semangat gitu nerusin cerita ini!
Thank you and happy reading

Tes tes Hai guys! Apa kabar! Jangan lupa vote dan comment ya! Jangan sider aja! Biar aku semangat gitu nerusin cerita ini! Thank you and happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau gak hilangin status jomblo aku?"

Ya, kalian tahu sendiri bagaimana keadaan Luna sekarang. Wajahnya seperti orang linglung, jantungnya berdebar-debar seperti mau copot, entah raganya hilang kemana saat ini. Agharna tampak menggoyang-goyangkan tangannya di depan muka Luna.

"Lun, kok melamun?" Cepat-cepat Luna tersadar. Ya, dia harus menjawab pertanyaan Agharna tadi.

"Em, Gha! Anu..."

"Gapapa kok, Lun. It's oke." Ada raut wajah kecewa di wajah Agharna saat ini. Mau bagaimana lagi? Toh Agharna tak bisa memaksa Luna.

"Aku mau, Gha."

Agharna yang awalnya menunduk langsung mengangkat kepalanya. Menengok ke arah gadis didepannya. Terlihat pula raut wajah yang berseri-seri.

"Seriusan, Lun?" Tanyanya memastikan sekali lagi bahwa ia tidak salah dengar. Gadis didepannya dengan malu-malu menganggukkan kepalanya.

"Makasih, Lun!" Ucap Agharna sembari memeluk Luna erat-erat.

Sesaat mereka merasa senang. Detik kemudian, keduanya melepas pelukan tersebut. Baru teringat bahwa tak ada kontak fisik yang mereka lakukan sebelumnya. Akhirnya kecanggungan menyelimuti mereka.

"Ma-maaf, Lun. Gak sengaja tadi. Aku terlalu seneng." Ucap Agharna sembari menggaruk kepalanya yang tak terasa gatal. Luna hanya tersenyum melihat tingkah pria di depannya. Lebih tepatnya "pacarnya".

"Hei! Udah nih?" Altair datang tiba-tiba. Mengagetkan dua sejoli yang masih diselimuti oleh kecanggungan.

Luna tersadar, nampaknya adik semata wayangnya ini sengaja membiarkan dia dan Agharna berdua. Rupanya Luna harus berterimakasih kepada adiknya itu. Karena berkatnya, ia bisa melepas status jomblo ngenes yang selama ini selalu melekat padanya.

"Thanks, Bro!" Ucap Agharna sembari menepuk pundak Altair yang saat ini duduk di samping kirinya. Dengan bangganya Altair membusungkan dadanya layaknya seorang pahlawan yang telah menyelamatkan dunia.

"Dih, belagu lo!" Ucap Luna sembari menimpuk kepala adiknya dengan bantal sofa. Sang adik pun meringis setelah mendapat timpukan tersebut.

"Seharusnya lo berterimakasih sama gue, sungkem dulu sini! Berkat gue lo udah ga jones lagi ya kek dulu. Kemana-mana sendiri kalo ga minta jemput." Ujar Altair.

"Udah! Jangan digoda terus tuh kakak kamu. Gitu-gitu gue sayang sama dia." Agharna berusaha melerai pertengkaran antara dua saudara tersebut.

"Bucin, najis!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

La LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang