Timeline: beberapa minggu setelah ending Voice 3.
Disarankan sambil mendengarkan lagu ost Voice, Kim Yuna-Voice atau Kim Young Geun-Word Up. (ada di mulmed)
Menurutku dua itu yang paling cocok untuk membangkitkan perasaan seperti ini 😅.
.
.
Tap
Tap
Tap
Sejak aku melewati gerbang besar ini, hanya terdengar suara dari alas kakiku yang berbaur dengan gemerisik angin. Suasana yang sunyi nan hijau, membuat tempat ini terasa nyaman sekaligus nyeri.
Hampir tak ada orang lain sejauh mata memandang. Yang kulihat hanyalah bukit yang dipenuhi pepohonan, tanah lapang kehijauan dengan banyak batu nisan yang mencuat, serta sebuah monumen besar yang kutahu adalah Monumen Kepolisian.
Dengan langkah pelan kakiku berjalan menuju salah satu batu nisan yang ada disana. Kuletakkan satu dari empat tangkai bunga lily putih yang kubawa di dekat batu nisan itu. Kupandang lekat-lekat batu nisan bertuliskan "Kang Gook Hwan" itu. Kutundukkan kepalaku dan berdoa dengan khusyuk di dalam hati.
"Appa," gumamku sendiri. "aku telah kembali setelah melewati banyak kesulitan setahun terakhir ini."
"Pendengaranku yang sebelumnya memburuk, secara ajaib kini mulai membaik. Saat ini aku bisa kembali mendengar tanpa takut akan suara dering itu lagi. Sayangnya, ada banyak yang harus kukorbankan untuk mencapai titik ini."
Kuelus nisan itu dengan senyuman yang terpatri. Walaupun aku tak bisa melihatnya, aku masih bisa merasakan tawa hangat Appa di dalam hatiku.
"Appa, aku harus pergi. Karena masih banyak yang harus kuhampiri. Sampai jumpa lagi."
Setelah penghormatan perpisahan sejenak, kulangkahkan kembali kakiku menyusuri pemakaman ini. Tak butuh waktu lama untuk menemukan nisan bertuliskan "Jang Gyung Hak". Kuulangi kembali hal yang sama sebelumnya, meletakkan setangkai bunga lily putih dan menundukkan kepala sejenak.
"Komandan Jang, sudah lama aku tidak datang kemari. Kumohon jangan kesal padaku, yang harusnya kau marahi adalah Komandan Moo. Dia sama sekali belum kemari, bukan?"
Aku hanya tertawa mendengar perkataanku sendiri. Setiap mengingat Komandan Jang, Komandan Moo yang ada di Amerika pasti juga ikut terbawa. Yah, mau bagaimana lagi, mereka berdua bisa dibilang "satu paket" yang sulit dipisahkan.
"Anda tahu bukan, dendammu sudah terbalaskan. Walaupun saat ini Bang Je Soo entah dimana keberadaannya, tetapi bosnya, Kaneki, telah tiada."
"Berkat Komandan Do, kami bisa membekuk Bang Je Soo dan Kaneki Masayuki. Sayangnya kini keberadaan Bang Je Soo tidak diketahui dan Kaneki telah mati sebelum mempertanggung jawabkan perbuatannya di mata hukum."
Kurasakan air mataku mulai berkumpul. Namun, hal itu kutepis dengan senyuman tipis.
Ini bukan waktunya menangis, Kang Kwon Joo.
"Karena Anda dahulu seringkali mencemaskanku, kukatakan bahwa saat ini aku baik-baik saja. Semua anggota Tim Golden Time juga baik-baik saja. Detektif Park saat ini sudah pulih dari lukanya tempo hari."
"Maaf jika aku tidak bisa berkata banyak. Semoga kini Anda telah tenang disana. Sampai jumpa, Komandan Jang."
Tak jauh dari makam Komandan Jang, terlihat nisan dengan ukiran nama "Na Hong Soo". Kuhampiri makam itu dengan langkah pelan. Kurasakan beban dalam batinku melonjak saat tiba di dekat makam Kanit Na. Kuletakkan tangkai lily ketiga yang kubawa dan mengulangi hal yang sama seperti di makam Appa maupun Komandan Jang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moksori - voice
FanfictionTim Golden Time adalah sebuah tim khusus yang pertama kali berdiri di Kepolisian Wilayah Sungwun, dan semakin berkembang di Kepolisian Wilayah Poongsan. Dikenal sebagai tim yang selalu sukses dalam memecahkan kasus code zero dan berhasil meringkus...