Tekanan

190 18 2
                                    

Timeline: pertengahan Voice 3. Sebelum dunia semakin gonjang-ganjing karena Kaneki.

.

.

.

Bagi seorang agen siber sepertinya, sudah menjadi makanan sehari-hari ketika ia diberikan berbagai macam tugas yang berhubungan dengan dunia informasi digital.

Saat ia pertama kali direkrut sebagai salah satu anggota Tim Golden Time, memang Jin Seo Yul tak menyembunyikan rasa bahagia dan bangganya. Bagaimana tidak, ia tahu sendiri jika Direktur Kang Kwon Joo tak akan sembrono dalam memilih anggotanya. Dan Seo Yul patut bersyukur Direktur Kang melirik kemampuannya itu.

Memang, tugasnya di Pusat Panggilan cukup berat. Tetapi Seo Yul menikmati pekerjaannya berkat rekan-rekannya yang selalu kompak saat bekerja. Bahkan kebanyakan dari mereka memiliki selera humor yang serupa dengannya.

Namun ketika ia baru setahun bekerja dibawah naungan Tim Golden Time, ia mulai merasakan banyak tekanan.

Kematian Komandan Jang Gyung Hak yang cukup misterius.

Komandan Do Kang Woo yang datang dengan segala kemisteriusannya, terutama hubungannya dengan Kanit Na Hong Soo.

Seorang psikopat yang nyatanya memiliki kemampuan yang hebat dalam bidang siber, hingga membuatnya harus memutar otak berkali-kali untuk mencari tahunya.

Puncaknya, jari-jari berharga milik Seo Yul dipotong begitu saja oleh Bang Je Soo.

Dan setelah semua itu, ia masih harus menghadapi kenyataan bahwa peranannya kini jauh lebih penting dari sebelumnya.

Komandan Do yang nyatanya menghilang ke Jepang dan membawa kabar buruk.

Auction Fabre dan Wire Shun yang mendadak muncul dan menimbulkan rasa teror bagi siapapun yang ingin berurusan dengan mereka.

Bahkan seorang Bang Je Soo kini dinyatakan meninggal setelah diperkirakan jatuh dari tebing dan terbawa arus sungai.

Semua itu membuat Seo Yul mau tak mau selalu berurusan dengan dark web setiap harinya.

Bisa kalian tebak bukan, apa yang kini dirasakan oleh seorang Jin Seo Yul?

Tekanan batin yang menyakitkan.

.

.

.

"Rasanya sudah cukup lama aku tidak menerima panggilan darurat."

Seo Yul bergumam sendiri setelah menyelesaikan panggilan darurat yang ia terima. Beruntung panggilan itu bukanlah sesuatu yang benar-benar gawat, hanya seorang pemabuk yang membuat ulah. Ia hanya perlu menghubungi kantor polisi terdekat untuk menyelesaikan hal itu.

"Kau seharian mencari informasi soal Auction Fabre, bukan? Kau tidak istirahat?" sahut Eun Soo, salah seorang rekan kerja yang paling akrab dengannya.

Seo Yul menggeleng pelan. "Aniyo, masih ada beberapa hal yang perlu kuurus."

Seo Yul pun melanjutkan pekerjaannya yang tertunda, mencari informasi data seseorang. Jika saja ini bukanlah permintaan dari Komandan Do, sudah pasti ia menikmati kerjaan sebagai pengangguran terselubung selama tidak ada panggilan darurat lain. Saat Seo Yul menggerakkan jari-jemarinya di atas keyboard, tiba-tiba ia merasa sedikit ngilu tepat di bagian bekas jahitan di jarinya. Cukup membuatnya reflek mengaduh pelan sembari memegang jarinya.

"Agen Jin, kau baik-baik saja?" Eun Soo yang tak sengaja mendengarnya, langsung bertanya dengan raut muka khawatir.

"Ah, aku baik-baik saja, sunbaenim. Jangan khawatir," kilah Seo Yul sembari terkekeh pelan.

Moksori - voiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang