Di suatu malam ketika rembulan tengah malu-malu menampakkan sinarnya di balik gumpalan awan tipis yang menghiasi langit biru gelap, Kaneki baru saja merebahkan tubuhnya di kasur tercintanya. Sembari meregangkan tubuhnya yang membuatnya sedikit terlihat ambigu, ia sibuk memainkan ponsel pintarnya.
"Hm? Apaan nih?" celetuk Kaneki saat sedang asyik men-scroll sosial medianya.
"NEE? ULTAH?!!"
.
.
.
Sudah cukup lama sejak terakhir kali Kaneki mencari data tentang Kwon Joo. Wajar saja jika ia lupa akan ulang tahun calon adik iparnya itu. Namun, masa' adiknya tercinta itu lupa, sih?!
"Woi, Kang Woo! Kousuke!"
Dan lagi, seingatnya Kang Woo tak mempersiapkan apapun. Jangan lupa, Kaneki tahu segalanya.
"Bangun, b*r**gs*k! B**gs*t bangun woi! Ada hal penting banget, nih! WOII–"
TAK!
Detik itu juga, Kaneki langsung menutup mulutnya. Dipandangnya pintu di hadapannya yang telah berlubang. Saat ia menoleh ke belakang, sebuah shuriken menancap di dinding.
"Berisik!"
"Lu udah nyiapin buat ultahnya calon adik ipar, hah? WOI WOI WOI!"
Insting bahaya Kaneki berbunyi keras hingga ia langsung menjauhi pintu kamar Kang Woo. Detik berikutnya, pintu yang seharusnya membuka ke dalam kini malah terbuka ke arah sebaliknya. Di balik pintu itu terlihat Kang Woo berdiri dengan wajah bantalnya yang terlihat kesal.
"Bisa diem nggak? Ntar kita dikomplain sama tetangga, pabbo."
"Lu nggak lupa kan sekarang hari apa, hah?"
"Hari Jumat, napa sih?" balas Kang Woo santai. Kaneki menepuk jidat seksinya mendengar jawaban adiknya yang terdengar amat polos itu.
"Ya ampun, jadi pengen ice moshi," gerutu Kaneki. "Sekarang ulang tahunnya Kang Center, woi!"
Reaksi pertama Kang Woo hanya sekadar ber-ohh ria.
"Yaudah. Emang kenapa?" tanya Kang Woo sok tidak peduli.
"Aigoo," Kaneki menghela napasnya. "Terserah kau, lah. Aku cuma ngingetin aja, k*mpr*t."
"Mending lu ganti rugi kerusakan pintu ini aja. Awas aja kalo nanti sore belom ganti baru," perintah Kang Woo setengah mengancam.
Ia pun kembali ke pulau kapuk tanpa memedulikan kakaknya yang masih berdiri mematung di dekat pintu kamarnya.
"Mana ada aku lupa soal ulang tahun dia, wahai kakak yang terlalu baik hati~" gumam Kang Woo pelan sebelum menutup matanya menuju alam mimpi.
.
.
.
Bagi sebagian orang, hari ulang tahun hanyalah sekadar hari saja. Banyak yang tak begitu peduli soal itu, karena mereka pikir hari ulang tahun sama saja seperti hari-hari lain. Terkadang juga mereka tak berpikir lebih jauh soal kejutan, kue, atau hadiah. Mereka hanya bersyukur dan merenungi hidup.
Dan Kwon Joo adalah salah satu tipe yang tak begitu peduli soal ulang tahun. Mengingat setiap hari ia disibukkan dengan tugasnya sebagai Direktur Pusat Panggilan 112, jelas ia lebih mementingkan tugasnya daripada ulang tahunnya sendiri.
Yang dilakukan Kwon Joo di hari ulang tahunnya hanyalah bangun tidur dan bersiap untuk bekerja. Benar-benar nyaris tak ada bedanya setiap harinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moksori - voice
FanficTim Golden Time adalah sebuah tim khusus yang pertama kali berdiri di Kepolisian Wilayah Sungwun, dan semakin berkembang di Kepolisian Wilayah Poongsan. Dikenal sebagai tim yang selalu sukses dalam memecahkan kasus code zero dan berhasil meringkus...