Ashilla Kwon. Gadis manis dengan kulit putihnya yang mulus serta tinggi dan bentuk tubuh yang pas untuk seumurannya dan bentuk wajah yang bulat memanjang dengan bibir pink nya yang di lapis oleh lipgloss dan mata besar khas Korea dengan pupil berwarna coklat itu berjalan melewati lorong-lorong kelas yang ramai oleh siswa-siswa yang heboh bercengkrama.
Ia mengarahkan kaki kecilnya yang terbalut kaus kaki putih setinggi lutut dan sepatu semi kets berwarna hitam dengan garis putihnya menuju ruang guru. Ini hari pertamanya masuk atau pindah lebih tepatnya. Meninggalkan kenangan suramnya di daerah asalnya, kota Bandung.
Tok tok tok,
"permisi pak, bu. Saya murid baru."
Seorang guru dari meja paling depan yang bername tag Ajeng Pratama itu itu langsung menghampiri Shilla.
"oh kamu anak beasiswa itu kan? Pak Hardi, saya minta tolong berikan anak ini seragam sekolahnya. Setelah menerima seragam sekolahnya, tolong segera ganti baju dan masuk kedalam kelas. Ini peta sekolahnya."
Dan guru itu kembali duduk di meja nya berganti dengan guru pria bernama Pak Hardi yang berjalan sambil membawa seplastik besar berisi baju seragam untuk Shilla.
"ini seragamnya, toilet wanita ada di lorong ketiga di arah kanan ruang guru." Ucap Pak Hardi.
Shilla mengangguk dan mengucap terima kasih. Ia dengan segera berjalan menuju toilet dan bergegas menukar seragam lamanya dengan seragam yang baru saja diberikan. Setelahnya ia dengan cepat berjalan menuju kelas yang dituju. Namun sial, baru berjalan beberapa langkah, seseorang tidak sengaja menabraknya hingga lembaran kertasnya jatuh.
"eh, sorry sorry. Gue gak liat."
Seorang pria tinggi dengan setelan baju basket berwarna putih biru dan rambut coklat tuanya yang berantakan itu hanya meminta maaf sekilas lalu berjalan begitu saja.
"eh, tunggu dulu. Gue mau nanya, kelas 11-2 dimana?" Tanya Shilla.
"pojok, lo naik tangga. Arah tangga, belok kiri, ikutin aja. Nanti ada tanda nya."
Setelahnya pria itu dengan cepat langsung berjalan menuju lapangan dan menyapa teman-temannya. Shilla menyela napas. Dengan cepat ia berjalan menuju tangga dan menaiki anak tangga itu satu-persatu.
Ia berjalan memperhatikan setiap kelas. Melihat palang kelas 11-2 di atas pintu, ia langsung tersenyum dan beralih melihat kearah pintu. Ia ketuk pintu itu kecil. Setelah mendengar kata masuk dari dalam, ia membuka pintu itu sedikit, hanya mengintip. Setelahnya ia benar-benar membuka pintu itu.
"siapa ya?" Tanya guru di dalam.
"sa - saya, murid baru pak." Ucap Shilla grogi.
"oh silakan masuk dan perkenalkan diri." Ucap guru itu.
Shilla berjalan pelan menuju tengah kelas dengan tangan yang menjulur kebawah dan jari-jarinya melilitkan kearah sweather yang ia pakai.
"saya Ashilla Kwon, saya murid pindahan dari bandung. Mohon kerja samanya." Ucap Shilla lalu membungkuk pelan.
"kamu boleh duduk di... belakang Stevan. di pojok kanan paling belakang." Ucap guru itu menunjuk bangku yang kosong.
Shilla mengangguk lalu berjalan menuju bangku yang ada di pojok paling belakang. Pria bernama Stevan yang duduk di depan Shilla terus memandanginya. Shilla yang merasa kurang nyaman di perhatikan terus, dengan cepat duduk di bangkunya.
"Eh, kenalin. Gue Mark Stevan.terserah lo mau panggil gue Mark atau Stevan." Ucap Stevan ramah.
Shilla tersenyum melihat Stevan tersenyum ramah kearahnya sambil menjulurkan tangan.
"Gue Shilla. Ashilla Kwon." Ucap Shilla balik tersenyum.
Terdengar suara ocehan pak Andri, guru tadi mengomel didepan kelas.
"kamu, sudah yang ketiga kalinya kamu terlambat. Kalau besok kamu masih terlambat, bapak tidak akan segan-segan menelfon orang tua kamu untuk datang ke sekolah."
"iya pak." Ucap gadis didepannya.
Stevan terkikik geli melihat gadis di depan kelas itu di omeli habis habisan oleh pak Andri. Gadis itu berjalan mumet menuju pojok kelas. Yang ternyata gadis itu adalah teman sebangku Shilla.
"diomelin lagi kan lo? Makanya kalau pagi-pagi gue jemput itu, lo cepetan. Supaya gak telat. Kekeke~" ledek Stevan.
"ah berisik lo. Gara-gara supir gue nih jadi lama. Shit banget emang." Ucap gadis itu.
"eh Shil, kenalin. Cewek ini sahabat gue dari SD. Irene Nakamoto. Cewek keturunan jepang yang super duper lelet." Ucap Stevan.
"apa sih lo. Dari pada lo, Mark Stevan. Cowok keturunan kanada yang super duper bego."
"hai, gue Shilla. Ashilla Kwon." Ucap Shilla.
"keturunan korea kan? Aahh, gue ngefans banget sama cowok-cowok korea. Cogan semua." Ucap Irene.
Stevan menepuk pelan jidat Irene.
"masih gantengan juga gua." Ucap Stevan.
"dih. Dream On!!" omel Irene jutek lalu melempar penghapus kaearah Stevan.
Mereka bertiga tertawa kecil. Shilla tersenyum. Ia senang. Sepertinya akan ada banyak cerita seru yang akan terjadi.
- To Be Continued -
________________________
Hai all, ketemu lagi di cerita ini ^^Kayak biasa, don't forget to comment and vote ya ^^
Don't be ghost reader! Emang mau jadi hantu?
See you all ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Goodbye.
Teen FictionAku terus mencarimu. Walau tanpa arah, aku tidak peduli. Rasa persahabatan itu membuncah dengan tulus menjadi cinta Kenangan kecil membayang hingga kini. Semakin aku berusaha bahagiany bersamamu, Maka semakin aku di sakiti. Hanya kepercayaan dan...