#Chapter 9 : semakin jauh,..

1.9K 88 7
                                    

Sudah 2 bulan ini, Irene dan Stevan tidak lagi sedekat dulu. Saling jauh menjauh. Tidak lagi ada komunikasi seperti dulu. Bahkan saling melirik pun tidak. Padahal sebentar lagi mereka akan kenaikan kelas.

Irene kini tengah berada di depan pintu rumah Raka.

"Raka."

"Ya? Oh Irene. Jadi kerjain tugas disini?" Tanya Raka.

Irene mengangguk. Raka menyuruh Irene masuk dan duduk di meja kecil di ruang tengah.

Raka menyeduh teh hangat dan membawa dua gelas menuju meja di ruang tengah.

"Jadi gimana sama tugas nya?" Tanya Raka.

Irene mulai mengeluarkan beberapa buku biologi dari dalam tas nya.

"Jadi kita harus nge deskripsiin pengamatan. Hah, bikin ribet aja. Disini ada taman kan? Kita ke taman aja yuk." Ucap Irene.

"Boleh juga. Sekalian pengamatan di taman. Tapi mending bikin tabel pengamatannya dulu deh." Ujar Raka.

Selesai membuat tabel pengamatannya mereka berdua berjalan turun menuju taman. Berselisih dengan Shilla yang sedang menuju ke atas.

***

Hari menunjukkan pukul 5 sore. Raka dan Irene sudah selesai mengerjakan tugas mereka. Tugas mereka tidaklah sulit sebenarnya. Dan kini mereka tengah duduk di salah satu bangku taman sambil memakan es krim.

"Ka, gue kangen Stevan." Ujar Irene datar.

"Kalau gitu lo jelasin semuanya ke dia seperti yang udah gue katakan ke lo." Ucap Raka tidak kalah datar.

Irene terdiam dan menunduk.

"Gue harus jelasin apa lagi Raka?" Tanya Irene.

"Lo jelasin semuanya ke dia. Lo bilang ke dia kalau lo suka sama dia. Lo gak bisa jauh dari dia. Dan lo cemburu kalau liat dia sama Shilla. Jujur, gue juga cemburu ngeliat Shilla lebih deket sama Stevan." Ujar Raka panjang cepat.

Irene berhenti berjalan dan memandang lurus. Maniknya seketika melirik Raka.

"Lo, suka sama Shilla?" Tanya Irene.

Raka diam dan hanya mengendikkan bahu. Raka menengadah melihat awan kelam.

"Balik yuk. Kayaknya bentar lagi hujan." Ucap Raka.

Irene mengangguk.

"Ren, sampai kapan lo bakal nge biarin gue bermain dalam permainan lo?"

Lalu orang tadi pergi begitu saja.

***
Irene dan Raka masuk kedalam rumah Raka.

"Ka, lo tinggal sendiri aja selama ini?" Tanya Irene.

"Ya gitu lah. Nyokap kan udah gak ada." Ujar Raka lalu duduk di sofa dan menyalakan TV.

"Bokap lo?" Tanya Irene pura-pura tidak tahu.

"Dia tinggal di Amerika. Emang lo gak pernah diceritain sama Stevan?" Tanya Raka.

Irene menggeleng.

"Pernah sih. Tapi gue pikir ya bokap lo pasti sering bolak balik lah Kesini nemenin lo walaupun sebentar?" Ujar Irene sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Hubungan gue sama bokap gue kurang bagus." Ucap Raka.

Tiba-tiba seseorang berjalan dari arah dapur dan meletakkan segelas susu hangat di atas meja. Bajunya masih basah. Ia baru saja pulang dari kerja paruh waktunya. Namun tidak sengaja orang itu menabraknya pelan.

Hello, Goodbye.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang