'2

5.2K 508 12
                                    

Alih-alih merasa bersalah, Yohan malah berdiri di depan gerbang sekolah dengan santai bersama beberapa siswa yang juga terlambat. Kedua tangannya ia masukkan ke saku celananya. Terlambat masuk sekolah bukan masalah besar baginya, ia sudah cukup sering terlambat dan mendapat hukuman, jadi ia sudah terbiasa.

Karena Yohan berada di barisan paling belakang, samar-samar ia dapat mendengar keributan di belakangnya. Ketika ia menengok ke belakang, dapat dilihatnya Choi Yeri sedang sibuk mengomeli seorang lelaki yang tampak mengenakan seragam SMP dengan helm yang masih melekat di kepala dan masih Setia berada di atas motor.

"Kamu tuh kalo ngobrak-ngabrik lemari kakak ya dibalikin dong yang rapi,jangan berantakan kayak tadi kakak kan jadi susah nyari kaos kaki sama dasi kakak, terus kalo tidur itu jangan kemaleman-"

"Kak, udah ah nanti aja ya ngomelnya aku beneran telat banget nih," seseorang yang masih memakai helm itu membalas perkataan Yeri dengan nada memohon.

"Kamu pikir kakak nggak terlambat??"

"Tapi kan kakak udah sampe, sekolahku masih jauh kakkk. Udah ya, aku berangkat dulu ya kak! Dadah,"

Seseorang tersebut tampak mencium punggung tangan Yeri lalu segera bergegas pergi menggunakan motornya.

"Eh gyu!" Yeri berteriak sebal.

Yohan melihat Yeri menggerutu pelan sebelum berjalan ke arahnya -gerbang sekolah-

Beberapa siswa yang terlambat menatap ke arah Yeri sedikit kaget. Pasalnya Yeri merupakan siswa yang teladan yang tidak pernah terlambat, tapi hari ini??

"Yer, lo kesambet apaan hari ini telat?" tanya Jihoon, teman osis Yeri yang sedang berdiri di depan gerbang sekolah yang tertutup sembari mencatat nama-nama siswa yang terlambat dan memberi hukuman.

"Adek gue nyari gara-gara," jawab Yeri.

"Kemarin-kemarin elo yang nyatet nama gue, sekarang gantian dong. Rasakan pembalasanku Choi Yeri hahahahaha" Jihoon tertawa dramatis ala-ala bajak laut.

"Maap ya ini kalo mau pacaran dipending dulu ya, cepetan bagiin hukumannya, panas nih," celetuk salah satu siswa.

"Iya iya sabar, orang sabar jidatnya lebar," ujar Jihoon lalu tertawa dengan leluconnya sendiri.

"Changbin, Yeoreum sama Yoojung bersihin lapangan upacara bagian Selatan. Hangyul, Yehana sama Sungyeon, bersihin lapangan upacara bagian Utara, Hwiyoung sama Rocky bersihin kamar mandi cowok. Yohan, Yeri, sama Juhak bersihin lapangan belakang. Bersihin yang bener, nggak bersih gue tambah nih. Kalo udah lapor Yena. Sekian, wassalam." lanjut Jihoon lalu membuka gerbang sekolah.

Yohan bersorak kecil dalam hati, ini kebetulan yang menyenangkan, ia bisa melakukan pendekatan dengan Yeri.

Beberapa siswa yang terlambat pun masuk dan meletakkan tasnya dibawah pohon lalu menjalankan tugas bersih-bersih yang di beri oleh Jihoon.

Yeri segera mengambil alat bersih-bersih dan menuju ke lapangan belakang sekolah, diikuti oleh Yohan dan Haknyeon.

"Ini maunya bagi tugas atau gimana?" tanya Yeri setelah mereka sampai di lapangan belakang.

"Gue sih maunya nggak kerja, Yer," celetuk Haknyeon.

"Gue bilangin Jihoon nih, biar ditambah tugas lo," balas Yeri.

Dare | Kim Yohan [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang