Yohan merogoh saku celananya, mengambil ponselnya yang bergetar menandakan ada pesan masuk.
Ia melihat notifikasi pesan di ponselnya lalu segera membukanya.
Beomgyu
|Bang YohanOi|
|Hari ini bisa tolong tebengin kak Yeri nggak?
|gue mendadak ada latihan futsal bangBisa|
Ntar gue tebengin, santai||Sip bang makasih
Yoi|
Yohan tersenyum miring. Sepertinya ia sedikit banyak sudah mendapat kepercayaan dari Beomgyu, ini akan memudahkannya mendapatkan Yeri.
"Oi masih disini aja lo, ganti sono buruan keburu antri," ucap Hendery Yang sudah mengganti seragamnya dengan kaos basket tanpa lengan sembari membuka lokernya dan memasukkan seragamnya.
Yohan menutup pintu kecil lokernya Yang sedari tadi terbuka. "Mau nganterin Yeri pulang gua, dimintain tolong adeknya. ntar balik kesini," ujar Yohan.
"Widih sedeket apa lo sama adeknya? Mantep banget pantesan mesam mesem aja lo dari tadi,"
"Biasa sih, cuma kebetulan dia junior gue di club taekwondo,"
"Kebetulan Yang menyenangkan banget nih bisa deket sama calon adek ipar," celetuk hendery.
"Adek ipar apaan njir, mana sudi gue punya istri kek Yeri yang sok jual mahal begitu, ini kalo bukan gara-gara Dare nggak bakal gue mau begini,"
"Sabar aja dah lu. Gini aja dah nanti kalo udah selesai misi lo ngelakuin Dare itu, Yerinya buat gue," ujar hendery sambil menaik-turunkan alisnya. "Lumayan nih Yeri masuk tipe gue,"
"Terserah lo dah, ambilll," sahut Yohan. "Udah lah gue mau ke kelasnya si Yeri, duluan gua,"
"Yoi,"
Yohan berjalan santai keluar dari ruang ganti menuju ke kelas Choi Yeri. Bersamaan dengan itu ia melihat Yeri keluar dari kelasnya dari kejauhan. Ia segera berlari kecil menghampiri Yeri.
"Yer," panggilnya.
Yeri menoleh. "Iya?"
"Kata Beomgyu dia nggak bisa jemput lo, jadi lo bareng gue aja, tadi dia chat gue," jelas Yohan.
"Gue bareng Lo?"
"Iya, coba deh lo liat hp lo, siapa tau ada chat dari adek lo,"
"Oh iya bentar,"
Yeri mengambil ponsel nya yang ada di dalam tas dan melihat notofikasi pesan.
"Oh iya, Beomgyu nggak bisa jemput,"
"Yaudah ayo,"
"Eh nggak usah Han, gue pulang naik bis aja,"
"Udah bareng gue aja,"
"Nggak usah, beneran, gue naik bis ajaa. Itu temen-temen lo pada latihan basket, lo latihan basket aja," ujar Yeri sambil menunjuk segerombolan tim basket yohan yang sedang melakukan warming up di lapangan.
"Iya gue anterin Lo dulu, abis itu gue balik kesini," ujar Yohan santai.
"Nggak usah Han beneran, lagian gue mau mampir ke toko buku dulu nanti, jadinya Lama,"
"Nggak papa, lagian kalo Lo mau ke toko buku malah enak kan kalo gue anterin, nggak perlu ribet nunggu bis,"
Yeri menghela napas pelan, ia bingung bagaimana lagi caranya menolak ajakan Yohan.
"Udah ayoo," ajak Yohan sembari memgambil map berisi berkas osis milik Yeri yang sedari tadi dibawa oleh Yeri lalu berjalan santai ke parkiran dengan map dokumen Yeri ditangannya.
Terpaksa Yeri berlari kecil ke arah Yohan dan mengambil mapnya yang berada di tangan Yohan. Lalu berjalan disamping lelaki itu.
"Maaf ya kalo ngerepotin,"
"Nggak ngerepotin sama sekali kok, malah gue seneng bisa bantu temen," ujar Yohan.
Setelah Yohan mengambil motor di tempat parkir, mereka pun berangkat.