'28

3.2K 270 23
                                    

Yohan

Han|
Sibuk nggak?|

|Enggak yer
|Knp?

Bisa ketemuan nggak habis ini?|

|Bisa
|Dimana?

Di taman kota bisa?

|Bisa
|Yaudah gue siap-siap dulu
|Habis ini gue jemput   

Nggak usah jemput|
Langsung ketemu disana aja|

|Oh gitu
|Oke


Setelah membaca pesan terakhir dari yohan, yeri mengalihkan pandangannya pada kalung berliontin huruf y pemberian yohan yang berada di genggamannya.

Ia sudah membuat keputusan untuk kelanjutan hubungannya dengan yohan dan ia akan menyampaikannya pada yohan nanti di taman kota.

Sementara di sisi lain yohan merasa penasaran kenapa yeri mengajaknya ke taman kota. Apakah gadis itu akan memberikan jawaban atas pernyataan cintanya beberapa hari lalu ataukah ada hal lain.

Ah, memikirkannya  membuat laki-laki itu berdebar saja.

Maka dengan cepat ia bersiap-siap dan berangkat ke taman kota.

.

Selama di perjalanan, yohan tidak berhenti memikirkan apa alasan yeri mengajaknya ke taman, sekaligus mempersiakan diri untuk skenario terburuk jika seandainya nanti yeri memberikan jawaban dan jawaban itu adalah menolaknya.

Beberapa menit kemudian ia sampai di taman, rupanya yeri sudah lebih dulu berada disana karena ketika memasuki taman ia dapat melihat yeri berdiri di tempat ia menyatakan perasaannya untuk pertama kali atas dare dari woojin beberapa waktu lalu.

Tidak ingin mengulur waktu, Yohan segera menghampiri yeri.

Ketika yohan sampai di hadapan yeri, gadis itu menyerahkan kalung pemberiannya.

Untuk beberapa saat yohan terdiam.

Apa ini artinya yeri menolaknya untuk yang kedua kalinya?

Apa ini artinya ia harus menyerah sampai disini?

Apa ini akhirnya?

Tangannya perlahan terulur meraih kalung yang diserahkan yeri padanya. Memandang kalung itu sebentar lalu menatap yeri.

"Makasih ya," yeri mengucapkannya dengan tersenyum.

Yohan tersenyum getir, menganggukkan kepalanya pelan. "Ya.."

Untuk sesaat yohan sadar, ia sudah ditolak. Jadi untuk apa ia masih berada disini sekarang?

Maka ia membalikkan badan dan melangkah pergi dari sana.

Ya, inilah akhirnya.































































"Han, kenapa pergi?"

Yohan berhenti melangkah.

"Gue minta tolong lo buat makein kalung itu ke gue,"

Dan yohan segera berbalik menghadap yeri dan tertawa konyol sekaligus lega luar biasa. Bahkan sampai menumpukan kedua tangannya ke lututnya.

Melihat yohan tertawa sebegitu leganya tidak ada alasan bagi yeri untuk tidak ikut tertawa.

"Gue pikir lo nolak gue," ujar yohan setelah tawanya sedikit mereda.

"Gue awalnya juga mikir gitu. Tapi nggak ada alasan buat nolak lo," yeri tersenyum.

"Jadi gue bener-bener diterima kan?" tanya yohan memastikan.

Yeri mengangguk.

"Yaudah gue pakein ya,"

Yohan berdiri di belakang yeri lalu dengan senang hati memakaikan kalung itu di leher yeri.

"Rasanya bener-bener lega. Makasih nggak nolak gue," yohan mempersembahkan senyuman terbaiknya. "Gue bakal berusaha jadi tokoh terbaik di cerita lo,"

Mereka berdua tersenyum bahagia dan siap untuk memulai  babak baru dalam hubungan mereka.

Dan ini adalah akhir yang sesungguhnya.

Fin.

Hehehe maap ya kalo endingnya nggak sesuai harapan:"

Makasih banyak buat yang udah baca, komen apalagi vote💕 bener-bener bikin semangat loh:))))

Sampai ketemu di work ku selanjutnya, Byeeee!

Dare | Kim Yohan [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang