Yeri segera melepas helmnya setelah motor Yohan sampai di parkiran sekolah mereka.
Hari ini mereka berangkat sekolah bersama seperti beberapa hari sebelumnya. Yeri sebenarnya selalu ingin menolak ajakan berangkat bersama Yohan, ia tidak mau menceri masalah dengan siapapun, tetapi Yohan selalu berhasil memaksanya.
"Yer, ini gue disuruh kumpul di lapangan dulu. Lo nggak gua anter ke kelas gapapa kan ya?" Tanya Yohan.
Dan ya, setiap hari Yohan selalu mengantar Yeri ke kelasnya, walaupun Yeri menolak. Dan ini semua menimbulkan ledekan-ledekan menggoda dari teman-teman sekelas Yeri.
'Gue malah seneng banget Han, lo nggak nganterin gue ke kelas' batin Yeri.
"Nggak papa kok Han. Sebenernya lo emang nggak perlu nganter gue ke kelas," ujar Yeri.
"Yaudah gue ke lapangan dulu ya, nanti pulang sekolah gue ke kelas lo," ujarnya lalu menghilang dari hadapan Yeri.Yeri pun berjalan sendirian menuju kelasnya. Sekolah sudah cukup ramai karena bel masuk akan berbunyi lima menit lagi.
"Cieee dianterin sama Yohan lagiiii," ledek Chaeyoung saat berpapasan di depan pintu kelas mereka.
"Fiks sih ini lo jadian kan sama Yohan??? Ngaku lo," ujar Yena sembari menaik-turunkan alisnya menggoda.
"Siapa yang jadian sama siapa coba,"
"Backstreet nih Lo berdua pasti," tuduh Yena.
"Pokoknya kalo jadian beneran jangan lupa pajak jadiannya," Chaeyeong menimpali.
"Ihhh kalian tuh yaaa dilarang menyebarkan gosip," ujar Yeri sambil merangkul Yena dan Chaeyeong lalu menggiring mereka berdua untuk masuk ke kelas karena bel sudah berbunyi.
.
"Gimana nih bre, udah luluh belom si Yeri?" Tanya Mark.
Mereka sedang duduk-duduk di kantin karena bel istirahat sudah berbunyi Lima menit yang lalu.
"Hampir, dikit lagi lah," jawab Yohan.
"Pokoknya kalo jadian beneran mah pjnya jangan lupa awas lu,"
"Dih pj apaan, gue aja jadiannya gara-gara terpaksa," protes Yohan. "Lo pada kali tuh, yang harus teraktir gue makan siang sebulan penuh karena gue berhasil luluhin si Yeri,"
"Kalo gue nih ya, firasat gue kayaknya lo berhasil ngejalanin Dare dari gue ini-"
"Woiya pasti dong," potong Yohan.
"-Dengerin dulu gua belum selesai ngomong njing. Iya lo kayaknya berhasil tapi nanti lo jatuh cinta beneran sama Yeri," lanjut Woojin.
"Dih mana ada, atas dasar apa lo bilang begitu?" Tanya Yohan.
"Belum jadian aja lo udah bucin begini, apalagi pas udah jadian nanti. Jatuh cinta beneran sih lu liatain," sahut Hendery.
"Dih apaan dah,"
"Kapan lo rencana mau nembak si Yeri?" Tanya Mark.
"Habis uas paling,"
"Lama amattt," ujar Lucas.
"Ya lu pikir gampang apa ngajak jadian cewek modelan Yeri," ujar Yohan.
"Heh makanannya udah pada dateng nih, ngomong mele lo pada, bantuin gue kek ngambil pesenan," ujar Dino sembari meletakkan nampan besar berisi pesanan mereka ke meja.
"Iya iya makasih ibu peri Dinooo," ujar Mark dengan suara mendayu-dayu.
"Dih jijik bgst," Dino bergidik.
Setelah mendapat pesanan mereka berenam segera mengisi perut mereka dengan makakan Yang telah mereka pesan.
.
Yeri membuka lock screen ponselnya dan membuka pesan dari adiknya yang baru saja muncul di notifikasi pesan.
Gyuu
|kak pulangnya gausah bareng Bang Yohan hari ini
|nanti kakak dijemput Bang Yeonjun soalnyaYeonjun?|
Orangnya lagi disini?||Ya kalo ga disini mana bisa jemput kakak
|-_-Iya sih|
|plng sekolah beliin bubble tea depan sekolah kakak ya?
Beli sendiri dah gyuuu|
Males ngantri||kakak pas minta beliin mie ayam
|nggak ada tuh aku malesIya iya yaudah iya|
Nanti kakak beliin||gitu dongg
'Ini kan bukan hari libur, ngapain Yeonjun kesini,' batin Yeri penasaran.
Setelah bel masuk berbunyi, Yeri memasukkan ponselnya ke dalam tasnya dan kembali fokus ke pelajaran.