'24

2.5K 283 10
                                    

Yohan

|Yer, lagi sibuk?

Enggak Han|
Kenapa?|

|Udah makan belum?

Belum|

|Cari makan mau nggak?

Kemana?|

|Yang deket-deket aja
|Gimana?

Yaudah deh|
Kebetulan di rumah jg lgi sepi|

|Orang tua lo kemana?

Pergi ke rumah saudara|

|Beomgyu?

Tidur|

|Yaudah kalo gitu
|Gue berangkat

Oke|


.

Yohan mematikan mesin motornya ketika sudah sampai di depan rumah Yeri. Tidak lama kemudian Yeri keluar dan menghampirinya.

"Kemana ini?" tanya Yeri.

"Makan nasi goreng mau nggak?" tanya Yohan sembari menyerahkan helm kepada Yeri. "Nggak tau kenapa gue lagi pengen banget makan nasi goreng," lanjutnya.

"Boleh," jawab Yeri, tangannya menerima helm dari Yohan lalu memakainya. "Di depan komplek ada penjual nasi goreng langganan gue sama Beomgyu, kesana aja gimana?" tawarnya.

"Boleh boleh, yaudah ayo,"

Mereka pun berangkat menuju penjual nasi goreng di depan komplek perumahan Yeri.

Tidak lebih dari 5 menit mereka sudah sampai di tempat penjual nasi goreng langganan Yeri.

Hanya ada tiga orang disana, si penjual dan dua orang pembeli lain yang sedang bernyanyi dengan diiringi alunan gitar yang mereka mainkan sendiri.

Yeri dan Yohan memutuskan untk duduk di kursi yang sudah ada lalu memesan.

Suasananya tampak sempurna bagi Yohan, angin yang bertiup lembut, alunan gitar yang mengiringi dan Yeri yang terlihat mengagumkan di bawah sorot lampu jalan di hadapannya.

Yohan melirik sebentar ke arah kedua pembeli lain yang membawa gitar tadi karena suara nyanyian dan iringan gitar mereka berhenti. Ternyata kedua pembeli itu sedang asyik makan.

Akhirnya Yohan mempunyai inisiatif. "Bang boleh pinjem gitarnya bentar?" tanya Yohan.

"Oh boleh mas," ujar salah satu pembeli itu menyerahkan gitarnya pada Yohan. "Mau nembak ceweknya ya mas?" tanya mereka iseng.

Yohan hanya tersenyum kecil sebagai tanggapan. Sedangkan Yeri tersenyum tipis.

Kedua orang itu kembali menyantap makanan mereka, tidak mau mengganggu.

"Bisa main gitar Han?" tanya Yeri.

"Bisa lah dikit," ujar Yohan sembari mencoba memainkannya.

Sebenarnya dulu sewaktu masih kelas 10 Yohan jago memainkannya, tapi setelah naik kelas 11, ia jadi jarang memainkannya dan banyak lupa karena sibuk dengan kegiatan sekolah. Tetapi kemudian waktu itu Beomgyu pernah berkata bahwa Yeri selalu menyuruh anak itu memainkan gitar jadi ia kembali mempelajarinya.

Yeri menatap Yohan penuh minat saat laki-laki itu mulai membuka mulutnya untuk bernyanyi.

She said, "What if I dive deep?

Will you come in after me?

Would you share your flaws with me? Let me know"

Yeri menumpukan lipatan tangannya di meja, ia memusatkan atensinya pada Yohan. Lagu berjudul Honesty dari penyanyi asal Amerika Pink Sweats ini kebetulan adalah lagu kesukaannya.

I told her, "Thinking is all wrong

Love will happen when it wants

I know it hurts sometimes, but don't let it go"

Yohan mulai mengalihkan pandangannya pada Yeri. Menatap lekat-lekat gadis di depannya itu.

'Cause I want you

I want you

I want- I want you

Yohan ingin menyampaikan sesuatu lewat penggalan lirik yang baru saja ia nyanyikan, tapi sepertinya Yeri tidak menangkap itu karena fokus pada penampilannya.

'Cause I want you

I want you

I want- I want you

Yohan mengakhiri penampilan singkatnya dengan manis, disambut tepuk tangan antusias dari Yeri. Gadis itu tampak terkesan.

Kedua pengunjung pemilik gitar tersebut juga memberikan tepuk tangan kecil.

"Ini bang, makasih gitarnya," ujar Yohan menyerahkan gitar itu pada si pemilik.

"Sama-sama mas,"

"Bagusss," ujar Yeri. "Pas banget lagunya favorite gue,"

Yohan tersenyum, Terimakasih pada Beomgyu karena sudah memberitahunya tentang lagu kesukaan Yeri ini.

"Kenapa lo nggak ikut band dari dulu? Lo bisa main alat musik, suara lo juga bagus,"

Ah, Yohan rasanya tidak siap untuk mendapatkan pujian bertubi-tubi dari Yeri. Ia merasa gugup sendiri.

"Eskul gue udah banyak, nggak kebayang gimana kalo gue ikut band. Permainan gue juga nggak bagus-bagus amat, begitu juga suara gue," jelas Yohan.

"Nggak perlu merendah gitu, gue rasa lo punya bakat di bidang musik," ujar Yeri.

Di tengah obrolan mereka pesanan mereka datang. "Ini mas, mbak pesenannya,"

"Makasih pak,"

Mereka pun menyantap nasi goreng pesanan mereka.

"Lo tau, gue sebenernya pas kelas sebelas udah agak lupa gimana main gitar tapi abis itu gue belajar lagi karena satu orang,"ujar Yohan.

"Oh iya?" tanya Yeri.

"Iya,"

"Siapa? Mama lo?" tanya Yeri.

"Bukan, mama gue mah udah ada papa gue yang bisa main gitar,"

"Pacar lo?"

"Bukan, kan gue nggak punya pacar," ujar Yohan.

"Terus?"

"Nanti lo juga bakal tau sendiri siapa orangnya,"


_

:(((((((

Padahal aku bukan One it, juga bukan X1 stan, tapi kok sedih liat mereka yang udah berjuang keras di produce x 101 buat debut dan setelah berhasil debut malah harus disband karena kesalahan yang nggak mereka buat:(

Tapi gapapa, meskipun mereka nggak bisa bersinar sebagai X1, mereka pasti bisa bersinar dengan nama mereka sendiri suatu saat nanti:))

Ayo dukung semua member X1 dengan jalan mereka masing-masing, Semangat ONE IT!!!!

Dare | Kim Yohan [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang