Tidak terasa ini sudah satu minggu sejak kejadian Yohan yang datang ke rumah Yeri dengan keadaan babak belur kemarin, kini hubungan mereka membaik. Bahkan hubungan Yohan dan Beomgyu sekalipun.
Tentu hal tersebut bukan hal yang mudah, apalagi dalam hal meluluhkan Beomgyu. Tapi Yohan terus berusaha dan akhirnya Beomgyu mau juga menerimanya kembali.
Beomgyu menyadari bahwa Yohan mampu bertanggungjawab atas masalah yang disebabkannya. Itu sebabnya ia membiarkan kakaknya kembali dekat dengan Yohan.
Yohan melirik jam dinding yang tertempel di dinding kamarnya. Jam sudah menunjukkan pukul 05:40.
Hari ini ia sengaja bangun pagi-pagi sekali karena ia sudah memiliki janji dengan Yeri untuk lari pagi bersama.
Ia mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan pada Yeri bahwa ia akan berangkat ke rumah gadis itu.
Choi Yeri
Yer|
Gue ke rumah lo sekarang ya||Iya Han
Setelah mendapat balasan dari Choi Yeri, Yohan mengambil kunci motornya dan segera berangkat.
Entah kenapa ia merasa bersemangat sekali hari ini.
.
Yohan berhenti tepat di depan rumah Yeri dan tidak lama kemudian Yeri keluar dengan setelan training nya.
"Pagi," sapa Yohan dengan senyumannya.
"Pagi," balas Yeri. Gadis itu meneliti ekspresi Yohan. "Kayaknya lagi seneng banget,"
"Iyalah seneng, kan mau lari pagi menyehatkan badan," jelas Yohan 'apalagi lari paginya sama lo' lanjut Yohan dalam hati.
Yeri hanya tersenyum kecil. "Oh iya, ini lari paginya kemana?"
"Terserah deh, lo maunya kemana?" tanya Yohan kembali.
"Kalo misalkan di sekitar komplek sini gimana?" tawar Yeri.
"Boleh kok, ayo,"
"Yaudah, motor lo taruh dalam aja," ujar Yeri lalu membukakan gerbang rumahnya untuk Yohan.
Yohan segera memasukkan motornya ke dalam, lebih tepatnya ke garasi rumah Yeri.
"Ayo lari sekarang," ajak Yohan setelah selesai memasukkan motornya.
Akhirnya mereka memulai acara lari pagi mereka dengan diselingi obrolan kecil dan candaan dari Yohan.
Di tengah-tengah kegiatan lari pagi mereka, Yeri dan Yohan bertemu dengan sepupu jauh Yeri yang sepertinya juga akan lari pagi, laki-laki dengan cengiran lucunya, Yang Jeongin.
"Loh Jeongin pulang kesini?" tanya Yeri.
Jeongin memamerkan cengiran lucunya. "Iya kak, baru banget sampe tadi malem"
"Kok nggak main ke rumah?" tanya Yeri.
"Rencananya bareng mama papa aja nanti malem," jelas Jeongin. "Kakak ini siapa kak Yer? kan biasanya kakak lari paginya sama kak Yeonjun," tanyanya.
Yohan yang mendengar nama Yeonjun entah kenapa tiba-tiba merasa tidak mood.
"Oh ini kak Yohan, temen kakak. Yeonjunnya sibuk paling, kan sekarang rumahnya nggak disini," jawab Yeri.
"Oh iya ya," timpal Jeongin. "Yang Jeongin kak, sepupunya kak Yeri," Jeongin mengulurkan tangannya bermaksud menyalami Yohan.
Yohan spontan mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Jeongin. "Kim Yohan,"
"Yaudah deh, kak Yeri sama kak Yohan lanjut aja lari paginya, aku mau beli dulu disuruh mama," ujar Jeongin.
"Yaudah, duluan ya Jeongin," ujar Yeri.
"Duluan Jeongin," ujar Yohan
"Iyaa," ucap Jeongin.
Yeri dan Yohan pun melanjutkan acara lari pagi mereka dengan ekspresi Yohan yang tidak sesemangat tadi.
"Yer, semua keluarga lo kenal Yeonjun, ya?" tanya Yohan tiba-tiba.
Yeri sedikit kaget atas pertanyaan tiba-tiba Yohan, tapi ia tetap menjawabnya. "Nggak semua sih, yang deket-deket aja,"
"Emang lo dulu.. pacaran sama Yeonjun berapa lama?" tanya Yohan.
Yeri mengerutkan dahi. "Lo.. Darimana lo tau kalo gue pernah pacaran sama Yeonjun?"
"Ha? Oh gue cuma nebak aja, kan biasanya gitu kalo keluarga si cewek deket sama temen cowoknya biasanya mereka mantanan," ujar Yohan gelagapan.
"Ooh," Yeri mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Eh tapi emang Yeonjun beneran mantan lo?" tanya Yohan pura-pura tidak tahu.
"Iya," jawab Yeri jujur. "Gue dulu.. sekitar satu setengah tahun sama Yeonjun,"
"Ooh," ujar Yohan.
'Pantesan Yeonjun masih kelihatan belum move on, ternyata emang mereka pacaran cukup lama,' batin Yohan.
Ah, entah kenapa ia merasa sesak sendiri membayangkan fakta bahwa dulu Yeri dan Yeonjun pernah bersama-sama memiliki kisah indah yang cukup lama.
"Han?"
"Ha? Iya kenapa?"
"Kok ngelamun?" tanya Yeri.
"Ah iya tadi gue lagi kepikiran sesuatu," ujar Yohan.
"Yer.."
"Iya?"
"Maaf sebelumnya karena mungkin gue kedengeran lancang, tapi.. kenapa lo nggak balikan aja sama Yeonjun?" tanya Yohan hati-hati.
Yeri terdiam cukup lama.
"Ada beberapa alasan dan mungkin gue sama Yeonjun emang lebih baik temenan aja. Gue akan lebih seneng kalo Yeonjun dapat cewek yang lebih baik,"
Setelah mendengar jawaban itu keluar dari mulut Choi Yeri, entah kenapa Yohan merasa benar-benar lega.
Bolehkah Yohan berharap?
_