— Doppelgänger —
12 : Gazebo
Pagi ini Lee memintaku untuk menunggunya di ruang tengah setelah sarapan. Beberapa menit kemudian, dia kembali entah dari mana. Dia terduduk di kursi utama, tepat di samping kananku."Ada apa?" tanyaku padanya.
"Soal dia..." aku mengerti, dia sepertinya ingin membahas pernikahan itu.
"Tunggu bentar" sahutnya lagi. Kami hening beberapa saat setelah kedatangan Jichu di ruangan. Ku lihat dia terduduk di seberangku. Masih dengan ekspresinya yang sangat menyedihkan itu. Entah mengapa kali ini perasaanku menjadi sedikit berbeda terhadapnya. Mungkinkah ini diakibatkan oleh sebuah rasa yang dinamakan cemburu?
"Kita tadi udah ngomong berdua"
Aku masih mendengarkan Lee. Dia mengusap-usap kedua telapak tangannya yang terkepal.
"Aku... bakal nikahin Jichu" Lee mengatakan itu dengan suara yang tertahan, dia seperti tidak ingin mengatakan hal itu.
Ku lihat Jichu yang kini sedang menatapku. Aku hanya melempar senyum padanya. Perlahan dia pun ikut tersenyum padaku. Lee sudah membuat keputusan yang benar, dia mau bertanggung jawab.
"Udah ditentuin tanggalnya?" tanyaku pada Lee.
Lee mengangguk. Akhirnya dia membuat keputusan yang tepat. Entahlah, sepertinya semua yang ku tunjukkan di sini menjadi sebuah kebohongan belaka. Di luar, aku terlihat senang. Namun di dalam, aku merasa sedikit tidak terima dengan keputusan Lee. Tapi mau bagaimana lagi, aku tidak ingin menyakiti perasaan orang lain.
"Tapi semua keputusan yang aku buat sama dia ada syaratnya"
"Syarat? Syarat apa?"
"Pertama, pernikahan aku sama dia harus totally private. Ke dua, dia gak boleh tampil di publik, kamu pasti tau kenapa. Ke tiga, pernikahan ini cuma buat formalitas aja. Dan yang terakhir, anak yang dia kandung nantinya bakal jadi anak kamu."
Aku terkejut ketika mendengar semua persyaratan yang dibuat oleh Lee. Dia memang sudah gila. Pandanganku tertuju pada Jichu. Dia hanya tersenyum ramah padaku, bersikap seolah semuanya adalah hal yang wajar.
"Udah, cuma gitu aja sih. Kamu boleh kembali kerja lagi" sahut Lee pada Jichu.
"Kalau gitu saya permisi tuan, nyonya." Jichu membungkuk, sementara aku tak bergeming, tentu masih menatap Lee dengan nanar. Tega sekali dia membuat semua persyaratan itu untuk Jichu.
"Kamu mau protes?"
"Kamu udah gila ya?! Kok bisa-bisanya kamu ngasih persyaratan se-strict itu sama Jichu?!"
"Dia pantes kok dapetin itu"
"Lee, dia itu lagi hamil! Kalau dia sakit hati gimana?"
"Jisoo, dengerin. Aku cuma sayang sama kamu. Aku lakuin ini semua demi kita"
"Tetep aja, dia itu perempuan, Lee. Pasti dia sedih waktu dengerin semuanya dari kamu. Dan itu gak baik buat kandungannya—"
"Jisoo, aku mohon sama kamu buat gak terlalu baik sama orang, bisa?"
"Aku tau dia juga perempuan yang lagi hamil anak aku. Tapi dia tetep orang asing bagi aku. Kamu pasti ngerasa gitu juga. Aku gak bisa bikin dia di tingkatan yang sebanding sama kamu di hati aku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Doppelgänger
FanficKami serupa tapi kami tak sama. Start 19-12-2019 End 12-02-2020 © _gzbae_