-------------------
Memang kalau bukan darah daging, rasanyak gak kayak keluarga, ya?
-------------------Taehyung mengerjap pelan, memastikan dirinya baik baik saja, walau sedikit nyeri dan ngilu di beberapa bagian. helaan nafas lega ia lakukan, setelah sadar bahwa ia selamat dari kejadian tadi.
ia mengedar menelisik sekeliling, ini adalah sebuah ruangan yang cukup megah, lebih tepatnya kamar, yang penuh dengan lukisan dan beberapa sketsa gambar, kuas, papan kanvas dan alat seni lainnya.
taehyung bangkit dari kasur biru disana, berjalan mengedar untuk mencari tahu, apa yang terjadi ... Mrngapa ia ada disini?..., rumah siapa ini?
Ia berjalan menuju pintu, Berniat membukanya lalu keluar, namun pandangannya lebih dulu jatuh pada lukisan lettering yang terpajang cantik di sebelah pintu. dengan gaya huruf cantik bertuliakan "it's my hope, jung yerin". Ia sedikit menyungging senyum akan karya tersebut, setelahnya terdengan pintu yang dubuka dari luar, dan menampakan wajah pucat yang tak asing di matanya, suga, temannya. .
"udah bangun lo? " kata suga dengan sedikit nada suara tak suka, entah apa yang terjadi, biasanya suga ramah-ramah saja padanya, walau wajahnya tampak datar, tapi ... Ini kenapa?
"menurut lo? Lo ga buta kan? " kata taehyung dengan unjukan dagu pada suga, ia merasa suga sedang menantangnya, atau... Hanya firasatnya saja?.
"lo tuh gatau diri ya, udah di tolongin malah kayak gini, setan! ".taehyung mengerang "lo kalau gak ikhlas, gak usah nolongin gue, ada temen-temen gua yang bakal nolongin gue",suga hanya mendecih sinis.
"keluar, temen-temen lo di ruang tamu" kata suga sembari mendorong taehyung keluar dan menutup pintu kamar itu.
Setelah sampai di ruang tamu, ia bisa melihat guanlin dan mark, duduk mematung di sofa, ini ... Ada apa lagi?
"pulang lo semua, udah malem" kata suga yang baru saja datang "iya, emang mau balik, ayo bro" kata taehyung menyaut, lalu berjalan terlebih dahulu ke pintu, sedangkan guanlin dan mark hanya berdiri menghadap suga, tanpa ikut berjalan.
Taehyung berbalik, merasa tak mendapati respon "lo pada kenapa sih? Ayo balik, mau lo pada nyasar lagi?"
."makasih man, gue bener-bener minta maaf soal tadi, kita gak nyangka bakal kayak gini, semoga... Dia cepet sembuh" kata guanlin, yang di angguki oleh mark, suga hannya berdehem. lalu berbalik untuk pergi, namun, ia urungkan setelah ucapan taehyung padanya
"makasih karna lo udah nolong gue, dan maaf kalau lo keberatan atas itu, tapi lo hargain ucapan temen-temen gue, bisa? " kata taehyung kembali berjalan ke hadapan suga.
"yang ada lo yang gak tahu diri, lo udah di tolongin sampe dia cidera, balesan lo malah kayak gini, punya otak gak si lo!? " kata suga ber urat, taehyung menautkan alisnya bingung "maksud lo, 'dia'? ... Siapa? " tanya taehyung, bukankan suga yang menyelamatkannya?.
"bukan suga yang nyelametin lo, tapi lo yang gak sengaja jatuh di badan yerin jung ,waktu lo jatuh, mereka berdua lagi jalan-jalan di jalan setapak, tepat di bawah tebing tempat lo jatuh, sebenernya ini ketidak sengajaan, tapi... Lo hutang budi sama yerin tae" jelas guanlin, menengahkan.
Taehyung terbelalak kaget, sedikit tak yakin, ia... Jatuh menimpa seorang gadis? Astaga, apa ini mimpi?.kini, Satu hal yang berputar di kepalanya, bagaimana keadaan gadis itu?, sadar diri bahwa beban tubuhnya tak main main, ditambah, ia yang jatuh dari ketinggian, tak bisa ia bayangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
the 520
Fanfiction[the 520] Taerin time " bisa hargain keadaan gue,? gue emang egois, keras kepala, pembangkang, bego, bodoh, tapi tolong, gue juga manusia, gue masih punya hati Manusia emang maunya yang sempurna, siapa yang mau menampung orang kaya gue? Gak ada,kan...