14.🌻who?

169 31 3
                                    

-----I need vote and your comment -----

--------------------
When we meet
--------------------

Hari ini. Yerin terkapar di bangkunya. Dia masih berfikir tentang kejadian tadi di halte.

Sungguh, itu adalah hal mengejutkan yang gak pernah di sangka.

Tadi, dia awalnya menghindar dengan berlari. Menghindari lelaki ber tuxedo hitam. Ohh--juga si supir yang memegang kemudi.


Tapi, setelah berlari beberala meter. Ia bertemu dengan mobil hitam nan mewah milik teman sahabatnya.

Entah temannya atau bukan yerin gak perdulu. Mobil itu milik lai guanlin. Si lelaki menyebalkan.

Yerin mau saja menerima tawaran guanlin. Untuk kali ini. Biarkan.

Walau harus berperang dulu.

Tapi... Apa kalian berfikir bahwa, ini seperti sebuah rencana?.

Mulai dari ia bertemu dengan seseorang yang menghambatnya dengan beberapa penjelasan. Dan, di beri tumpangan mendadak setelahnya.

Bahkan jika di ingat lagi. Rumah guanlin jauh dari kawasan itu.

Tapi sekali lagi, yerin tidak berdikir sampai disitu.

Flashback on.

Seorang lelaki berseragam supir menatapnya. "ayo masuk, noona. "

Yerin mengernyitkan alisnya heran. Terus dia mundur sedikit dari trotoar jalan. Untuk memperjauh jangkawan antara dia dengan si penyapa. Was-was aja.

"siapa, lo? " tanya yerin dengan wajah masam dan heran nya.

Katakan saja yerin kurang ajar. Tapi, apa dia harus betingkah lembut, saat ada seseorang yang mengajaknya menaiki mobil. Bahkan, dia sendiri gak tau siapa. Dan apa tujuan orang itu.

Bukannya, menerima tawaran orang asing tampa berfikir panjang itu gak punya otak, ya?. Yaaa... Maybe.

Sang supir hanya tersenyum kecil saat mendengar pertanyaan yerin barusan.

Jika bukan karena pekerjaan, mau benyek aja muka anak itu dengan kaus kaki dia. Kurang ajar banget.

"saya seorang supir, sekaligus pengawal majikan saya, noona." ucap sang supir sembari tersenyum.

Sementara yerin hanya memasang wajah yang makin berkerut bingung. "iya, gue tau lo supir. Tap... "

Ucapannya terhenti saat kaca bagian penumpang terbuka. Menampilkan sosok lelaki setengah baya yang menatap yerin dengan tatapan hangat. Seperti Merasa bahwa, ia sedang bahagia dalam waktu itu juga.

"halo, yerin. " ucap lelaki itu denagn senyuman yang masih belum luntur.

Lelaki itu, sepertinya se umuran dengan ayahnya. Tapi mungkin, sedikit lebih muda.

Dilihat dari garis wajah yang masih tampan, dan badan kekar. Walau, ada beberapa rupa yang menua.

"l...lo, siapa? lo--LO NGAPAIN??!! " tanya yerin dengan nada pekikan di ujung kalimat. Karena si lelaki membuka pintu mobil. Dan berjalan mendekat ke arahnya.
Si lelaki tersenyum kecil melihat tingkah gadis di depannya. "tenang, saya gak akan apa apa sama kamu. Saya... Hanya ingin menjalankan tanggung jawab saya terhadap kamu. " ucapnya dengan senyuman yang sedikit memudar. Dan menghilang di ujung kata.

the 520Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang