First,aku minta maaf kalau banyak typo di chapter sebelumnya atau mungkin selamjutnya. Karena aku hanyalag gadis penulis amatir. Thanks.
--------------------
Maaf kalau aku menyusahkan, maaf kalau aku mengecewakan, aku pembangkang. Tapi, ini aku.
Dan akan tetap menjadi aku.
--------------------Taehyung dan yerin sedang menikmati makan malam yang sudah datang. Sebenarnya ini sudah larut banget untuk makan malam.tapi,kalau lapar makan saja, kan?
Keduanya makan dengan tenang. Dengan suasana yang memang sedikit sepi dan makanan juga yang enak.
Taehyung sejak tadi mau ngomong, mau tanya. Kenapa yerin malam malam gini di luar, bahkan di pinggir jalan. Gak mungkin ngemis, kan?. Dan kenapa yerin gak masuk sekolah tadi.
Makannya sampai sekarang dia masih menyusun kata.
Kalau kata orang, nervous bikin orang bego. Dan taehyung sekarang percaya atas kalimat itu. Dia masih nervous. Padahal di sampingnya yerin makan dengan tenang.
"lo kelas berapa?" tanya yerin dengan mulut yang masih mengunyah. Dan badan menghadap pada taehyung sebagian.
Taehyung mengulum binir. tuh kan, bego.
"hah?-- apa? " tanya taehyung dengan mata sedikit melebar."gue duduk di samping lo, masa gak denger? " tanya yerin sambil menghadap taehyung sepenuhnya.
Taehyung makin salah tingkah, dia cepat cepat memalingkan wajahnya ke makanan. "ya-yaudah"
Yerin malah mikir sambil diem. Ini cowok kenapa, sih? "lo kelas berapa? Oh-- lo satu sekolah sama gue, kan? " tanya yerin sekali lagi.
"emang kenapa? " tanya taehyung. Yang bukannya jawab pertanyaan. "gue nanya, jawab dulu kek. Lo malah nanya balik, anjir. " kata yerin ketus.
Yerin jadi kesal sendiri. "gue satu kelas sama lo" seru taehyung sambil Makan makanannya.
Yerin nengok lagi ke arah taehyung "serius? Lo kelas unggul? " tanya yerin gak percaya. Ternyata ada cowok baru yang masuk ke kelas unggul.
Karena dari dia kelas sepuluh. Anak cowok yang ada di kelas dia ga berubah. Selalu sehun, bambam, suga. Dan anak cowok lainnya. Belum ada cowok yang lolos ke kelas unggul.
"hebat lo ya bisa masuk kelas itu. " seru yerin dengan tersenyum. "otak lo encer banget dong" kata yerin lagi, sambil nunjuk kepala taehyung.
Taehyung terus nengok dan mengangguk. "gue seneng banget bisa masuk kelas unggulan. Itu cita cita gue "kata taehyung juga antusias.
"lo juga sekelas sama gue, kan? "tanya taehyung balik. Tadinya dia mau makan lagi, tapi gak jadi setelah dirasa situasi sudah gak se nervous tadi. Sekarang lebih santai.
Yerin cuma ngangguk lesu"iya, " katanya pelan.
Taehyung mengerinyit saat melihat raut cemberut yerin. "loh, kenapa? " tanya taehyung.
"kenapa lo bisa seneng masuk kelas unggulan? "tanya yerin. Yang bukannya menjawab.
Tarhyung mencibir. "gue nanya, lo malah nanya balik, jawab dulu kek" ucap taehyung dengan meniru logat berbicara yerin tadi.
Yerin melotot, sadar kalau taehyung sedang mencibir dia. "heh, ngeselin ya, lo"
PLAK...
oke, itu pukulam pertama di bahu taehyung dari seorang jung yerin.
"aduh, apaan sih. Sakit ni!!! " pekik taehying mengelus bahunya yang sakit. Yerin kok bisa mukul se kenceng itu. Tenaga dari mana.
Mungkin yerin pakai tenaga dalam. Yaitu gumpalan lemak. Ditambah lagi dia baru selsai makan. Tenaganya bertambah.
KAMU SEDANG MEMBACA
the 520
Fanfiction[the 520] Taerin time " bisa hargain keadaan gue,? gue emang egois, keras kepala, pembangkang, bego, bodoh, tapi tolong, gue juga manusia, gue masih punya hati Manusia emang maunya yang sempurna, siapa yang mau menampung orang kaya gue? Gak ada,kan...