---------------
memang, selalu nervous ya. Kalau di pegang sama DOI?
---------------Malam sudah menunjukan pukul sepuluh, sudah larut untuk tetap terdiam di taman kota di atas bangku.
Sudah selama empat jam yerin berada di taman itu. Hanya duduk terdiam di bangku, dengan tangan terlipat di depan dada. Pandangannya lurus ke depan, pada ayunan kosong disana.
Yerin menghela nafas penat. Dia lapar, tapi masih enggan untuk bangkit dari pulang dari sana. Pikirannya masih terngiang pada kejadian tadi sore, dan teringat pula atas ucapan ayahnya.
Yerin menggulum bibir, lalu menghela nafas kembali. "terus gue anak siapa? " lirihnya pada diri sendiri.
"ayah gak mungkin kan bukan ayah kandung gue?. Dia sayang banget, gak galak kayak ayah tiri lainnya. " gumam yerin dengan alis terpaut.
Kalau memang jinyoung bukan ayah kandung yerin. Lalu, kenapa selama ini dia begitu sayang dan perhatian terhadap yerin. Bahkan gak menandakan bahwa jinyoung adalah ayah tiri.
"apa... Bunda ibu tiri gue, kali? " tanya yerin dengan mata membelalak dan wajah panik. "dia galak bamget, persis kayak ibu tiri. " katanya sambil membuat wajah garang menyerupai bundanya.
"haish. Tapi, kenapa ayah bilang kalau dia ayah tiri gueeeee... Ah" rengek yerin disertai memukul bruntal udara hampa, seperti sedang memukul orang.
🌻🌻🌻
Suga sama jaehyun sudah pasang muka panik dari sore. Waktu suga balik lagi ke rumah yerin, berniat untuk sekedar main dan membujuk anak itu agar tidak bolos esok hari. Tapi, justru yerin belum pulanh sejak jam pulanh sekolah, dan sampai malam larut ini.
Jaehyun sama suga sudah berkeliling ke tempat tempat yang mungkin yerin datangi, tapi gak ada.
'nyusahin', itu fikir suga dan jaehyun.
"sumpah, gue paling males kalau yerin udah kabur kaburan kayak gini, bocah banget, sih" kata jaehyun sembari menyisir rambutnua ke belakang, dia sudah pasrah jika bunda tau tentang ini.
Ayah sama bunda belum pulang dari kantor, mereka lembur satu kantor, gak tau bahas apa.
Itu sebuah ke untungan bagi mereka, peluang waktu untuk nyari yerin. Karena kalau sampai yerin ketahuan, bisa habis anak itu di amuk bundanya.
"gimana doang? " tanya suga sembari melempar dirinya ke sofa, langsung menutup mata.
Jaehyun ikut duduk di sebelah suga "tunggu aja lah sampai dia pulang, HP- dia gak aktif "
Suga cuma berdehem sebagai jawaban.
Dulu, yerin juga pernah seperti ini. karena masalah tugas harian yang nilainya kecil. lalu bunda memarahinya. Jadilah yerin yang masih kecilpun kabur dari rumah. Satu rumah sempat panik, mencari kemana mana gak ada.
Dan setelah itu, keesokan paginya yerin sudah ada di kamarnya.memang anak cewek kalau tomboy tau aja celah masuk rumah. Itu sebenarnya kejadian lama, dan berharap gak akan ter ulang.
Tapi sialannya yerin, kebiasaannya itu kebawa sampai dia dewasa.
🌻🌻🌻
Yerin akhirnya memutuskam buat bangkit dari bangku taman, mau cari makan. Dia akhirnya muter muterin taman itu, buat cari penjual makanan yang masih buka.
KAMU SEDANG MEMBACA
the 520
Fanfic[the 520] Taerin time " bisa hargain keadaan gue,? gue emang egois, keras kepala, pembangkang, bego, bodoh, tapi tolong, gue juga manusia, gue masih punya hati Manusia emang maunya yang sempurna, siapa yang mau menampung orang kaya gue? Gak ada,kan...