Jungkook sudah pulang dari kantor, ia pun langsung ke kamar untuk menemui istri tercintah.
"Sayang.. Aku pulang." Ucap Jungkook saat masuk kamar.
Nayeon pun langsung menghampiri Jungkook dan mengambil tas Jungkook lalu ia taruh di meja setelah itu ia melepaskan dasi Jungkook.
Jungkook hanya tersenyum dan terus melihat Nayeon.
"Sayang." Jungkook.
"Hemm." Nayeon.
Nayeon tersentak karena Jungkook menarik pinggangnya untuk lebih dekat sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan Jungkook.
"Yak! Apa²an kau ini?!" Ucap Nayeon saat Jungkook meremas pantatnya.
"Apa? Kau istriku, jadi tidak apa²kan?" Jungkook.
"Aku capek." Ucap Nayeon melepas tangan Jungkook dari pinggang nya dan berjalan menuju ranjang.
"Yak! Kenapa kau bersikap dingin padaku?!" Teriak Jungkook saat Nayeon menidurkan badannya membelakanginya.
Jungkook menghampiri Nayeon dan menarik Nayeon untuk duduk.
"Aku lelah kook!" Nayeon.
"Yak! Kau berani membentak suamimu?!" Jungkook.
Nayeon hanya menunduk karena tiba² ia merasa pusing dan mual.
"Jawab aku!" Jungkook manasik dagu Nayeon supaya menatapnya.
Uekk.. Uek
Nayeon menepis tangan Jungkook yg berada di dagunya dan berlari menuju toilet.
Uekk.. Uekk
Uhuk.. Uhukk
Jungkook pun langsung berlari menghampiri Nayeon dan langsung mengurut leher belakang Nayeon lembut.
"Kamu kenapa sayang?" Tanya Jungkook yg khawatir.
Setelah membersihkan mulutnya dengan air, Nayeon pun berbalik dan mengalungkan tangannya di leher Jungkook.
"NggaPP kan?" Jungkook.
Nayeon hanya menggeleng pelan detik kemudian Nayeon hampir terjatuh jika Jungkook tidak cepat memeluknya. Jungkook pun menggendong Nayeon dan membawanya ke ranjang.
Jungkook menidurkan Nayeon di ranjang stelah itu ia langsung menelepon dokter untuk memeriksa keadaan Nayeon.
***
"Bagaimana dok, keadaan istri saya?" Jungkook.
"Selamat tuan" Ucap Dokter sambil tersenyum dan membungkuk.
Jungkook mengerutkan keningnya dan sedikit memiringkan kepalanya.
"Maksud anda apa yh? Istri saya lagi sakit kok ada bilang selamat?! Mau mati eoh?!" Jungkook.
"B-bukan seprti itu maksud s-saya pak." Ucap Dokter yg takut dengan Jungkook.
"Terus?" Jungkook.
"Istri anda sedang hamil pak." Dokter.
Jungkook berdiam sebentar detik kemudian ia mengembangkan senyum Sumengeria.
"Terimakasih. Silahkan pergi." Ucap Jungkook yg langsung meninggalkan dokter tersebut dan masuk kedalam kamar.
Jungkook menghampiri Nayeon yg sedang tertidur, ia pun ikut tertidur sambil memeluk Nayeon erat.
"Sayang. Kau tau? Sebentar lagi kita akan menjadi orang tua." Ucap Jungkook sambil mengelus perut Nayeon.
"Aku sangat senang karena disini ada baby Jeon. Baik² yh baby Jeon, jngn menyusahkan mommy mu." Ucap Jungkook stelah itu ia tertidur.
***
"Eunghh.. Mau toppoki." Gumam Nayeon.
Nayeon pun melihat orang yg di sampingnya setelah itu ia membangun kan orang tersebut.
"Kook. Bangun." Nayeon.
"Hemm.. Apa?" Ucap Jungkook yg masih menutup matanya.
"Aku mau toppoki." Nayeon.
Jungkook pun langsung bangun dari tidurnya.
"Aishh.. Baby Jeon. Ini sudah malam.. Besok saja ne?" Jungkook.
"Baby Jeon? Siapah? Yg minta aku kook!" Nayeon.
Jungkook terkekeh, ia pun mengelus perut Nayeon setelah itu ia menciumnya lembut.
"Ada kehidupan kecil di dalam sana sayang." Jungkook.
Nayeon mengerutkan keningnya bingung.
"Sebentar lagi kau akan menjadi mommy dan aku akan menjadi daddy." Jungkook.
"Maksudnya? A-aku h-hamil?" Nayeon.
Jungkook hanya mengangguk dan tersenyum manis.
Nayeon pun ikut tersenyum dan langsung memeluk Jungkook erat.
"Sungguh? Aku hamil?" Nayeon.
Jungkook hanya mengangguk lagi.
Nayeon melepas pelukannya dan duduk di paha Jungkook dengan tangan yg melingkar di leher Jungkook.
"Aku ingin topokki." Ucap Nayeon sambil mengerucutkan bibirnya.
Jungkook pun mengecup bibir Nayeon singkat.
"Aigoo.. Ini sudah malam sayang.. Besok saja yahh?" Ucap Jungkook lembut sambil mengelus rambut Nayeon.
Nayeon menunduk dan mulai menangis.
"Hikss.. Hikss.. A-aku mau Toppoki huwaaaa.." Nayeon.
"I-iyh iyh.. Jngn nangis ne? aku akan memberikanmu toppoki." Jungkook.
Nayeon berhenti menangis dan menatap Jungkook.
"Tap-tapi aku maunya kamu yg bikin." Nayeon.
Jungkook melototkan matanya, sungguh memegang kompor aja Jungkook tidak pernah, apalagi disuruh masak.
"Aku tidak bisa masak sayang.. Jngnkan masak, megang alat dapur aja belum pernah.." Jungkook.
"Huwaa.. Kau jahat! Kau ingin aku mati karena kelaparan eoh?" Nayeon.
"Ngga makan malam tidak akan membuatmu mati Nay.." Ucap Jungkook yg gemas.
"Eoh! Jadi kau ingin aku mati?! Iyh!!"
"E-eh. Tidak. B-bukan kaya gitu maksud aku.. Aishh.. Harus kaya gimana sih?" Jungkook.
"Pokoknya aku mau toppoki!! Toppoki!! Klw ngga aku ngga kan mau tidur denganmu lagi!" Nayeon.
Jungkook melototkan matanya, sungguh ia tidak akan sanggup bila Nayeon tidak seranjang dengannya.
"Baiklah.. Baiklah.. Tapi jngn aku yg buat ne? Aku tidak bisa.. Aku janji deh.. Besok aku akan membelikan apa yg kau mau." Jungkook.
"Sungguh?! Baiklah.. Besok aku ingin es krim" Nayeon.
Jungkook membuang nafas lega..
"Baiklah itu gampang" Jungkook.
"Tapi.. Bukan hanya satu." Nayeon.
Jungkook hanya menyeringit bingung.
"Maksudnya?" Jungkook.
"Aku ingin membeli semua eskrimnya klw perlu orangnya juga." Nayeon.
Jungkook hanya menganga sambil melotkan matanya.
***
TBC
Jngn lupa Vote😉
See u😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is A Ruler🔞✔
RomanceJeon Jungkook. Seorang lelaki tampan dan pengusaha kaya raya di korsel no.1. Apa yg dia mau harus di dapatkan dan menjadi miliknya, itulah sifat Jungkook. WARNING!!! NC+ Pembaca harus bijak!😉 ambil positif buang negatif 😊. Comment and Vote😘 No C...