My Husband is A Ruler🔞✔

_24_

Drttt drtttt

'Ada apa?'

'Maaf tuan saya mengganggu. Nona Nayeon terus menangis dan mengamuk tuan. Bahkan tadi nona Nayeon hampir membunuh dirinya dengan pecahan guci.'

'Tahan dia!! Jangan sampai dia melukai dirinya sendiri!!! Saya akan segera pulang!'

Tut

Jungkook memakai jaketnya dan berlari keluar ruangan dengan tergesa-gesa yg membuat para karyawannya menjadi bingung.

***

"Tidak!!!!! Aku ingin keluar dari sini! Lepaskan aku!!!! Lepaskan aku!!!!" Teriak Nayeon yg terus memberontak dari genggaman anak buah Jungkook.

"Hikss... Kalian tidak merasakan apaa yg aku rasakan!!! Kalian hanya diam tanpa membantuku!!! Hikss.. Lepaskan aku!!!!! Bajingan!! Keparat!!! Lepaskan aku!!!!"

Brak!

Nayeon langusng menatap tajam Jungkook yg baru saja datang. Sedangkan para pelayan dan anak buah Jungkook langusng pergi meninggalkan kamar tersebut.

Nayeon ingin berlari keluar namun Jungkook mendorongnya dan menindibinya di ranjang.

"Hey.. Kenapa heum?? Pelayan bilang kamu memecahkan guci. Apa itu benar?" Ucap Jungkook dengan lembut namun Nayeon hanya diam tanpa memperhatikan wajah Jungkook.

"Sayangg.. Seharusnya kamu jangan seperti itu.. Apa kamu lupa jika didalam sana ada baby Jeon heum?" Ucap Jungkook sesekali mengecup pipi Nayeon.

"Udah makan belum? Belum yh? Apa mau makan diluar? Atau mau jalan²?" Ucap Jungkook tapi Nayeon malah menangis.

"Hikss.. Aku tidak ingin apa pun... Hikss.. Aku ingin pergi dari sini.. Hikss.."

"Cup cup cup... Aku akan menuruti semua maumu tapi tidak dengan yg itu." Ucap Jungkook menghapus air mata Nayeon.

"Kenapa? Hikss.." Ucap Nayeon menatap Jungkook dengan air mata yg terus mengalir.

"Kenapa? Jelas kamu tau jawabannya sayang.."

"Kamu bilang kamu mau menuruti semua kemauan ku kan kecuali yg tadi?" Ucap Nayeon yg mendapat anggukan dari Jungkook.

"Aku ingin orangtuaku, Yuna, Jimin dan Taeyong."

Deg.

"Klw kamu menuruti kemauan ku yg itu aku tidak akan pergi darimu." Ucap Nayeon yg semakin mengeluarkan air matanya dengan deras karena ia tau, sampai kapanpun permintaannya takkan bisa diwujudkan dari Jungkook maupun dari Tuhan.

"Kita makan." Ucap Jungkook bangkit dan berdiri di pinggir ranjang.

"Katamu kamu akan_

"Tidak akan bisa!!! Sampai kapanpun aku tidak akan bisa Mewujudkan nya!! Seharusnya kamu senang mereka sudah tidak ada jadi kamu akan hidup bahagia bersamaku!!! Tapi Kenapa kamu terus menanyakan mereka!!! Kenapa?!!!!!" Bentak Jungkook yg membuat Nayeon membundukkan kepalanya.

Jungkook menghampiri Nayeon, menggenggam tangannya dan berjongkok di depannya.

"Maaf, aku tidak bermaksud untuk membentakmu, aku hanya terbawa emosi. Jadi maafkan aku yh.. Aku tau kamu belum makan. Jadi sekarang kita makan." Ucap Jungkook mencium tangan Nayeon.

Cup

***

Ting

Ting

Susana sangat hening, hanya ada detingan sendok dan garpu yg terdengar. Nayeon hanya diam dengan tangan yg tak berhenti mengaduk-aduk makanannya. Sedangkan Jungkook makan dengan lahap tapi matanya terus menerus melirik Nayeon.

"Sayang.. Kenapa hanya diaduk-aduk makanannya? Makan cepat ntar keburu dingin dan ngga enak. Apa perlu aku suapin?" Ucap Jungkook namun Nayeon hanya diam dan terus menerus mengaduk makanannya.

Jungkook menghela napas pelan. Menyelesaikan makanannya lalu mengambil alih piring dan sendok Nayeon.

"Aaa... Pesawat datang..."

Prang

Nayeon menepis tangan Jungkook yg ingin menyuapinya sehingga sendok yg Jungkook pegang terlempar.

"Hufhh.. Mau apa heum? Makanannya kurang enak? Apa mau yg_

"Aku ingin orangtuaku, Yuna, Jimin dan Taeyong."

Brak!!

"Kan aku sudah bilang aku tidak bisa mewujudkan permintaanmu yg itu!!! Harus bagaimana lagi aku menjelaskannya Nay?!!! jawab aku!! Harus bagaimana_

"Bunuh aku."

Deg.

Menatap Jungkook lekat mengambil pisau yg berada di sana dan memberinya kepada Jungkook.

"Bunuh aku. Dengan begitu kamu sudah menuruti permintaanku. Ayo.. Bunuh aku!!!"

Cup.

***

TBC

Jngn lupa Vote😉

See u😘