_29_

1.9K 94 9
                                    

Seminggu kemudian.

"Sayang, kamu mau makan apa?" Tanya Jungkook kepada Nayeon yg hanya diam duduk di tepi ranjang. Karena tdk ada jawaban Jungkook pun menghampiri dan memeluk Nayeon.

"Sayangg.. Ayolah... Aku kan sudah minta maaf. Lagian aku melakukan ini untukmu, aku tdk ingin kehilanganmu nay! Aishh.. Tolong mengertilah.." Ucap Jungkook namun Nayeon malah mengeluarkan air mata nya.

"Sadar kook!!! Kamu sadar ngga sih apa yg kamu lakuin hah?!!!!" Bentak Nayeon dengan air mata yg terus mengalir.

"Sadar!!! Aku sadar apa yg aku lakuin!!! Kan sudah aku bilang, Aku lebih memilih membunuh anak kita dibanding kamu karena aku tdk ingin kehilanganmu!!!" Ucap Jungkook. Nayeon menggeleng kepalanya pelan, menghapus air matanya kemudian berjalan keluar kamar.

"Harus dengan cara apa aku menyadarkanmu?" Gumam Nayeon berjalan menghampiri sebuah kamar diikuti Jungkook yg berada di belakangnya.

Oekk oekk oekkk.

Klek

"Bi, kemarikan." Ucap Nayeon kepada pelayan yg sedang menggendong seorang bayi laki². Pelayan itu pun memberikan Jung-woo kepada Nayeon.

"Heyyy.. Anak mommy kenapa menangis heum? Tampannya.." Ucap Nayeon menggendong bayi laki² yg bernama Jungwoo.

Pelayan paruh baya itu hanya diam. Sungguh ia sangat kasihan kepada Nayeon.

'Kenapa nasibmu sangat buruk nak? Semoga tuan Jungkook segera sadar, agar non bisa pergi dengan tenang.' batin pelayan.

"Anak siapa itu?" Tanya Jungkook dengan nada datar.

Nayeon hanya menoleh dan kembali bermain dengan Jungwoo.

Karena merasa di acuhkan, Jungkook pun menghampiri Nayeon dan mencekal bahunya kuat.

"Jawab aku!!! Ini anak siapa?!!!" Bentak Jungkook yg membuat Jung-woo kembali menangis.

"Tuan. Ini_

"Diam kamu!!! Saya bertanya kepada istri saya!!!" Bentak Jungkook kepada sang pelayan. Nayeon mengkode sang pelayan untuk diam.

"Jawab aku nay!!! Dia anak siapa?!! Kenapa berada disini?!!!"

Klek

"Ada apa ini? Kepada berisik sekali?" Tanya Wonwoo yg memasuki kamar tersebut.

"Appa. Apakah appa mengadopsi anak?"

"Hah?"

"Ini, dia anak siapa? Kepada disini? Appa.. Kan aku sudah bilang, Nayeon akan memiliki anak lagi jadi appa tidak perlu repot² mengadopsi bayi ini." Ucap Jungkook yg membuat Wonwoo menatapnya sendu, begitupun dengan Nayeon dan sang pelayan.

***

Ting

Ting

Suasana di meja makan sangat hening, hanya terdengar suara detingan sendok dan garpu.

Jungkook menoleh mendapati Nayeon yg hanya diam tanpa menyentuh makanannya.

"Kenapa?" Tanya Jungkook yg membuat orang yg berada di meja makan menoleh termasuk Nayeon.

"K-kenapa apanya?"

"Kenapa hanya diam? Semenjak kamu pulang dari rumah sakit aku belum melihat kamu makan. Setiap aku siapkan makan kamu hanya diam dan melihat makanannya tanpa menyentuhnya. Kenapa?" Tanya Jungkook yg membuat Wonwoo, Somi dan Nayeon menegang.

"A-aku_

"Kook. Kamu taukan klw Nayeon itu masih dalam pengobatan kankernya? Jadi dia tidak boleh makan sembarangan. Mungkin ketika Nayeon makan kamu kerja atau kemana jadi kamu tidak melihat Nayeon makan. Sudah tidak usah khawatir eomma dan bibi tidak akan pernah lupa untuk merawat Nayeon." Ucap Somi dengan susah payah, Wonwoo menepuk dan mengelus pundak Somi kemudian mengangguk seolah mengatakan 'kita harus bersabar untuk menunggu waktu yg tepat'.

***

"Kook. T-tolong antarkan aku kesuatu tempat." Ucap Nayeon menghampiri Jungkook yg sedang membaca berkas² kantornya. Jungkook menoleh dan tersenyum.

"Sudah tdk marah lagi?" Ucap Jungkook menghampiri dan mendapat gelengan dari Nayeon.

Jungkook menarik pinggang ramping Nayeon sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan Nayeon. Tersenyum, kemudian mengecup kening dan bibir Nayeon.

"Aku tunggu dibawah. Jangan lama² yh." Ucap Jungkook setelah itu berjalan keluar kamar.

Nayeon terdiam meneteskan air matanya. Kemudian berlari keluar kamar menuju kamar yg tak jauh dari kamarnya.

Klek

"Bi."

"Non." Pelayan itu pun langusng memeluk Nayeon dengan erat.

"Non. Hiks.. Kenapa nasibmu seprti ini? Hikss.." Ucap pelayan. Nayeon melepaskan pelukannya, memegang pundak sang pelayan dan menatap nya dengan airmatanya yg tak berhenti mengalir.

"Maafkan aku. Bi. Tolong jaga Jungwoo dengan baik. Tolong sayangi anakku seperti anak bibi sendiri. Hikss.. Sejujurnya aku ingin sekali merawat Jung-woo, aku ingin melihatnya tumbuh besar menjadi anak yg tampan dan sukses. T-tapi sepertinya aku hanya bisa melihat, melihat dari kejauhan tanpa bisa merawatnya. Bi, aku mempercayaimu, maka dari itu tolong jangan hancurkan kepercayaanku. Ini sudah waktunya." Ucap Nayeon kemudian berjalan dengan perlahan menuju ranjang bayi.

Nayeon tersenyum kemudian mengangkat bayi tersebut yg tak lain adalah Jung-woo.

"Hikss.. Sayang... Maafkan mommy yh. Maafkan mommy karena mommy tidak bisa merawatmu. Hikss.. Maaf sayang.. Tapi percayalah.. Walaupun mommy tidak merawatmu mommy akan tetap memperhatikanmu walau dari kejauhan. Mommy akan selalu memperhatikan, mengawasi dan berdoa dari kejauhan. Jika kamu merindukan mommy lihatlah bintang karena mommy akan melihatmu dari sana. Tumbuhlah menjadi anak yg baik. I Love You my Sweety. You So Percious for me baby. I love you and I miss you."

Jung-woo hanya tertawa dan mengelus pipi Nayeon yg dibasahi airmata, sepertinya ia mengerti apa yg diucapkan ibunya itu. Nayeon tersenyum mengecup tangan Jung-woo yg mengelus pipinya. Menciumi wajah Jung-woo setelah itu menidurkan kembali Jung-woo di ranjang dan segera berlari menemui Jungkook yg sudah menunggu lama.

Oekk oekk oekk

Pelayan itu langsung menggendong Jung-woo yg menangis kencang.

"Uss uss uss... Anak tampan... Jangan menangis... Hikss... Ibu tau apa yg kamu rasakan... Hikss.." Ucap sang pelayan yg terus mencoba menenangkan Jung-woo namun justru Jungwoo menangis semakin kencang sehingga Wonwoo dan Somi memasuki kamarnya.

"Ada apa ini?" Tanya Wonwoo yg khawatir.

"Ulu ulu ulu... Kemari cucu Grandma, kenapa nangis kencang sekali heum?" Ucap Somi mengambil alih Jungwoo dari sang pelayan.

"Nona Nayeon mengajak Jungkook untuk melihat pemakamannya."

Deg.

***

TBC

Jangan lupa Vote😉

See u😘






My Husband is A Ruler🔞✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang