3

749 79 73
                                    

Dajia Hao!!

Sekarang disini datang cast baru dong.
Dia tampan.
Berwibawa.
Berkharisma.
Berwisata.
Bergizi.








Thanks buat yang uda vote

A
R
I
G
A
T
O
U

Minasan!

Saya berusaha jadi penulis yang baik, agar pembacanya juga baik :)
























Keesokan harinya.
Hanif kini sedang berada didalam gedung olahraga bersama dengan teman temannya. Gedung ini begitu gelap dan lembab, dikarenakan dipenuhi oleh tumpukan bola, matras dan lain sebagainya.

"Jadi.. Lu liat apa disini? Ada hantu ngga?" tanya Gavin.

"Ininih pertanyaan yang paling males gua denger. Bosen anjir" batin Hanif

"Gini ya teman teman gua yang baik dan budiman. Semua tempat pasti ada hantunya, jadi ngga perlu dipertanyakan lagi" jelas Hanif.

Febry seketika pucat mendengar ucapan Hanif, Abi dan juga Gavin pun menjadi merinding.
Tapi tetap saja, mereka merasa penasaran dengan kehadiran hantu.

"Eh anjir senter gua mati.." ucap Abi.

"Hanif, dibelakang temen kamu ada hantu yang nyeremin." bisik Hani yang sedari tadi berlindung dibalik tubuh Hanif.

Hanif menyalakan senter dari ponselnya dan mengarahkannya pada Abi.
Bingo!!
Tepat dibelakang Abi, disana terdapat sesosok tinggi besar dan matanya terlihat merah menyala dengan wajah yang menyeramkan.

"Hanif, aku takut" Hani semakin menyembunyikan kepalanya dibalik tubuh Hanif.

Hanif sih sudah biasa dengan penampakan makhluk yang menyeramkan seperti ini, tapi tidak dengan Hani.

"Lu ngeliat apaan Nif?" tanya Gavin yang penasaran sejak tadi.

Tiba tiba sesosok Hantu yang kemarin Hanif usir datang dengan wajah yang tidak kalah menyeramkan.

"Eh Markonah! Lama bener dah lu datengnya, gua panggilin lu dari tadi anjir" ucap Hanif.

"Ya maap. Gua kan reunian angkatan 86 di rumah sakit" balas Hantu itu.

Sementara itu Abi, Gavin dan Febry kini menatap aneh pada Hanif.
Mereka tahu Hanif bisa melihat Hantu, tapi mereka tidak tahu kalau Hanif bisa berbicara ngegas sama Hantu.
Sungguh tidak ada harga dirinya sama sekali itu Hantu :)

"Uda lu tetep dibelakang gua. Jangan diliat kalo takut" ucap Hanif pada Hani.

Hani menganggukan kepalanya. Ia teramat merasakan takut.

Berkat kehadiran Hantu, sebut saja Markonah. Hantu yang tadinya berusaha untuk menggangu Abi, dadakan menjadi hilang.
Dan senter Abi kembali menyala.

"Emang ngga guna ya Hantu dibelakang lu itu. Gua pergi, Bye!" ucap Markonah lalu setelahnya menghilang.

Markonah tampaknya kesal.
Tidak, Markonah bukannya cemburu Hanif dekat dengan Hantu baru itu. Tapi, Markonah merasa Hantu baru itu memang tidak berguna sama sekali.

Jangan salah paham.
Markonah hanya ingin melindungi Hanif.
Usia mereka juga terpaut cukup jauh.
Markonah menganggap Hanif sudah seperti anaknya, namun Hanif menganggap Markonah hanya Hantu. :)

"Uda ah ayo cabut! Lama lama kalian bisa kesurupan disini" ucap Hanif kemudian berjalan keluar meninggalkan mereka bertiga.










..










Hanif dan Hani kini duduk dibawah pohon rindang.
Jam istirahat memang waktu yang tepat digunakan untuk bersantai dibawah pohon ini.

"Maaf ya, aku ngga bisa ngelindungi kamu seperti Hantu itu" ujar Hani

"Ya gimana lu mau ngelindungi gua, lu sendiri aja takut sama Hantu. Padahal lu juga Hantu" balas Hanif, kemudian ia menyantap sandwichnya.

Hani tertunduk.
Ia benar benar merasa tidak berguna sama sekali.

"Santai aja, lagian lu itukan anak baru didunia perhantuan. Jadi gua maklumi itu" ujar Hanif.

Sementara itu diujung koridor terdapat seorang laki laki yang menatap datar dan kemudian ia terlihat menyunggingkan smirknya.
"Hantu baru ternyata" ucapnya.

























Tebak siapa??
Dia ganteng.
:v

Yeuuu..
Hanif Sjahbandi Lovers 💕💕

Lopyu tiga rebu.
L0v3 Y0u :v

✅My Eyes - Hanif SjahbandiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang