20

432 56 21
                                    

Dajia Hao!!

Thanks buat yang uda vote













A
R
I
G
A
T
O
U

Minasan!

Saya berusaha jadi penulis yang baik, agar pembacanya juga baik.































"Aku ngga tau. Aku bahkan ngga inget siapa kedua orangtuaku. Dimana aku tinggal. Dan lain sebagainya" jelas Hani

"Tapi aku ingat namaku, Hani" lanjut Hani.

"Rumah gua didekat sini. Gua bakal bantu lu dipertemuan kita yang kedua." ucap Zaki.

"Tapi.. Apa nanti kita ketemu lagi??" tanya Hani.

Zaki hanya tersenyum membalas ucapan Hani.

"Hei Zaki!! Lu ngomong sama hantu lagi ya?? Dari tadi gua panggilin lu kaga nyautin" ucap teman Zaki yang baru saja datang

Sementara itu Hani kembali mengngangakan mulutnya. Ternyata apa yang ia lihat sebelumnya, sekarang telah menjadi kenyataan.

"Enak ya jadi Indigo kayak lu. Coba gua juga Indigo, pasti gua juga uda lulus kuliah" ujar teman Zaki.

Zaki hanya tersenyum simpul mendengar ucapan temannya itu.
"Kuy cabut" ucapnya seraya merangkul temannya itu dan pergi dari sana.

Bingo!
Apa yang Hani lihat sebelumnya, benar benar 100 % keakuratannya.
Sekarang ia kembali menatap kepergian Zaki dan temannya itu dari pandangannya.







..










Malam harinya.
Ternyata Abi, Gavin dan Febri benar benar menginap dirumah Hanif.

Abi dan Gavin tidur disofa sementara Febri tidur disamping Hanif.

"Aku tidur dimana dong?" gumam Hani yang melihat mereka semua sudah tertidur pulas.

Setelah menghela nafasnya, Hani membalikkan tubuhnya berniat untuk tidur diruang tamu saja.
Namun..

"Gua juga mau tidur disini" ucap Rendy yang tiba tiba muncul dihadapan Hani.

Rendy berjalan melewati Hani, karena ia sudah benar benar mengantuk.
Dengan langkah gontainya, Rendy berjalan menuju ranjang Hanif.
Dan kemudian ia tidur ditengah tengah Hanif dan Febri.

Hani menggeleng gelengkan kepalanya melihat semua anak laki laki disini.
Ia pun kembali pada tujuan awalnya, yaitu tidur di ruang tamu.







..











Pagi harinya..
Karena Hanif belum sepenuhnya dalam kondisi yang baik, maka dari itu ia tidak masuk kesekolah lagi.

"Kita mah gitu Nif, kita mah setia kawan. Lu ngga sekolah, kita juga ngga sekolah" ucap Abi.

"Gua ngga sekolah karena gua masih sakit. Lah kalian kan karena diskors" protes Hanif kesal.

"Sudah sudah. Dihabiskan ya sarapannya. Tante senang kalian bisa menginap disini lagi" ujar mama Hanif.

"Iya benar. Om juga berniat mau buat 3 kamar lagi untuk kalian" ucap papa Hanif.

"Jangan gitu deh om. Kan akunya jadi enak" balas Febri.

"Iya Om, tapi kalau bisa dilengkapi dengan seperangkat alat game ya Om" ujar Gavin.

Mama dan Papa Hanif hanya tertawa mendengar candaan Gavin.
Sementara itu, Hanif menatap tajam kearah ketiga temannya itu.

"Hanif. Aku juga mau kamar dong. Bilangin ya ke Papa kamu" bisik Hani ditelinga kiri Hanif.

Hanif menatap Hani yang barusan saja muncul dihadapannya.
Karena semalaman ia mencarinya dan tidak menemukannya sama sekali.








..









Setelah sarapan Hanif beralasan pada teman temannya untuk mengobrol dengan kedua orangtuanya.
Namun kenyataannya, ia sekarang sedang mengobrol dengan Hani dihalaman belakang rumah.

"Jadi, semalam lu tidur dimana?" tanya Hanif.

"Dipohon"

"Terus.. pas sore temen temen gua dateng, lu pergi kemana?"

"Halte"

Hanif terdengar seperti benar benar khawatir dengan Hani.

"Seharusnya lu Ngelarang Rendy buat tidur diranjang gua" ucap Hanif

"Kasian. Dia semalam keliatan ngantuk berat"

"Hh.. Untung pagi paginya langsung gua depak tu anak" Hanif terlihat kesal jika mengingat kejadian semalam.
Kejadian dimana ketika ia menganggap Rendy sebagai gulingnya.
Ia memeluk Rendy dengan kekuatan bulan.

"Oh ya.. Kemarin aku ketemu sa..

"Oy Nif, ngapain lu disini?? Mau nyuri mangga ya??" tanya Febri yang tiba tiba muncul.

"Ini pohon mangga gua kali." protes Hanif.
"Anjiiirrr.. Gede gede mangganya. Gua ambil ya pake galah" ucap Abi yang juga baru muncul bersamaan dengan Gavin.

"Yayaya.. Serah lu" balas Hanif. Kemudian ia melihat kearah Hani, namun Hani sudah tidak ada.
Pasti karena kedatangan teman teman Hanif, ia memilih untuk kembali pergi memisahkan dirinya.






















Jangan jangan Hani mampir kerumah kalian buat maen dong 😂😂
Maapkeun jika menemukan ke typoan.
Baik yang disengaja atau yang tidak disengaja.
Karena.. Ah syudahlah.

Hanif Sjahbandi Lovers 💕💕

✅My Eyes - Hanif SjahbandiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang