23

410 48 29
                                    

Dajia Hao!!

Thanks buat yang uda vote.












A
R
I
G
A
T
O
U

Minasan!

Saya berusaha jadi penulis yang baik, agar pembacanya juga baik.


























"Mungkin kedengeran aneh. Tapi kenyataan gua justru suka sama hantu" gumam Hanif.

Hanif, apakah sekarang kamu harus bersaing dengan Nadeo??
Wait.. Tapi yang kalian perebutkan itu adalah hantu.
Huft.

Terlihat sekarang Hani memasang wajah bingungnya. Karena sebelumnya Nadeolah yang menyatakan perasaannya.
Namun, ntah mengapa ia lebih merasa nyaman jika Hanif yang mengucapkan pernyataan itu dibandingkan dengan Nadeo.

"Hanif, tapi dunia kita berbeda"

"Lu tau, kalau lu nolak perasaan gua ini, maka ini pertama kalinya gua ngerasain patah hati. Patah hati karena hantu pula" balas Hanif

"Sebenarnya, Nadeo juga bilang kalau dia punya perasaan buat aku"

"Tch.. Jadi ini alasan lu nolak gua?? Karena Nadeo?? Iya?"

Hani menggelengkan kepalanya.
"Aku ngga bilang kalau aku nerima perasaannya. Karena alasanku juga sama, ini tentang perbedaan dunia diantara kita" jelas Hani

Hanif memijat keningnya yang kini terasa pusing.
Perbedaan dunia memanglah masalahnya untuk saat ini.
Lantas mereka harus bagaimana??

"Jadi, aku mau kita semua tetap berteman" ucap Hani

"Berteman? Lu taukan temen gua uda banyak disekolah. Bahkan dirumah juga banyak. Noh mereka semua temen gua" ucap Hanif lalu menunjuk kearah Markonah yang sedang bercengkrama dengan teman temannya yang juga membawa teman teman serta sanak saudara yang barusan saja datang.

"Jadi, gua ngga mau nambah temen lagi. Sampai disini ngerti?" tambah Hanif.














..














Malam harinya.
Hanif mengatakan kalau ia harus mengejar pelajaran untuk esok hari.
Maka dari itu, Hani memilih untuk menikmati udara malam saja diluar.
Sekarang rasa takut yang ia miliki berangsur angsur menghilang karena Hanif terus menekankannya agar selalu bersikap berani.

Hani sekarang duduk diayunan yang berada ditaman seraya melihat kelangit.
Langit malam terlihat begitu indah ditambah dengan hiasan banyaknya bintang.

"Bintang yang paling terang umurnya ngga akan panjang, karena dia mengeluarkan tenaga super ekstra agar selalu terlihat lebih terang diantara bintang yang lainnya" ucap Zaki yang tiba tiba sudah duduk disamping Hani.

"Apa ini ilusi lagi?? Apa sekarang kamu lagi nunjukin beberapa menit kedepan untukku lagi?" balas Hani

"Hard to love" ucap Zaki tiba tiba seraya menatap Hani.

"Hm??" Hani bingung dengan maksud ucapan Zaki.

"Tiba tiba gua dapat penglihatan itu. Hard to love. Ada dua hati yang suka sama lu, apa gua salah??" tanya Zaki.

Hani menganggukan kepalanya.
Ia tidak bisa mengelak didepan anak Indigo ini. Karena apa yang ia katakan, adalah benar adanya.

"Ada dua laki laki yang nyatain perasaannya hari ini. Aku.. Aku meyakinkan diriku sendiri untuk berhenti bersikap layaknya seperti manusia, karena aku sendiri adalah hantu."

"Wait.." ucap Zaki tiba tiba memejamkan kedua matanya.
Ia menunjuk kearah jalanan yang tidak terlalu dipenuhi oleh pejalan kali.

Hani melihat arah yang dimaksud oleh Zaki.

"Jam 20.08, ada seseorang yang..

"Zaki!" ucap Hani terkejut ketika tepat dipukul yang sama, ada seseorang yang wajahnya mirip dengannya melintas disana.
"Ayo!" Zaki menarik Hani dan menuju seseorang yang mereka maksud.

Seseorang itu seketika terdiam ditempat, tatkala Zaki berdiri dihadapannya dengan nafasnya yang ngos ngosan.
Sementara Hani menatap wajah seseorang didepannya itu dengan tatapan yang sulit diartikan.
Bagaimana mungkin wajah mereka terlihat begitu sama?

"Maaf, ada apa?" tanya seseorang itu.

Namun tiba tiba Zaki membawa seseorang itu ketempat yang jauh dari pejalan kaki lainnya agar tidak mengganggu akses jalan.














Kan uda Saka bilang.
No spoilers please~ 😂

Hanif Sjahbandi Lovers 💕💕

✅My Eyes - Hanif SjahbandiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang