15

514 57 26
                                    

Dajia Hao!!

Thanks buat yang uda vote.









A
R
I
G
A
T
O
U

Minasan!

Saya berusaha jadi penulis yang baik, agar pembacanya juga baik. :)


























Setelah membangun semua tenda dan menyusun semua kebutuhan logistik, Hanif dan teman teman mencoba menghibur diri didepan api unggun.

Beruntung Febri membawa gitar sematawayangnya, jadi mereka bisa memainkannya agar tidak terlalu bosan.
Bukannya apa apa, karena disini mereka tidak dapat memainkan ponselnya. Tidak ada signal sama sekali.

Ditengah tengah permainan gitar, Cantika datang sambil membawa beberapa minuman dan cemilan. Bahkan ia juga ikut bergabung dengan Hanif dan teman temannya.
"Makasih ya Cantik" ujar Gavin.

"Uda cantik, baik lagi" tambah Febri.

"Eh btw, hantu cantik itu beneran ngga ikut?" bisik Abi pada Hanif, karena ia masih penasaran.

Hanif menatap kearah seberang sana.
Disana ia melihat Nadeo sedang berbincang dengan Hani.

Tenda Nadeo tidak lah terlalu terang, agar teman temannya tidak terlalu berfokus padanya. Dan alasan lainnya, agar ia bisa dengan bebas mengobrol dengan Hani.

Wait, tampaknya bukan hanya ada mereka berdua disana. Tapi..

Rendy?

Rendy Juliansyah, hantu yang mengaku sedang melakukan pertukaran pelajar pun juga terlihat bergabung dengan mereka.

Hanif terlihat penasaran dengan isi perbincangan mereka saat ini.

Sementara itu.

"Iya gua gabut, makanya gua ikut ngecamp" ucap Rendy

"Untung tenda Nadeo gede, jadi kita bisa tidur bertiga didalam" ucap Hani dengan polosnya.

Seketika Nadeo dan Rendy menatap Hani dengan tatapan tidak percaya.

"Jangan bilang, lu juga tidur sekamar sama Hanif?" tanya Rendy yang begitu peka.

"Hmm." Hani menganggukan kepalanya.

"Sekamar?" ulang Nadeo.

"Iya kami sekamar. Tapi aku tidur disofa, Hanif di ranjangnya" jelas Hani.

Secara bersamaan Nadeo dan Rendy menghembuskan nafas lega.
Karena sebelumnya.. Ya mungkin mereka punya pemikiran yang sama.

"Mau sampai kapan lu ngikutin laki laki itu?" tanya Rendy to the point.

Seketika Hani membisu, ia bingung harus menjawab apa.
Karena ia juga tidak tahu kapan ia akan berhenti mengikuti Hanif.

"Ayo tidur! Ini uda terlalu larut." ucap Nadeo yang mencoba memecah keheningan. Ia tidak ingin Hani merasa sedih berkat pertanyaan Rendy yang mendadak seperti itu.

Dari kejauhan Hanif menelan salivanya dan membulatkan sempurna matanya.
Ia seakan tidak percaya dengan pemandangan yang barusan saja ia lihat.

Hanif melihat Nadeo, Hani dan juga Rendy memasuki tenda yang sama!

Jika ia menghampiri tenda Nadeo, pasti akan sangat aneh bagi teman teman yang lainnya.

Hanif mengepalkan kedua tangannya ketika lampu tenda Nadeo padam.

Dan kini yang terjadi didalam tenda adalah.
Hani tidur ditengah tengah diantara Nadeo dan Rendy dengan masing masing tas Nadeo berada dikanan dan kiri Hani yang berfungsi sebagai pembatas.

Ya.. Walaupun Hani itu hantu, ia tetap harus waspada dengan manusia dan hantu dikanan dan kirinya ini.

"Gua ngga bakal aneh aneh. Lu tau kelemahan gua kan" setelah mengucapkan itu, Nadeo memejamkan kedua matanya dengan keadaan tangan yang ia lipat didepan dadanya.

Sementara Rendy tidur dengan posisi menyamping membelakangi Hani.

Perlahan Hani memejamkan kedua matanya. Namun tiba tiba..

"Nadnad... Oh Nadeoo" panggil seseorang dari luar tenda.

"Gua baru aja mau tidur" gumam Nadeo, kemudian duduk

"Aku kayak kenal suaranya" ucap Hani, mengikuti posisi duduk Nadeo

"Dia Laki laki yang lu ikutin itu." balas Rendy yang sudah beranjak duduk juga.

Nadeo membuka pintu tendanya dan memasang wajah kesalnya.

"Kita malam ini kebagian jaga" ujar Hanif kemudian tersenyum lebar, karena dia yakin senyumnya ini dapat membuat sebal bagi siapa saja yang melihatnya.

"Yauda sana, gua mau lanjut tidur" ujar Rendy yany kemudian bersiap siap kembali berbaring.

"Eiitss.. Lu juga ikut! Apaan dah mau enak tidur" protes Hanif

"Lah, kan gua hantu" balas Rendy.

"Emang ada peraturan hantu ngga boleh jaga camp?" tanya Hanif.

Rendy memasang wajah datarnya. Dengan berat hati ia pun mengikuti ucapan Hanif.

"Yauda, lu tetap disini." ucap Nadeo pada Hani. Lalu setelahnya ia bangkit dari posisinya untuk bergabung dengan Hanif dan juga Rendy.

Hani menganggukan kepalanya sebagai jawaban.
Dan ia juga sempat menatap kearah Hanif yang juga menatap kearahnya.
Jujur. Sampai detik ini, ia masih merasa takut dengan karakter Hanif yang berubah begitu menyeramkan ketika sedang marah. Seperti.. Kejadian semalam.


























Dear Hanip.
Aku punya surat cinta untukmu.
Isinya..

"I love ma self"

Itu saja.
Singkat padat dan jelas.
Yup, sederhana bukan?
Karena aku mencintaimu juga sangat sederhana.

Ppfftt.. 😂😂

Hanif Sjahbandi Lovers 💕💕

✅My Eyes - Hanif SjahbandiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang