9

578 58 39
                                    

Dajia Hao!!

Sebenernya aku gada masalah ya sama Rendy :v

Kalo ada yang protes.
"Ngapa si Rendy teros yang jadi Hantu sih??"

Jawabanku, ya aku memang gada masalah sama dia. :"v
Sampe disini ngerti? 😂








Thanks buat yang uda Vote.

A
R
I
G
A
T
O
U

Minasan!

Saya berusaha jadi penulis yang baik, agar pembacanya juga baik. :)



























Hanif sudah tertidur lelap diatas ranjangnya, sementara Hani masih duduk di sofa sambil menatap photo keluarga Hanif yang terpajang berukuran besar didinding.
"Aku bahkan ngga ingat siapa orangtuaku" ucapnya.

Terlihat Hanif sedikit mendengkur. Pasti ia sangat merasa lelah karena jam tidurnya berantakan.
"Kamu beruntung Hanif" ucapnya lagi.












..












Keesokan harinya.
Hanif kembali melakukan aktifitasnya sehari hari, yaitu bersekolah.
Dan ditemani oleh Hani yang selalu berada disampingnya.
"Kamu kenapa tadi sarapannya dikit banget" tanya Hani.

"Gua uda kenyang, semalem pas tidur gua mimpi nge Mukbang" balas Hanif.

Hani menganggukkan kepalanya paham.

Dan tiba ditikungan antara kelas dan kantor guru, Hanif yang terus menatap kearah Hani tanpa sengaja menabrak..

"Lu kalo jalan pake mata dong!! Apa gunanya mata lu paling depan??!!" ucap seorang..
Ralat, dia bukan orang. Melainkan..

"Ye santai dong! Baru kali ini gua liat hantu ngegas!" balas Hanif.

Yup.
Dia adalah Hantu.
Melihat dari tampangnya, tampaknya dia hantu yang gampang emosian.

"Rendy Juliansyah kelas 2 SMA? Anjir, berarti masih tuaan gua. Gua senior lu dong. Tapi dimana letak sopan santun lu sama senior lu ini hah??" ucap Hanif.

"Hah?" Rendy memasang wajah kagetnya.
"Lagian ya, gua juga ngga pernah liat lu selama gua sekolah disini. Dan sekarang gua uda kelas 3" lanjut Hanif.

Setelah mendengar semua ucapan Hanif, terlihat Rendy menyunggingkan smirknya.

"Biar gua perjelas. Gua kesini, karena ada pertukaran pelajar. Puas??" ucap Rendy.

"Tapi.. Kamu kan hantu" kini Hani yang ikut penasaran.

"Biar gua perjelas lagi. Gua, juga sekolah. Apa tadi lu bilang?? Lu senior gua?? Eitss.. Gua ngga setuju sama kalimat lu itu. Karena gua uda meninggal tepat 3 tahun yang lalu. Dan ini seragam yang gua pakai pas gua kecelakaan pulang sekolah" jelas Rendy.

Pantas saja Rendy merasa tersinggung.
Ternyata Rendy lebih tua jika dibandingkan dengan Hanif.

"Lu hantu baru ya?" tanya Rendy pada Hani.

"Iya"

"Hm.. Pantes. Lu ngga ada kesan horrornya sama sekali"

"Lu sendiri juga sama anjir. Ngapa lu bawa bawa dia?" Hanif ikut protes.

"Yakin lu mau liat wujud asli gua?" balas Rendy

"Emang lu pikir gua takut?? Gua uda sering kali liat berbagai macam hantu" Hanif menyombongkan dirinya.

Dan seketika itulah Rendy merubah wujudnya menjadi sosok yang menyeramkan.
Bagian belakang kepalanya banyak mengeluarkan darah.
Seragam atasnya penuh dengan rembesan darahnya.
Terlihat darah terus saja menetes dari tangan kanannya.

Melihat perubahan pada Rendy, Hani pun langsung bersembunyi dibelakang punggung Hanif.
"Hanif.." ucap Hani gemetar.

Hanif hanya memasang wajah datarnya ketika melihat perubahan pada Rendy.
Ternyata benar, ia tidak takut sama sekali.
"Gua sih fine fine aja. Nih hantu yang dibelakang gua yang ketakutan" ucapnya.

Rendy pun kembali mengubah dirinya kewujud semula.
"Tch.. Ada hantu takut hantu" ujarnya lalu terkekeh.

Tiba tiba ada beberapa siswa yang melintas dihadapan mereka.
"Kak Hanif ngapa dah pagi pagi ngomong sendiri?"

"Eh lu lupa, kalo kak Hanif kan bisa liat setan!"

"Ya santai dong ngomong setannya. Gosah ngegas juga didepan muka gua anjai"

Begitulah percakapan singkat mereka.

Hanif sih, uda biasa mendengar ucapan orang orang tentang dirinya.
Istilahnya, dia itu uda kebal.

"Uda ah, gua mau cabut. Bye!" ucap Hanif pada Rendy lalu pergi dari sana diikuti oleh Hani.










..










Hanif tampak fokus dengan pak guru yang sedang menyampaikan materi didepannya.
Untuk kali ini Hani tidak berada dikelas Hanif, dikarenakan ia tidak mendapat tempat duduk yang kosong.

Maka dari itu...

Disinilah Hani!
Ia duduk disamping Nadeo yang sedang kebagian jam pelajaran olahraga dilapangan.

Mereka berdua duduk dipinggir lapangan sambil menyaksikan siswa/i yang mendapatkan giliran untuk nilai tes.

"Kamu capek?" tanya Hani. Karena sebelumnya Nadeo melakukan aktifitas fisik yang menguras tenaganya.

Nadeo menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Lalu setelahnya ia menatap kearah Hani dan mengatakan..
"I Miss You"

























Nadeoooooo..
Tangkap aku pakai sarung tangan kipermu plis. :v

Hanif Sjahbandi Lovers 💕💕

✅My Eyes - Hanif SjahbandiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang