24

387 50 16
                                    

Dajia Hao!!

Thanks buat yang uda vote.

A
R
I
G
A
T
O
U

Minasan!

Saya berusaha jadi penulis yang baik, agar pembacanya juga baik.





















"Sebenarnya lu mau ngomong apa? Kenapa pake acara narik narik tangan gua segala?" tanya perempuan itu.

"Hani" ucap Zaki.

"Hani? Lu kenal saudari kembar gua?" balasnya.

Terjawab sudah semuanya.
Pantas saja wajah mereka terlihat sama.

"Lu Hana?" ucap Zaki

"Lu tau dari mana nama gua Hana?"

"Ya cuma nebak aja, biasanyakan anak kembar namanya juga hampir hampir mirip" balas Zaki.

Sementara itu tanpa disadari, Hani meneteskan air matanya ketika satu persatu ingatannya kembali.
Ia mengingat Hana adalah kakak sekaligus saudari kembarnya.
Mereka banyak melakukan segala sesuatu secara bersama sama.
Pergi kesekolah dan bermain bersama.
Memilih pakaian yang sama dan menyukai Ice Cream.

"Kakak" gumam Hani

Zaki menatap sejenak kearah Hani. Sepertinya benar, bahwasannya ia sekarang telah mengingat apa yang terjadi.

"Wait, lu belum jawab pertanyaan gua. Lu kenal saudari kembar gua?" tanya Hana

"Ya, gua kenal dia" balas Zaki.

Hana menghela nafasnya.
"Lu pasti ngira kalau gua ini Hani kan? Karena wajah kami yang sama" ucapnya.

Zaki menggelengkan kepalanya.
"Gua tau lu saudari kembarnya Hani." balasnya.

"Saudari kembar gua mengalami kecelakaan. Dia.. Dia uda meninggal sebulan yang lalu." balas Hana.

Hana melihat arlojinya, tampaknya ia memiliki suatu janji dengan seseorang.
"Sorry, tapi sekarang gua harus pergi. Kalo lu masih ada hal yang mau ditanyakan lagi, lu pergi aja kesekolah gua" ucapnya seraya memberikan kartu siswanya.
Setelahnya ia buru buru pergi dari sana.

Hani menatap kepergian saudari kembarnya itu dengan mata yang berkaca kaca. Sekarang harapan ia ada pada laki laki bernama Zaki.

"Gua bakal bantu lu" ucap Zaki lalu tersenyum.










..
















Keesokan harinya.
Demi mengetahui segala sesuatunya, Hani memutuskan untuk pergi bersama Zaki kesekolah Hana.
Ia pergi tanpa terlebih dahulu meminta izin dari Hanif.

"Kayaknya, memang bener bener penting deh. Lu mau nanya apa? Waktu istirahat gua cuma sebentar" ucap Hana.

"Gua bawa Hani" balas Zaki

Seketika Hana membulatkan sempurna karena terkejut.
"Hani uda meninggal. Gua sama keluarga yang liat sendiri pemakamannya" ucapnya.

"Gua bisa liat Hani" balas Zaki

"Maksud lu?"

"Gua punya kemampuan itu"

Hana menghela nafasnya.
Walaupun ini sulit dipercaya, tetapi Hana juga merasakan penasaran.
"Dimana Hani sekarang?" tanyanya.

"Disamping gua" balas Zaki seraya memberikan gestur pandangannya.

"Maafkan kami. Karena kami masih belum menemukan pelakunya." Hana seketika menunduk karena air matanya yang tidak lagi dapat ia bendung.

"Gua bakal bantu, tapi gua butuh orang dewasa. Karena ini butuh kekuasaan." balas Zaki.

"Jadi, sebenarnya aku ini hantu penasaran ya?" tanya Hani

"Lu masih belum bisa terima dengan cara kematian lu yang kayak gini" balas Zaki

"Hmm??" Hana mendongakan kepalanya ketika mendengar Zaki mengucapkan kata itu.

"Gua lagi bicara sama Hani" balas Zaki

"Apa Hani tinggal sama lu?"

"Dia tinggal sama seseorang yang juga punya kemampuan bisa ngeliat hantu" balas Zaki

"Kasih alamatnya kegua. Nanti malam gua mau nemuin dia" ujar Hana.










..












Siang harinya
Abi, Gavin dan Abi secara tidak sengaja bertemu diminimart.
Mereka memutuakan untuk mengobrol diluar minimart, karena cuaca sangatlah panas.

Tiba tiba datanglah seseorang yang berperawakan tinggi dan tegap berniat menghampiri mereka, namun..

"Aslian, masih penasaran gua. Gua pengen ketemu lagi sama hantu cantik yang selalu deket sama Hanif" ujar Abi.

"Emang secantik apa sih hantu itu, perasaan lu ngebahas dia terus" tanya Febri

"Ya kalo ngga cantik, gua yakin si Hanif juga ngga bakal mau diikutin sama tu hantu" celetuk Gavin.

Seketika seseorang tadi menghentikan langkahnya.
Ia berbalik arah dan pergi dari sana.





















Jadi siapa yang mau ngehampiri mereka dong?

Aliando??
Andika kangen ben?

Idk dah :v

Hanif Sjahbandi Lovers 💕💕

✅My Eyes - Hanif SjahbandiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang