40

2K 95 14
                                    




























































"It's so beautiful"

Revan mengerjit.menutup buku nya lalu mendongak saat mendengar gumaman ardan.dia melihat tatapan abangnya itu terpaku ke depan

Revan mengikuti arah pandang ardan dan seketika tanpa sadar menahan napas.aldi yang sudah sadar dari kekagumannya lantas berdehem menyadarkan kedua lelaki yang duduk di sofa dari keterpukauan !ereka

"Sudah?"aldi mengangguk tersenyum tipis.ardan dan revan mengukuti pergerakan avril yang malam ini terlihat sangat cantik dengan pakaian sederhana.mama nya ini memang tidak suka memakai pakaian terbuka seperti yang lain.katanya dia masih punya stok uang yang bisa membeli pakaian.untuk apa memiliki pakaian kurang bahan?

Avril kembali merapikan pakaiannnya yang sempat kusut lalu duduk di sofa menatap ardan dan revan yang menatapnya tanpa kedip.dia mengerutkan dahi nya.memeriksa tubuh bagian depan namun tidak ada yang salah

Avril menjentikkan jari tepat di depan wajah revan dan ardan hingga membuat dua bersudara itu tersadar dari lamunannya

"Kalian kenapa?"

Ardan menghiraukan ucapan mama nya.di pandangi wajah cantik wanita paruh baya yang masih tampak muda itu dengan penuh kagum.sepanjang hidupnya hanya avril lah yang benar benar terlihat cantik di matanya

Ardan beralih menatap aldi"papa pintar cari pasangan.mama udah tua juga tapi mukanya masih kayak ABG.ntar kalau aku mau cari cewek yang modelan kayak mama ah"serunya dengan binar di matanya menatap avril

Avril memang terlihat masih muda.bahkan jika memakai seragam high school wanita itu akan terlihat seperti ABG.sepertinya avril sangat  menjaga tubuhnya.lihatlah bentuk tubuh ideal itu.ardan dan revan tidak pernah melihat lekuk gubuh mama nya selama ini karena avril selalu memakai pakaian longgar.itu membuat mereka kesusahan mencari wanita cantik itu ketika berada di keramaian karena mereka tidak tahu bagaimana sebenarnya bentuk tubuh mamanya.tanpa melihat wajah ardan dan revan tidak bisa menemukan wanita itu

Avril mengusap kepala ardan sayang"kalau kayak mama emang kamu sanggup hadepin?kamu lupa kalau mama marah kayak gimana?"aldi menimprung lalu duduk di samping revan

Ardan bergidik sendiri membayangkan bagaimana anarkisnya seorang avril saat sedang marah.jika ardan mendapatkan wanita seperti itu dia tidak bisa membayangkan bagaimana melewati hari harinya dengan tenang

Avril menangkup wajah ardan"jangan pikirkan"dia menatap aldi sekilas"lagian papa mu itu dulu pemalu.di gertak dikit aja nangis mana bisa hadepin mama.yang ada mama yang harus ekstra sabar kalau papa lagi ngambek"

Aldi mendengus"jangan buka kartu dong yang"membuat avril terkekeh

Revan berkedip polos"emang iya?"

Avril mengangguk

"Emang mirip sih"timpal ardan

"Apanya?"tanya revan

"Loe kan juga sering ngambek kalau mama gak ngasih kabar.gue heran gimana amanda bisa betah ama loe yang aneh gini"ardan meneliti revan dari atas ke bawah lalu ke atas kembali membuat revan menoyor kepalanya pelan

"Gini gini ale lengketnya sama gue doang!"bamgganya

Ardan menaikkan satu alis nya"masa?perasaan kemarin gue liat manda sama cowok deh"

Revan langsung melotot"ngarang lu!semalam manda kan sama gue

"Kagak"dia menatap revan usil"emang semalaman loe ama manda?"dia tersenyum puas melihat wajah bimbang revan.pasti dia sedang memikirkan amanda saat ini"wah kayaknya loe kecolongan van…yang sabar ya"ardan berkata prihatin sambil menepuk pelan pundak revan

(CBS#3) REVANO [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang