22 ricuh

2.6K 115 5
                                    

"Ardan,revan mana?"avril bertanya saat tidak melihat putra bungsu nya di meja makan

"Tauk tu mah.masih tidur dia nya"

Avril menghela napas.putranya yang satu itu memang sangat suka tidur.biang nya molor.dasar kebo

"Bangunin gih,udah jam setengah tujuh.nanti dia telat trus bolos lagi"

Selama ini avril sudah sering menadapat laporan tentang buku hitam revan yang sudah banyak coretan.putra bungsunya itu sepertinya menuruni sifatnya

Avril menghela nafas.ia pikira hanya sifat childish aldi saja yang melekat pada revan namun seiring berjalan nya waktu ia bisa melihat sifat nakalnya dulu juga menurun pada revan

Ardan sebenarnya menolak karena ia ingin mengerjai adiknya itu.jika mama nya yang menyuruh maka tidak akan ada aksi kejahilan sementara tangannya sudah sangat gatal ingin mengerjai adiknya itu

Akhirnya ardan mengangguk,dia tidak bisa menolak perintah wanita yang menjadi panutan nya itu,avril adalah segalanya baginya,wanita itu sangat sempurna di matanya bahkan lebih hebat dari pada papa nya.menurutnya sih gitu

Dengan ogah ogahan ardan beranjak dari kursinya dan mulai menaiki anak tangga.gagal deh ngerjain revan.padahal tadi dia sengaja tidak membangunkan adiknya itu agar dia bisa mengerjainya

Avril yang melihat wajah misu misu ardan menggelengkan kepala.dia tahu rencana ardan namun ia diam saja.lagi pula putra sukungnya itu tidak akan berbuat diluar batas

"KALAU REVAN SUSAH DI BANGUNIN SIRAM AJA PAKE AER!"teriak avril menggelegar yang membuat ardan seketika berbinar

Dia langsung berbalik"OK MAH!"balasnya tersenyum senang lalu masuk ke kamar revan dengan sebahagianya dia

Ardan berdecak kesal melihat revan yang masih bergelung dalam selimut"woy bangun!"di tendang nya kaki revan berkali kali namun cowok itu hanya menggeliat dan bergumam tak jelas

Ardan mendengus lalu mendekatkan wajahnya ke telinga revan"bangun elah! Gak sekolah loe!?"lagi ardan berteriak namun revan hanya bergumam dan menggosok telinganya yang gatal karena suara teriakan ardan

Seketika ardan tersenyum saat mengingat ide gila mamanya untuk membangunkan si tukang tidur.jika sudah mendapatkan ijin seperti ini ardan akan dengan senang hati membangunkan adiknya.dia masuk ke kamar mandi lalu keluar sambil membawa segayung air

Senyum tak hilang dari wajahnya saat melihat revan masih menutup mata di atas kasur empuknya.ini moment yang ia tunggu"gak mau bangun kan?"bisiknya lalu kembali berdiri

"Gue guyur ya"gayung berisi air sudah berada di atas  tubuh revan dan…

BYURR…

"Eh banjir…banjir!" panik revan dan langsung duduk di atas kasurnya,ia mengucek matanya menyesuaikan cahaya lalu seketika mengeram marah saat melihat ardan yang memegang gayung di tangannya.

Siapa lagi pelakunya selain si abang laknatnya karena hanya ardan lah yang berada di kamarnya

Pasti abang laknat nya ini yang menyiramnya"loe kira gue cucian apa!main siram siram aja!"kesalnya.revan menatap sengit ardan yang mencebikkan bibir padanya

"Maka nya jangan molor mulu loe!dasar kebo!"

Revan mendelik kesal"tidur banyak itu bagus bang.mama aja bilang gitu"

"Gak kebanyakan juga pe'a.yang ada otak loe jadi lemot!""

Revan mendengus"bilang aja loe iri.loe kan selalu kebangun pas subuh!"ejeknya.akhir akhir ini ardan memang susah untuk tidur.dia akan bangun dini hari karena mimpi buruk.untung saja cowok itu tidak sampai ketakutan

Ardan menaikkan satu alisnya"nggak tuh"dia tersenyum menggoda"kan semalam gue tidur bareng mama"sambungnya dengan ceria.

Setiap kali ardan mimpi buruk dia akan lari pada mama nya dan entah mengapa avril seperti penghalau mimpi buruk baginya.ardan akan melanjutkan tidurnya di kamar orang tuanya dan membuat sedikit kekacauan karena aldi menolak kedatangannya yang tanpa di undang.namun mama camtiknya itu selalu merentangkan tangan unyuknya dan dia selalu bebas di kamar kedua orang tuanya itu

Revan melongo mendengar ucapan ardan"emang bisa?kan papa pasti gak mau di ganggu.tau sendiri gimana tu orang kalau udah sama mama.nempel mulu kayak perang ko!"kesalnya.revan juga sering pergi ke kamar orang tuanya karena ingin tidur dengan mereka

Namun dengan tidak berperasaannya papa nya selalu mengusirnya entah dengan berbagai macam alasan

Ardan berdecak kesal"ya bisa lah.udah sono mandi.udah setengah tujuh.kalau loe bolos mama sendiri yang kasih hukuman buat loe!"ardan tersenyum di akhir kalimatnya.dia sangat menantikan hukuman apa yang di berikan si singa pada si tukang bolos seperti revan

Revan terbelalak lalu segera berlari masuk ke kamar mandi.dia lupa jika mama nya itu pemilik sekolah.ck,pasti si kepsek botak yang ngedu.dia tidak akan mau mendapat hukuman dari mama nya.avril itu kalau menghukum gak tanggung tanggung!

◼◼◼◼◼


"UCLE BENNN TARIK TERUSSS!"

"Diam dulu ale! uncle lagi usaha nariknya!"

Fauzan tersentak dan langsung menutup telinganya saat mendengar teriakan sepupu jahilnya.siapa lagi kalau bukan AMANDA SILFIA AGNETA.anak itu benar benar buat gempar di pagi yang cerah ini

Orang yang di teriaki menatap nyalang pada amanda.keponakannya yang nakal ini benar benar membuatnya jantungan

Wanita paruh baya yang memasak di dapur seketika berlari ke belakang rumah.dimana suaminya sedang berada di atas tangga sambil mengikat tali ke pohon pinang dan si pericuh yang berada di bawah

"Jadi ada apa ini!"kesalnya.dia harus meninggalkan kegiatan paginya karena keponakan nakalnya ini

"Apa yang tarik terus?"

Amandan tersenyum tanpa dosa"itu bi!"serunya menunjuk tali di pohon pinang.wanita paruh baya mengerutkan dahi pertanda tidak mengerti

Benyamin yang melihat interaksi beda generasi itu hanya menggeleng kepala.tentu saja istrinya tidak mengerti karena keponakannya hanya mengatakan hal ambigu.kalau lihat dari awal ya pasti mengerti.nah ini udah selesai baru datang ya jelas gak ngerti lah

Amanda bedecak kesal"bibi kan minta jemuran baru.jadi amanda sama ucle ben buatin!"dengus nya kesal

Wanita paruh baya itu melihat ke arah pohon pinang yang sudah ada tali terikat memanjang ke pohon pinang lainnya.

Seketuka matanya terbelalak melihat betapa panjangnya tali yang melintang"ya tuhannnn.kalian mau buat jemuran atau lomba tujuh belasan.itu tali kepanjangan!"

Amanda memgangkat bahu acuh"kan lebih panjang lebih bagus"sahutnya santai

Wanita paruh baya itu meredam kekesalannya lalu menghela napas,suami dan keponakannya ini memang sebelas dua belas.dia tidak akan mtagukan kedua orang di depannya ini memiliki hubungan darah

"Kerjaan amanda tu mah!"seru fauzan memanasi

"Ujang brisik ihh.yang ale bilang kan bener!"

"Terserah!"sahut fauzan acuh

Wanita paruh baya itu menatap putra dan keponakannya secara bergantian.matanya melekit pada amanda yang masih memakai pakaian rumahan"ya ampun amanda!kamu gak sekolah!?mandi sana!"kesalnya

Amanda menepuk jidat lalu segera berlari terbirit melongos melewati fauzan yang menggeleng melihat kelakuannya

(CBS#3) REVANO [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang