"Bereskan mayatnya!"titah tama
"Siapa yang kau perintahkan? Berani menyuruh orang ku...mati kau!"
Suara dingin avril membuat tama merinding.sudah lama tapi wanita itu masih sama.sama dinginnya dan dama menyeramkannya.dia jadi kagum pada aldi yang sangat betah di sisi avril
Avril memang cantik.pintar? Apala lagi.kaya? Jangan di tanya!
Tapi itu loh..sifat minusnya buat orang ketakutan setengah mati.dia yang sudah bertahun tahun dekat dengan avril masih saja bisa dibuat mati berdiri saat merasakan aura membunuhnya.menyeramkan....
"Nggak...nggak kok.aku mana berani"menggeleng kuat. lebih baik dia mengaku.jangan sampai membuat singa betina marah.bisa habis dia
Tama merasa ada gunanya juga si childish aldi menjadi suami avril.kan aldi pawangnya si boss.rada aneh juga avril bisa kecantol sama cowok macam aldi.childish nya itu loh...bikin geleng kepala
Tapi nilai plush nya,ya gitu...avril ngurang ngurangin kesadisannya dalam membunuh orang.ya walaupun cuma di depan suaminya.tapi tidak papa.setidaknya avril menunjukkan kemajuan.bagaimana pun avril itu seorang wanita.dan sahabatnya itu akan lebih menyeramkan dari gorilla yang makanannya di rebut paksa.
" udah yang,kamu kalo lagi marah serem ihh"aldi memberenggut.menarik avril ke dalam pelukannya.
Tama merasa lega avril tidak lagi menatapnya tajam.avril balas memeluk aldi,menepuk punggung suaminya pelan.aldi sedang mengeluarkan salah satu jurus andalannya
Ardan memutar bola matanya.andre melongo melihat wanita yang sangat cantik,belum lagi dengan sifat manja aldi pada wanita cantik yang baru saja di kaguminya
Revan menarik amanda ke sisinya.namun matanya menatap tak bersahabat pada gadis yang berdiri di sebelahnya .amanda meliriknya takut takut
Avril mengotak atik ponselnya dengan satu tangan dan tangan satunya lagi memeluk aldi yang masih setia menyembuyikan wajahnya di ceruk lehernya.dia berusaha menjauhkan wajah aldi karena merasa geli,tapi suami manjanya itu akan langsung merengek dan kembali pada posisi nyamannya
Jadi usahanya sia sia.dia tidak akan bisa menang melawan aldi yang dalam mode manja
Melirik revan yang diam sedari tadi.sedikit mengerjit melihat wajah datar putra bungsunya.padahal tangan revan menggenggam tangan anda yang berdiri di sebelahnya.sepertinya revan masih marah karenan tadi anda membentaknya.wajar saja revan marah.memangnya siapa yang rela ibunya di bentak orang? Sekalipun pacarnya sendiri
Memasukkan ponselnya ke dalam saku rok nya.menatap tama"si alando mana?" seingatnya,alando tinggal di negara yang sama dengan tama.jadi tidak mungkin pria urakan itu tidak pernah merecoki tama yang mulai bekerja keras
Tama menyugar rambutnya yang membuatnya semakin mempesona.aldi yang melihatnya mendengus.menunduk melihat reaksi avril.merasa lega melihat wajah santai istrinya.jadi avril sama sekali tidak terpengaruh dengan pria itu.akhirnya dia biaa tenang.istrinya tidak melirik ke arah pria lain
Tama yang melihat kelakuan aldi terkekeh geli.suami biss nya yang garang itu ternyata tidak berubah.untung saja avril tidak tertarik dengan pria lain.udah kecantol sih sama si childish
Aldi mengeratkan pelukannya di pinggang avril.semakin menyembunyikan wajahnya di ceruk leher istrinya.avril hanya tersenyum di buatnya.mengusap rambut aldi lembut
"Kau atau aku yang mengurus istrimu itu?"avril memberi pilihan.
" ku koreksi.dia hanya mantan.ingat! hanya man.tan istri!"tama sepertinya tidak berhubungan baik drngan stefani.wanita rubah itu masih saja tidak berubah.pasti tama sudah kesal padanya dan berakhir dengan perpisahan
"Terserah" cuek avril "emangnya kapan kau menikah? Kok aku tidak di undang?" sengit avril
Tama menaikkan satu alisnya"memangnya juka ku undang kau akan datang?"
"Kau meragukan ku?" avril balik bertanya
Tama mengangkat bahu pasrah.dia tidak yakin jika avril akan menghadiri pernikahannya tapi tidak berani mengatakan pemikirannya.memangnya keberanian apa yang dia miliki hingga berani membuat avril kesal padanya?
"Kau kan sibuk! Sibuk ngurusin suami childish mu!" tama mendengus
Aldi mengangkat wajahnya dari bahu avril"bilang aja iri!"ketusnya
Tama memelototkan matanya"nggak ya! Enak aja!"
Aldi mencibir"iya,nggak salah lagi!"kembali dengan posisi nyamannya memeluk avril
Tangan tama sudah gatal ingin memukul kepala si childish aldi jika saja tidak ada avril di sana.dia masih sayang nyawa makanya di tahan.berani sekali lelaki manja seperti dia meledeknya! Sialan!
"AWASSS!!"
setelah teriakan terdengar suara peluru melesat.avril bahkan merasakan benda kecil itu melewati kepalanya lalu setelahnya terdengar suara letusan.
Aldi mengeratkan pelukannya pada avril dan melemaskan tubuhnya saat avril membawanya menunduk dan memeluknya.tangan avril menutup kepala aldi hingga tenggelam di tutupi rambut panjangnya
Revan reflek menunduk dan menarik amanda jatuh ke dalam pelukannya.
"Bodoh!"andre yang menegang segera di tarik ardan untuk menunduk
Tama dan avril segera bangkit dan mengedar pandang.mata tajam avril meneliti setiap sudut.matanya menyipit melihat bayangan yang baru saja melewati kaca jendela bangunan di sebrang.menggertakkan giginya
Bitch!
Avril menunjuk ke arah bangunan" disana!"tama yang hendak melihat ke bangunan sebrang tidak jadi.dia segera menyusul avril yang sudah berlari menuju pintu
Revan segera menarik tangan amanda setelah avril menyuruh mereka untuk segera turun.ardan menarik paksa andre yang masih linglung dengan keadaan yang baru pertama kali dia rasakan.jantungnya berdetak tak karuan.matanya mengedar tanpa tujuan
Ardan kewalahan menarik andre untuk mengikuti langkah revan yang sudah di depan.dia menarik tangan teman adiknya itu dengan kasar.mau bagimana lagi? Keadaan dalam.keadaan kacau.revan juga tidak mau menunggunya.dia berlari seperti ke setanan untuk menyelamatkan diri beserta amanda
Anjing gak tuh?
Avril memencet timbol lift beberapa kali secra acak namun pintu lift belum juga terbuka.kakainya segera menuju tangga darurat sambil memegang tangan aldi di sisinya.revan yang melihat ibunya segera mengikut di belakang sambil sesekali melirik ke arah amanda.jangan sampai gadisnya jatuh.
"SEGERA TURUN!!"
Ardan yang berada paling belakang segera menyusul begitu mendengar teriakan mamanya.untung saja andre segera sadar dari kepanikannya dan mengikuti intruksinya
Avril.melangkah dengan cepat menuruni tangga.aldi yang sudah kelelahan mrnahan tangan avril untuk berhenti "yang,capek" suara rengekan aldi tidak mempan untuk saat ini
Menangkup wajah aldi"kalau gitu kamu tunggu ardan sama anak anak lain.jangan sampai berpisah.lalu segera turun ke parkiran" menyerahkan kunci mobil ke tangan aldi"pergi ke rumah jeni dan ceritakan segalanya.mengerti!?"
Aldi mengangguk ragu.matanya berkaca kaca.dia tidak bisa berpisah dari avril.apa lagi keadaannya sangat berbahaya seperti ini
Tama yang melihat itu memutar bola matanya.mendengus "cepat ril! Waktu kita tidak banyak!" desaknya
Dia khawatir orang yang hampir saja mencelakai mereka di gedung sebrang melarikan diri.
Avril yang melihat kekhawatiran di mata aldi menggenggam kedua tangan aldi di tangannya.menatap yakin mata aldi"aku akan baik baik saja"tersenyum menenangkan"aku akan segera menyusul.aku pergi!"
"Yang—"
Belum sempat aldi membalas,avril sudah berlari kembali di ikuti tama
"Hati hati" lirih aldi
KAMU SEDANG MEMBACA
(CBS#3) REVANO [On Going]
Novela JuvenilSEQUEL childish boy 1-2 Cerita tentang keposessifan revano pada kekasihnya yang sangat baik dan polos sampai tidak menyadari bahwa dia di kelilingi pria tampan yang menaruh minat pada nya