"Kita mau kemana?"
Revan tak menjawab.dia hanya terus menarik tangan amanda untuk mengikuti langkahnya agar gadis itu tidak tertinggal
Saat ini pikirannya sedang kalut.pikirannya bercabang kema mana.memikirkan keadaan keluarganya.entah mereka sudah keluar dari gedung ini atau tertinggal di belakangnya. yang ada di pikirannya saat ini adalah segera menyusul mamanya dan keluar dari tempat ini
Sejak melihat wajah khawatir ibunya,revan juga ikut merasakannya.sangat jarang,bahkan jika di ingat ingat dia hanya satu kali melihat wajah khawatir mama-nya kecuali luka papa nya dalam keadaan sakit.dan hari ini dia melihat wajah itu.wajah penuh kekhawatiran
Seorang avril tidak akan pernah menunjukkan kelemahannya sekalipun di depan keluarganya.dia hanya akan memperlihatkan wajah datarnya untuk menakuti lawannya.wanita cantik itu bahkan hanya tersenyum kecil di hadapan keluarganya.sangat berbanding terbalik dengan papa nya yang bertingkah kekanakan.
Sudah tua juga!
Mamanya adalah panutan dan guru yang membuatnya untuk terus lebih kuat.dia ingin menjadi pria kuat seperti mamanya.dia ingin,saat mamanya lelah,dia akan menjadi tempat sandaran untuknya dan bisa memenuhi keinginan mamanya yang belum sempat tercapai.itu sebabnya,dia hanya akan mendengarkan ucapan mamanya
Baginya,semua yang dilakukan mama nya adalah benar dan yang terbaik.
Dalam keadaan genting seperti ini dia merasa tidak berguna.bisa saja dia mencoba membantu,tapi takut salah langkah dan malah mempersulit dan memperumit keadaan
"Van,kita mau kemana sih? Kaki ku sudah pegal"amanda merengek dan mencoba menahan tangan revan untuk berhenti.dia tidak berbohong.kakinya benar benar sangat lelah karena sedari tadi revan memaksanya untuk terus berlari.lelaki itu bahkan tidak perduli saat dia beberapa kali hampir terjatuh
" DIAM!"revan yang sudah kalut tanpa sadar berteriak di hadapan amanda.gadis itu bahkan tersentak dan tanpa sadar mundur dua langkah
Trang!
Bruk!
Bam!
Brak!
Gedebuk!
"REVAN!" tiba tiba ada goncangan dan tak sengaja tangan revan melepas tangan amanda
"Sssst" revan segera menarik amanda ke dalam pelukannya.mengucapkan kata kata penenang agar anda lebih tenang.melihat ketakutan gadisnya,revan bahkan semakin bingung.yang ada dalam pikurannya adalah untuk segera keluar dari tempat ini
"REVAN! AYO CEPAT!" dari ujung lorong revan mendengar suara papanya.mengangkat kepalanya.menengok ke samping lalu menoleh ke belakang.matanya berbinar ketika melihat papanya dan ardan berdiri di ujung lorong tengah menatapnya dan menyuruhnya untuk bergerak ke arah mereka
Tanpa pikir panjang,revan menyemangati anda untuk berjalan kembali.mereka harus segera keluar.amanda yang melihat ardan dan aldi mengisyaratkan untukendelat hanya menganggukkan kepala dan mengikuti revan
Brak!
Avril menendang pintu tangga darurat dan melanjutkan larinya.kakinya dengan cepat dan hati hati menuruni setiap anak tangga .memegang pinggiran tangga untuk menyeimbangkan tubuh
Tama dibelakangnya sudah kelelahan.dadanya naik turun.namun masih bersemangat seperti tahun tahun lalu.ketika masih bergabung dengan kelompok avril dalam menjalani tugas.
Tama membungkuk dengan lutut sebagai penopang.tangannya menggapai gapai undara hendak meminta avril menunggunya,namun suaranya tidak keluar.avril berlari kembali.didalam pikirannya adalah bagaimana untuk segera menghabiskan tangga sialan ini
Kenapa sangat banyak! apa pemilik gedung ini tidak memikirkan orang yang turun naik menggunakan tangga ini? dikira gak capek apa?
Dugh!
"Ah sialan!" tama berteriak marah.ketika gedung itu mulai berguncang.kakinya tergelincir dan tubuhnya gerguling ke bawah melewati beberapa anak tangga dan mendarat didekat kaki avril
Avril yang tidak siap terdorong ke samping ketika gedung itu mulai bergoncang seperti terkena gempa bumi.dia segera bersikap tegap kembali dan menatap ke bawah.tama yang masih berada di bawah segera mengulurkan tangannya meminta bantuan avril
Avril mengulurkan tangannya dan membantu tama untuk berdiri.matanya menatap ke arah luar jendela kaca.gedung sebelah tampak tidak bermasalah "apa yang terjadi?"
Tama yang melihat kebingungan avril juga hanya diam.dia juga tidak tahu.kalau dia tahu ..gak mungkin tadi sampe berguling di anak tangga.badannya sakit semua!
Tama berusaha mengatur nafasnya yang turun naik.merasa sudah baikan,dia menarik tangan avril untuk berlari.menuruni anak tangga kembali.berharap anak tangga bejibun ini dapat diskon.kakinya hampir patah!
Ini lagi si avril...main lari lari aja.tau deh yang dari dulu sering di kejar orang,makanya jadi kebiasaan kan.lah,gua? Lari pas si avril lagi ngamuk doang...
Ni gedung juga gak mendukung amat.pake acara gempa segala lagi,ni semua karna emak nya si amanda nih,kaki gue jadi sakit kan...
"Thanks ril"
Tama hanya menghela napas maklum ketusnya ka avril tidak menyahut dan hanya melewatinya begitu saja.kan kamprett!
Untung sahabat.....kalau nggak.....
"Gak usah nyumpahin gue!" suara santai avril membuat tama memasang cengirannya
Melihat itu,avril memutar bola matanya"bocah" gumamnya
"Yee ril,jangan ngatain dong!" kesalnya
Tama terus menggerutu sementara avril sudah cukup jauh dan sampai di lantai dasar
"KALAU LO NGEBACOT MULU,NTAR AJA.PENDING DULU.SEKARANG CEPETAN TURUN!
Mendengar gema suara avril pertanda wanita itu sudah jauh,tama segera berlari menyusul.kakinya bahkan beberapa kali salah memijakkan kaki di anak tangga hingga berakhir dengan berguling
Tama bersyukur avril tidak melihat kejadian memalukan ini,jika saja avril ada di sini...mau di taruh dimana wajah tampannya?
" 2 menit lo gak muncul,gue tinggal!"
Mendengar itu,tama segera bangkit.tidak perduli dengan pantatnya yang baru saja menyentuh lantai dasar
KAMU SEDANG MEMBACA
(CBS#3) REVANO [On Going]
Teen FictionSEQUEL childish boy 1-2 Cerita tentang keposessifan revano pada kekasihnya yang sangat baik dan polos sampai tidak menyadari bahwa dia di kelilingi pria tampan yang menaruh minat pada nya