Di sinilah ayah dan anak itu berdiri.di depan mall yang paling besar se jakarta
Mereka dapat hukuman membeli segala keperluan sekama 1 bulan sabagai hukuman karna bersekutu ingin membodohi avril
"Huffft…niat nya nolong eh malah kena apes!"aldi berjalan masuk ke dalam mall dengan malas di iringi ardan dan revan di kedua sisinya
"Iya nih pa,perasaan yang buat masalah si bocah!eh kita malah kena juga"timpal ardan.dia juga ikut mengoceh karna terkena hukuman.membeli semua keperluan selama 1 buoan berarti dia harus stand by di rumah karna suatu waktu mama nya akan menyuruhnya membeli keperluan lain
Revan mendnegus mendengar gerutuan papa dan abangnya"niat nolong gak sih!"kesalnya,dia muak mendnegar ocehan tak berguna yang malah membuat kupingnya memanas
"Gak!"
"Gak!"
Revan mengerucutkan bibirnya kesal"kalian jahat!"kemudian berjalan lebih dulu,meninggalkan ardan dan aldi yang tertawa di belakangnya
"Punya keluarga gini amat!untung mama masih waras"gerutunya sambil berjalan menghentak hentakkan kakinya kesal.siapa yang tidak kesal coba? di tertawakan oleh papa sendiri.kalo cuma ardan sih udah biasa!lah ini.........bokap nya juga ikut ikutan
Bugh……
"Awww"
Revan membantu seorang gadis berdiri yang terjatuh karna ia tabrak.sangking kesalnya dengan 2 keluarga laknat nya dia sampai tidak melihat jalan dan malah membuat orang lain merasakan sakit
"Sorry"ucapnya datar
"Eh---revan?"
Seketika revan menatap siapa orang yang di tabraknya saat mendengar nama nya di sebut
"Ale?"
Ale tersenyum manis"kamu ngapain di sini?"
Mood revan membaik.sepertinya ale adalah mood bosternya.lihatlah wajah nya seketika sumringah saat melihat wajah lucu gadis yang pernah menolong nya ini
Revan kembali mendengus saat ale kembali mengingatkannya dengan papa dan abang laknatnya"aku bersama abang dan papa ku.kalau kamu?"tanya balik.entah mengapa dia sangat ingin tau banyak tentang gadis cilik itu
Ale menepuk jidatnya saat mengingat uncle nya"astaga,ale lupa tadi ale sama uncle"ucapnya panik
Revan segera menahan bahu gadis itu agar menatapnya"jangan panik.nanti aku bantu cari uncle kamu"helaan napas lega jelas di dengar revan dari mulut kecil ale.dia merasa sangat berguna untuk gadis cilik ini
"Ale ke sini mau ngapain?"suara revan kembali bertanya.anak laki laki 8th itu sungguh ingin tau banyak tentang gadis di sampinya ini
Mereka berjalan beriringan sambil sesekali bercanda ria.revan melirik paper bag di tangan ale"itu apa?"tanya nya sambil menatap penasaran paper bag berwarna biru itu
Ale menaikkan tangannya hingga paperbagnya sejajar dengan wajahnya"kue tar"sahutnya tersenyum manis.entah mengapa mengingat pesta ulang tahunnya semalam membuat bibirnya tak henti hentinya menyunggingkan senyum
Senyum itu menular ke revan.dia juga ikut tersenyum melihat ale bahagia"emang kue nya untuk apa?"
Ale tersenyum cerah.entah mengapa senyum itu menghangatkan hati revan"buat ale.semalam kan ale ulang tahun trus dapat kue cantik.tapi uncle ben beli nya kue vanilla.ale lebih suka chees cake makanya sekarang ale beli"sahutnya bersemangat.dia sangat bahagia ketika keluarga pamannya itu merayakan ulang tahunnya semalam
Revan menghentikan langkahnya di ikuti ale"bukannya semalam itu 14 februari ya?berati kamu ulang tahun pas valentine?"revan ingin memastikan.entah mengapa dia sedikit kecewa karena melewatkan ulang tahun gadis kecil ini
Ale mengangguk semangat"iya,maka nya semua orang manggil nya ale"sahutnya kemudian berjalan kembali di ikuti oleh revan.
Revan berpikir sejenak"aku mau kasih kamu kado ulang tahun"ucapnya tiba tiba membuat ale menatapnya cukup lama
"Ale mauuuu"sahutnya ale bersemangat yang malah terlihat menggemaskan.jika soal kado ale paling suka.katanya seperti kejutan di siang bolong
Revan terkekeh melihat kelucuan tingkah ale"kalau gitu kita cari apa yang kamu mau,aku beliin sebagai kado kamu"
Ale berpikir sejenak sambil menatap revan beberapa saat"ale gak mau"tolaknya.karna dia menginginkan sesuatu yang lain dari anak laki laki ini
Revan menatap ale dengan kening mengerjit.tentu saja dia bingung karna ale menolak kado darinya
Ale menatap revan dengan ragu"ale mau nya kalung punya kamu"cicitnya.takut revan marah karna dia meminta kalung yang di pakai laki laki itu.tentu saja dia mengerti revan sangat menyukai kalung itu.karna laki laki itu tak pernah melepasnya
Revan mengerjit dan menunduk.tangannya menyentuh kalung elang terbuat dari kayu yang ia pakai.dia memang sangat menyukai kalung ini.ini hadiah dari mama nya saat ulang tahun ke 5 nya
Sebenarnya jika ale memintanya,dia akan dengan senang hati memberikannya.tapi kenapa gadis itu menyukai kalung ini?ini kan kalung anak laki laki?
Matanya beralih menatap mata ela yang takut takut menatapnya"ale mau ini?"revan melepas dan menyodorkan kalung miliknya ke hadapan ale
Mata gadis itu seketika berbinar dan mengangguk semangat"boleh?"tanya nya memastikan.entah mengapa dia sangat menyukai kalung itu sejak pertama kali melihatnya
Ale bukan tipe orang yang mudah menyukai sesuatu,tapi kalung itu memiliki daya tarik tersendiri yang membuat ale seolah ingin memilikinya
Revan memberikan kalungnya dan di sambut semangat ale,dia langsung memakai kalung itu dan memegang bandulnya dengan senyum cerah.dia sangat senamg akhirnya bisa memiliki kalung yang selama ini ia inginkan
Sejak pertama kali melihat kalung revan dia ingin memintanya,tapi takut teman baru nya itu malah marah karna meminta barang kesayangannya
Revan tersenyum melihat senyum ale.tangannya mengusap lembut rambut panjang coklat itu dengan sayang.entah mengapa dia snagat nyaman di dekat ale
"Jaga kalungnya ini baik baik ya,soal nya ini hadiah dari mama.mama buat ini khusus untuk ku,jadi tolong jaga untuk ku"ucapnya lembut
Ale sedikit mendongak karna revan memang lebih tinggi darinya.senyum manis itu terbit mendengar permintaan revan.tentu saja dia akan menjaga kalung ini.benda ini akan menjadi salah satu benda kesayangannya
"Iya,ale kan suka sama kalung revan.ale yang cantik ini akan menjaga nya untuk revan"balasnya semangat.sementara revan terkekeh geli mendengar ucapan percaya diri ale yang katanya nya cantik.memang sih,ale itu cantik
Tapi ni anak apa gak ke pede an?
Tiba tiba ale memghentikan langkahnya sambil menatap intens suatu objek
"UNCLE BENNN!"pekik nya girang saat berhasil menemukan pria paruh baya yang tadi mengajak nya ke mall
Ale beralih menatap revan yang hanya diam"ale pergi dulu ya.dadahh"ale melambaikan tangan sambil berlari dengan kaki kecilnya menuju pamannya yang agak jauh dari mereka
15 februari 2009
Revan terakhir kali bertemu dengan teman satu satu nya itu.hanya ale teman yang di miliki revan.anak laki laki itu cenderung pendiam dan menyibukan diri sendiri
Revan terus mendatangi tempat yang pernah ia jumpai dengan teman gadis kecil itu,tapi ale tak pernah lagi muncul
Revan hanya berharap,ale akan baik baik saja dimana pun ia berada.semoga kelak dia bertemu dengan ale lagi.
Semenjak hilangnya ale dari matanya,revan lebih menyibukaan diri.dia mulai mendalami ilmu bela diri agar suatu saat bertemu dengan ale lagi,dia yang akan melindungi gadis itu
Bolekah dia berharap?
KAMU SEDANG MEMBACA
(CBS#3) REVANO [On Going]
Ficção AdolescenteSEQUEL childish boy 1-2 Cerita tentang keposessifan revano pada kekasihnya yang sangat baik dan polos sampai tidak menyadari bahwa dia di kelilingi pria tampan yang menaruh minat pada nya