XI - Milk and Study

133 42 2
                                    
















"Halo kak, tunggu ya aku beli kopi dulu."

Tangan Luna ditahan Hyunbin sesaat sebelum gadis itu berhasil melangkahkan kakinya memasuki minimarket.

"Jangan minum kopi terus, nggak baik. Nih, susu."

Luna menatap sekotak susu cokelat di hadapan wajahnya, kemudian ia menggeleng.

"Nggak mau, aku—"

Omongan gadis itu terpotong karena Hyunbin memasukkan sedotan yang sebelumnya sudah ia tusuk ke kotak susu ke dalam mulut Luna.

Hyunbin mengangkat tangan kanan Luna lalu ia arahkan untuk memegang kotak susu, sementara tangan kiri gadis itu ia genggam.

"Minumnya duduk," kata Hyunbin lalu menuntun Luna ke kursi di depan minimarket.

ih kok deg deg an?

Luna hanya bisa bergumam dalam hati, saat tangannya digenggam bahkan sampai mereka sudah duduk di bangku masing-masing pun tangan mereka masih bertautan.

"Kak Bulan?"

"Hm," Hyunbin hanya berdeham, tetap fokus pada game di ponselnya.

gamer sejati sih ini mah, bisa pake satu tangan, tangan kiri pula

"Anu, tangan."

"Kenapa tangan?"

"Tangan kak bulan sama tangan aku—"

"Biarin aja, ntar lo ilang kalo nggak gue pegangin. Udah abis belom susunya?"

Luna hanya mengangguk lalu meletakkan kotak susu yang sudah kosong di atas meja.

"Ada tugas nggak?"

"Enggak, tapi besok ulangan."

Detik itu juga Hyunbin menghentikan kegiatannya bermain game lalu berdiri, "ayo pulang, lo harusnya belajar."

Luna tau Hyunbin akan bilang begitu, tapi entah kenapa rasanya sulit kalau harus berbohong pada laki-laki itu.

"Kak," tangan kanan Luna menahan lengan Hyunbin.

"Ngapain? Ayo gue anter."

"Nggak mau, bosen belajar terus. Lagian aku nggak ngerti juga, percuma belajar."

Rengekan Luna membuat Hyunbin menghela napas kemudian kembali duduk.

"Yaudah belajar di sini aja, mana yang nggak ngerti?"

Luna mengerutkan alisnya bingung menatap Hyunbin.

"Gue juga sekolah kali, nggak sebego itu untuk tau pelajaran kelas dua SMA. Mana sini bukunya!"

"Anu kak."

"Apalagi?"

"Tangannya," Luna menunjuk tangan kirinya yang masih digenggam erat Hyunbin.

"Sorry kelupaan, abisnya nyaman."

Suara Hyunbin mengecil saat mengucapkan kalimat terakhir, hingga Luna tidak begitu mendengarnya.

untung nggak denger
batin Hyunbin.

Through The Night || Moon Hyunbin ✔Where stories live. Discover now