XXXV - Sayang

82 22 3
                                    



"Udah siap semua?"

Luna menoleh ke pintu kamarnya, ada sang Ayah yang sedang mengintip.

"Udah Yah."

"Nanti jam 2 kamu berangkat ya."

Setelah mendapat jawaban berupa anggukan dari Luna, Ayah menutup kembali pintu kamar Luna.

Helaan napas keluar dari mulut Luna, gadis itu menatap koper dihadapannya. Nanti malam ia akan pulang, meninggalkan Jerman dengan segala kenangannya.

Luna baru akan beranjak dari duduknya saat Ayah kembali membuka pintu, "ada Yunseong, temui dia."

"Tap--"

"Turun sekarang."

Bola mata Luna berputar malas setelah Ayahnya pergi, ia benar-benar tidak mau menemui Yunseong dengan alasan apa pun.

Tapi perintah Ayah adalah segalanya.






















Luna dan Yunseong sekarang duduk bersebelahan di sofa ruang tamu.

"Apa kabar?"

"Baik sebelum kamu pergi dan baik sebelum aku kesini."

Yunseong menghela napasnya, "maaf."

"Nggak perlu, udah terlambat dan nggak berguna maafnya."

Kemudian hening, baik Yunseong mau pun Luna sama-sama sibuk dengan pikiranya, dan sibuk menata rasa sakit hatinya masing-masing.

"Bisa kasih aku kesempatan supaya kita bisa balik kayak dulu?"

"Nggak bisa."

"Kenapa?"

"Ada orang lain yang aku sayang."

"Aku tau Lun Ayah ngelarang kamu, aku tau dia ninggalin kamu."

Luna berdiri, menyeka air yang mulai berjatuhan dari matanya.

"Aku pernah bilang kalo aku sayang banget sama dia, aku pernah bilang kalo aku tetep sayang dia walau dia nggak sayang aku, dan aku juga bilang kalo aku akan tetep sayang dia walau dia nggak mau aku sayang."

Perlahan Luna berjalan menuju tangga, meninggalkan Yunseong sendiri. Di anak tangga pertama ia berhenti dan mengatakan, "Dan sampe kapan pun aku akan tetep sayang dia."

Through The Night || Moon Hyunbin ✔Where stories live. Discover now