I - Thankyou

289 55 0
                                    

Malam ini hujan lebih dulu turun sebelum Luna keluar dari gedung bimbingan belajarnya.

Merasa kegiatannya berdiri di depan gedung sedikit useless maka ia memutuskan untuk berlari ke minimarket yang jaraknya sekitar empat ratus meter. Cukup untuk membuat bajunya basah walau tidak kuyup.

Seperti biasa, Luna duduk dengan satu cup kopi susu sambil menunggu hujan reda.

"Ck."

Decakan itu lagi, Luna mendengarnya, tapi sekarang dari arah depan.







Luna sedikit terkejut saat melihat seseorang duduk di hadapanya, laki-laki yang kemarin.

"Numpang duduk," katanya lalu menyeruput kopi dari cup tangannya.

Gadis itu hanya mengangguk dan sibuk dengan ponselnya.







Sudah lebih dari satu jam Luna menunggu tapi hujan tidak reda juga, membuatnya sedikit cemas.

Sekitar sepuluh menit ia bergelut dengan pikirannya, harus'kah?

Ya, harus!

Luna mengikat tali sepatunya dengan kuat, menggulung lengan kemeja seragamnya, menghembuskan napas, kemudian berlari.

Iya, ia memutuskan untuk menerobos hujan supaya segera sampai di rumah.

Setengah perjalanan ia lalui, tapi sialnya di depan adalah jalan raya. Luna harus menyebrang, sama saja bohong kalau ia harus berdiam diri menunggu kendaraan berlalu-lalang.

Sepuluh detik sebelum kendaraan akan kembali berjalan, Luna berlari dan--

TIN...

Suara klakson seakan membuat telinganya tuli, hanya itu yang terdengar di telinganya.







Luna terdiam berusaha menetralkan kinerja jantungnya yang beberapa detik lalu hampir copot karena syok.

"Ck, hati-hati bisa? Bodoh."

Setelah melepas cengkraman tangannya dia pergi meninggalkan Luna.

Dia si laki-laki tukang berdecak barusan menyelamatkan nyawa Luna, rasanya tubuh gadis itu melayang saat tangannya mencengkram lengannya tadi.

"Makasih banyak!!"

Luna berteriak ke arahnya, walau sepertinya dia tidak mendengarnya.

Through The Night || Moon Hyunbin ✔Where stories live. Discover now