Setalah kedatangan Victoria, mereka pun berlatih kembali. Benar saja seperti yang dikatakan Adel mereka berempat harus bisa merusak pelindung yang dibuat Victoria minimal membuatnya retak. Tapi yang terjadi malah sebaliknya bahkan mereka tidak bisa merusak pelindung itu.
"Huh mengapa sulit sekali" keluh Dava yang nafasnya sudah tidak beraturan
"Kau benar jangankan merusak meretakkan nya saja kita tidak bisa" keluh Vani dengan keadaan yang tidak jauh berbeda dari Dava
"Padahal tadi aku sudah mengeluarkan semua kekuatanku tapi tetap saja tidak bisa" seru Zio
Stella hanya diam ntah apa yang sedang dipikirkannya. Matanya kembali menatap pelindung yang mengurung Victoria di dalamnya. Mereka sudah berusaha menyerang dari berbagai arah dan sudah mengeluarkan semua kekuatannya tapi masih saja tidak bisa menghancurkan pelindung itu.
"Kalian hanya kurang konsentrasi" seru Victoria membuyarkan lamunan Stella
"Jika kalian konsentrasi maka apa pun yang kalian hadapi pasti akan terasa mudah" lanjutnya
"Kami akan mencoba konsentrasi lagi Victoria terima kasih" sahut Stella
"Baiklah sekarang kita mulai lagi dan cobalah konsentrasi"bucap Victoria
Mereka kembali mencoba tapi mereka selalu saja tidak bisa. Tapi berbeda dengan Stella dia terus mencoba.
"Stella jangan memaksakan dirimu sihirmu sudah melemah" teriak Vani mencoba menghentikan Stella yang sedari tadi masih mencoba untuk memecahkan pelindung
"Jangan menghentikanku Vani aku yakin aku pasti bisa menghancurkan pelindung itu.. " teriak Stella
Stella pun menyerang pelindung Victoria dari berbagai arah dengan tingkat ledakan yang lebih kuat dari sebelumnya. Saat ini hanya ada dirinya yang mencoba sementara teman-temannya sudah menyerah karena sihir mereka yang sudah melemah. Stella yakin ia pasti bisa mengatasi hal ini sampai tuntas dan ia tidak akan menyerah semudah teman-temannya.
"Aku akan terus mencoba aku tidak akan menyerah sebelum pelindung itu hancur" batin Stella
Stella terus saja menyerang hingga akhirnya pelindung itu hancur berkeping-keping. Membuat ketiga temannya mematung melihat itu. Kegigihan Stella membawa keberuntungan padanya sudah seharusnya seperti itu bukan. Seseorang yang ingin mendapatkan sesuatu janganlah mudah menyerah.
"Kau hebat putri Stella dengan kegigihanmu kau bisa menghancurkan pelindungku" ucap Victoria senang
"Terima kasih Victoria" sahut Stella yang terengah-engah dan kehabisan energinya
"Kalian semua harus bisa seperti putri Stella kalian harus berjuang lebih giat lagi" ujar Victoria yang di balas helaan nafas lemah dari ketiga orang itu
"Baiklah latihan kita sampai disini kita lanjutkan besok pagi" ucap Victoria lalu menghilang
Mereka pun pergi dari taman belakang academy menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sedari tadi minta diisi. Tidak ada seorang pun dari mereka yang mengeluarkan suara hanya keheningan yg menemani perjalanan mereka menuju kantin.
"Itu Adel" ucap Vani membuka suara pertama kali
"Kita kesana saja" seru Dava
Mereka pun berjalan menuju Adel.
Adel yang melihat itu pun bertanya "Bagaimana latihan kalian" ucap nya"Hanya putri Stella yang berhasil menghancurkan pelindung Victoria" jawab Zio
"Aku percaya kau bisa" ucap Adel lalu menoleh ke arah Stella
"Terima kasih Adel aku hanya mengikuti semua saranmu" seru Stella
Mereka pun kembali memakan makanannya hingga tak terasa malam semakin larut membuat mereka memutuskan untuk masuk kekamar masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Princess Ice
FantasyKelahirannya bersamaan dengan datangnya musim semi, auranya agung saat pertama kali diperkenalkan kepada rakyatnya. Ia diberi nama putri Adella Everona Crystallia, calon Ratu dari kerajaan crystall dan juga merupakan gadis yang diramalkan mampu meng...