part 10

7.4K 358 1
                                    

Tok.. Tok.. Tok..

Adel mengetuk pintu kelasnya, kemudian pintu terbuka dan terlihatlah wanita paruh baya yang sangat cantik. Wanita itu tersenyum tipis saat melihat siapa yang mengetuk pintu kelasnya. Ia pun berjalan menghampiri Adel dan berbicara dengan nada berbisik.

"Prim" lirih wanita itu pelan sambil menunduk hormat agar tak ada yang mencurigai mereka

"Tolong jangan panggil aku dengan sebutan itu disini miss Hanna" ucap Adel singkat memberi peringatan pada miss Hanna agar bisa menjaga rahasia mereka

"Baiklah prim.. Eh maksud saya tuan putri" jawab miss Hanna gugup disertai senyum tipisnya

"Bagaimana dengan penyerangan di hutan utara kerajaan crystall itu tuan putri" tanya miss Hanna

Sekarang mereka sedang berada di depan kelas. Ya, miss Hanna adalah salah satu anggota the knight dibawah pimpinan Adella. Itulah sebabnya mengapa dia tau apa yang terjadi hingga membuat seorang the prim of knight itu terlambat masuk kelas. Ia juga takkan mempermasalahkan hal ini kepada Adella dan berharap yang terbaik untuk gadis itu.

"Aku sudah mengurusnya" balas Adel dingin ia tak ingin berbasa basi dengan miss Hanna

"Baiklah, silahkan masuk tuan putri" ucap miss Hanna mempersilahkan Adel untuk masuk ke dalam kelasnya dan mengikuti pelajaran

Adel pun masuk ke kelasnya dan kini dia duduk dengan Dava karena hanya kursi itu yg kosong. Sungguh sial bukan Adel hanya ingin tenang tanpa teman malah diberikan teman satu meja yang kenal dengannya sungguh ingin sekali Adel mengutuk dava yang kini tersenyum tipis di sebelahnya. Senyum lelaki itu seolah-olah mengejek ketidakberdayaan dirinya hari ini.

"Hei Adel, kau tadi darimana? Kenapa telat masuk kelas?" tanya Dava

"Bukan urusanmu" balas Adel singkat

"Tapi tadi setidaknya kau pamit pada kami Adel kami mengkhawatirkan mu" ujar Dava,

Adel sama sekali tidak menjawab ucapan Dava dia hanya diam dan mulai memperhatikan miss Hanna yang mengajar. Lagipula tidak ada gunanya bercerita pada seseorang yang baru saja dikenal walaupun ia adalah seorang pangeran.

***

"Ada apa suamiku, apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Ratu Elisa menghampiri suaminya yang terlihat gelisah Sedari tadi Raja Ronald terlihat mondar-mandir di dalam kamar tidurnya

"Aku hanya memikirkan seseorang sayang" jawabnya singkat lalu menatap Ratu Elisa

"Apakah gadis yang menolongmu yang katanya adalah The prim of knight itu" tanya Ratu lagi

"Iya benar, aku merasa kalau yang menolongku tadi adalah putri kita Adel" ucap Raja yang merasa punya ikatan dengan sang gadis berjubah ungu

"Itu tidak mungkin suamiku, bukankah putri kita sedang di academy? Tidak mungkin dia berada disana Itu pasti orang lain. Lagipula putri kita bukanlah anggota dari organisasi tersembunyi itu" jawab Ratu Elisa memberikan pengertian

"Kau mungkin benar sayang aku mungkin hanya merindukan Adel" jawab Raja Ronald menghela nafas lelah

"Rindu itu wajar suamiku karena Adel adalah putri satu-satunya kita" jawab Ratu terkekeh lalu ia memeluk suaminya agar merasa lebih tenang

***

Terlihat sebuah istana di wilayah kegelapan, disana tidak ada tumbuhan maupun hewan. Semua hutan tandus dan gersang, bahkan cahaya matahari dan bulan tidak dapat menembus kegelapan tersebut. Itu adalah tempat dimana penyihir hitam tinggal yang kini disebut dengan kerajaan dark kingdom. Semenjak kekalahan perang dahulu dan mereka diasingkan di bagian barat wicthland, Raja Veron mendirikan sebuah kerajaan dan semua penyihir hitam patuh padanya. Bertahun-tahun mereka mencari cara untuk melepas segel perbatasan agar bisa keluar dari tempat ini, namun tidak ada hasilnya sama sekali.

Hingga suatu hari saat Egar yang merupakan tangan kanan Raja Veron pergi ke perbatasan untuk melihat segel itu, ia merasakan kekuatan segel tak lagi sama seperti biasanya. Entah apa yang terjadi hingga segel tersebut melemah namun Egar hanya terkekeh dan ia memanfaatkan hal tersebut untuk keluar dari wilayah penyihir hitam.

Kembali ke dalam istana dark kingdom, diatas tahta duduk seorang Raja. dia adalah Raja Veron, Raja bengis nan kejam yang menjadi pemimpin kerajaan dark kingdom. Raja yang ingin menaklukkan seluruh dunia dan ingin menguasai dunia penyihir. Dendam yang ia pupuk membuatnya semakin tenggelam di dalam kegelapan. Ia ingin menghancurkan para penyihir putih yang mengasingkan rakyatnya dan menyegel mereka di hutan yang penuh dengan kegelapan ini. Akan ia pastikan tidak ada penyihir putih yang hidup baik setelah ia memimpin dunia.

"Yang mulia bola jiwa milik Egar pecah itu menandakan ia sudah tewas" ucap seorang gadis yang datang ke ruang tahta sambil membungkuk hormat

"Bagaimana bisa dia kalah, menghabisi satu orang saja dia tidak becus" murka sang Raja dengan sorot mata tajam

"Ampun yang mulia dia mati karena ada seorang gadis berjubah ungu yang membantu Raja Ronald" ucap gadis itu lagi

"Siapa gadis itu Grasia?" tanya Raja Veron

"Tadi Egar sempat menyebut nama gadis itu yang mulia, dia adalah seorang prim di organisasi the knight" ujar gadis yang bernama Grasia itu

"Oh the prim of knight ternyata dia memang tidak bisa di remehkan" ucapnya tersenyum sinis sambil mengepalkan tangannya ia harus kehilangan satu orang kepercayaannya.

"Ampun yang mulia, sepertinya organisasi itu juga telah banyak membantu para warga dan itu akan sangat menyulitkan rencana kita" ucap Grasia

"Pantau terus pergerakan mereka Grasia, jangan sampai ada yang tertinggal aku yang akan memikirkan cara agar bisa melenyapkan organisasi menyebalkan itu setelah segel itu benar-benar bisa membuat ku keluar dari sini" perintah Raja Veron

Yah, walaupun segel melemah tapi Raja Veron tidak bisa keluar dari sana karena setengah kekuatannya telah disegel. Dia harus menunggu bulan purnama penuh agar kekuatannya kembali padanya.

"Baik yang mulia, saya permisi" ucap Grasia, lalu menghilang dari hadapan Raja Veron

"Kau fikir bisa berbuat lebih jauh dari ini prim, tunggu saja aku akan membuat perhitungan yang akan menghancurkan semua kerajaan di wicthland hahahah...dan akulah yang terkuat diantara semua Raja-raja di wicthland" tawa Raja Veron

Grasia kembali ke lapangan pelatihan pengawal dark kingdom untuk melihat apakah pengawal yang ia latih menunjukkan kemajuan. Saat tiba disana ia dapat melihat bahwa ada beberapa yang sudah menguasi jurus yang diberikan ada juga yang belum sama sekali.

"Perkembangan kekuatan antara penyihir hitam dan penyihir putih memang sangat terlihat. Jika begini terus maka dapat dipastikan dark kingdom akan mengalami kekalahan kembali. Terlebih bukan hanya kembali disegel bisa jadi hal yang lebih buruk terjadi dan aku tidak akan membiarkan hal itu.. " gumam Grasia dengan tangan mengepal kuat

Kini hanya dirinya yang bisa diandalkan untuk mengatasi para penyihir hitam setelah kematian Egar besar kemungkinan Raja Veron tidak akan mengangkat seseorang untuk menjadi rekannya.

"Hanya segini kemampuan yang bisa kalian tunjukkan" perkataan meremehkan itu keluar begitu saja dari bibir merah Grasia saat tiba di hadapan semua pengawal

"Panglima Grasia.. " seru semuanya sambil menunduk hormat

"Jika begini terus maka kita akan dimusnahkan oleh para penyihir putih yang berkuasa itu. Apa kalian ingin kita musnah hah?"

"Tidak panglima.. "

"Jika tidak, berlatihlah lebih keras, yang mulia Raja akan melakukan penyerangan disaat kekuatannya kembali. Apa kalian mengerti? "

"Tentu panglima, kami akan berusaha untuk merebut kembali apa yang seharusnya menjadi milik penyihir hitam"

"Kami siap berkorban nyawa untuk kedamaian penyihir hitam. hidup dark kingdom hidup yang mulia Raja Veron"

"Hidup dark kingdom.. "

"Hidup yang mulia Raja Veron"

Teriakan itu menggema dan Grasia hanya menunjukkan wajah dinginnya melihat hal itu.

"Berusahalah kalian.. " gumamnya pelan lalu pergi meninggalkan lapangan pelatihan

The Lost Princess IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang