part 14

6.7K 358 3
                                    

Adel yang kini memakai jubah ungunya berada tak jauh dari istana plant. Dia sedang mengintai hal-hal kecil di Kerajaan Plant sekaligus mencari celah agar bisa memasuki istana itu tanpa ketahuan. Banyak pengawal yang berlalu lalang di sekitar istana tadi mereka juga sudah memeriksa gerbang belakang namun sepertinya gerbang itu dijaga dengan ketat. Tidak ada jalan lain selain masuk dari depan tapi para pengawal itu tidak memberikan celah sedikitpun.

"Apa yang akan kita lakukan prim?" tanya Victoria. Ya Adel memang mengajak Victoria bersamanya karena ia merasa Victoria berguna disaat seperti ini

"Kita pantau saja dulu" ujar Adel "Apa kau memiliki rencana lain Vic?" lanjutnya kembali bertanya dan berharap Victoria memiliki rencana lain

"Iya" jawabnya "Mungkin kita bisa masuk kedalam prim dengan menunjukkan identitasmu sebagai putri crystall dengan begitu kita lebih mudah mengawasi perdana menteri itu" ujar Victoria dengan santai sambil sesekali menguap

"Sepertinya ide mu bagus juga kalau begitu ayo kita pergi" jawab Adel Victoria hanya tersenyum mendengar ucapan Adel tentu saja trik-trik licik dialah ahlinya

"Baiklah ayo pergi sepertinya ini akan sangat menarik" sahut Victoria senang

Lalu dia merubah pakaiannya menjadi gaun yang biasa dia pakai diistana jika ada pertemuan dan berjalan masuk kedalam istana.
Para pengawal yang melihat kedatangan putri crystall pun menunduk hormat. Kemudian mereka berdua langsung diarahkan menuju ruang tahta dimana saat ini Raja dan Ratu kerajaan plant berada.

"Salam yang mulia Raja Aaron" ucap Adel dingin diikuti oleh Victoria

"Berdirilah putri Adel ada apa gerangan kau datang kesini? bukankah kau sedang berada di academy?" tanya Raja Aaron sambil mengerutkan keningnya heran

"Benar yang mulia aku mendapat tugas dari miss Hanna untuk mempelajari cara pembuatan ramuan di istana plant" jawab Adel dengan lugasnya disertai dengan wajah memelasnya yang terkesan seperti orang yang tersakiti

"Haha.. Hanya untuk mempelajari ramuan kau disuruh keistana plant? Memangnya kenapa putri" tanya Raja Aaron sambil tertawa

"Nilaiku jelek sekali di pelajaran ramuan yang mulia dan sungguh jika ayahku tau tamat sudah riwayatku" balas Adel sambil mendegus kesal

Victoria kagum melihat sandiwara yang dibuat Oleh Adel. Padahal dia tadi tidak ada merencanakan apa pun selain mengusulkan untuk masuk secara langsung bukan menyusup. Primnya ini ternyata jauh lebih licik dari dirinya.

"Hahah.. kau boleh belajar disini sayang" tawa sang ratu Adilla "Aku sendiri nanti yang akan mengajarimu" serunya antusias sambil sesekali terkekeh kecil

"Terima kasih yang mulia Ratu anda baik sekali" ucap Adel

Lalu Ratu Adilla pun turun dari singgasananya menuju kearah Adel. Dia menepuk kepala Adel pelan seperti seorang ibu yang menunjukkan kehangatannya kepada putrinya dan Adel nyaman dengan hal itu.

"Ayo aku sendiri yang akan menunjukkan kamar kalian pasti kalian lelah karena sudah berjalan jauh" ajak Ratu Adilla

"Ratu bolehkah aku dengan temanku ini menempati satu kamar saja?" tanya Adel pada Ratu Adilla saat mereka sedang berjalan di lorong istana

"Memangnya kenapa sayang?" tanya Ratu Adilla kembali

"Aku hanya ingin mempunyai teman satu kamar yang mulia aku sungguh bosan berada dikamar sendiri terus" ujar Adel yang dibuat sesedih mungkin

"Baiklah tak apa sayang aku mengerti perasaan sepi mu itu" ujar Ratu Adilla iba membuat Adel merasa bersalah telah membohongi Ratu yang baik itu. Tapi, hanya dengan cara itu dia bisa membantu kerajaan ini.

The Lost Princess IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang