first day dan penyerangan

7.9K 401 2
                                    

Hari ini, adalah hari pertama Adel memulai kelasnya di academy. Bahkan dia sudah bangun sejak jam lima pagi tadi untuk mempersiapkan semua keperluannya. Saat ini dia hanya menunggu kedua saudara kembar yang sangat berisik itu muncul.

"Kamu cepet sekali bangunnya Del" sapa Stella yang baru saja keluar dari kamarnya dan melihat Adel yang sudah duduk santai di ruang tengah Adel sama sekali tidak menjawab pertanyaan Stella.

"Udah pada siap semua kan, sekarang kita kekantin" ucap Vani yang baru saja keluar dari kamarnya

Mereka pun keluar dari kamar dan mengunci pintu. Mereka bertiga berjalan menuju kantin dan sepanjang jalan banyak sekali pujian-pujian yang didapat mereka dari siswa lain seolah-olah mereka adalah artis papan atas. Karena emang paras mereka yang sangat cantik itu membuat mereka menjadi sorotan murid lain. Tentu saja bagi Adella ini merupakan sesuatu yang merepotkan.

"Kalian mau pesan apa?" tanya Stella

"Aku nasi goreng aja sama jus jeruk" ucap Vani

"Sandwick sama susu coklat" ucap Adel dingin

"Kamu tidak bosen makan sandwick terus Del?" tanya Vani sesaat setelah Stella pergi secara Adella selalu memesan makanan yang sama setiap harinya

"Engga" sahut Adella singkat sambil melirik semua murid yang ada di kantin

"Makanan datang" teriak Stella

"Kamu itu bisa tidak sih jangan teriak-teriak kuping ku sakit mendengar suara mu" ucap Vani kesal sambil mengusap telinganya yang berdengung

"Terserahku dong" jawab Stella nyolot lalu melototkan matanya pada Vani

"Sudah tidak perlu bertengkar ini masih pagi sudah waktunya sarapan" ucap pangeran Dava yang baru datang disertai helaan nafas bosan melihat kedua saudara kembar tersebut

"Tidak bisa" jawab mereka bersamaan membuat pangeran dava mengelus dada karena kaget

"Kalau begitu terserah kalian saja" sahut Dava kesal

"Prim, hutan utara kerajaan crytall diserang Raja Ronald turun tangan langsung karena sudah banyak korban berjatuhan" telepati Ryu

"Bergerak sekarang, aku akan menyusul" ucap Adel dingin

Jantung Adel seakan-akan meledak dan darahnya berdesir mendengar jika ayahnya turun tangan langsung ke medan tempur. Hingga tanpa sadar Adel mengebrak meja membuat seluruh siswa yg sedang makan melihat kearahnya. Walaupun ia tau ayahnya merupakan orang terkuat di witchland namun rasa khawatir itu masih saja menghinggapi hatinya.

"Astaga Adel, ada apa?" tanya Dava terkejut

"Kenapa kau menggebrak meja Adel lihatlah kita jadi pusat perhatian" tanya Stella sambil mengelus dadanya terkejut

Adel tak menjawab pertanyaan teman-temannya dia langsung pergi berteleport kehutan utara kerajaannya. Benar saja disana terlihat seorang lelaki paruh baya yang memakai baju perang dan mahkota diatas kepalanya, lelaki itu adalah Raja Ronald. Sang Raja tengah melawan seorang pria berjubah hitam. Tanpa diberitahu pun Adel sudah tahu siapa pria berjubah itu dia adalah tangan kanan raja Veron.
Sungguh menyebalkan bukan.

"Prok..prok.. Prok" Adel bertepuk tangan dan lihat Raja dan pria berjubah itu langsung melihat kearahnya.

"Siapa kau?" tanya Raja Ronald

"Wah.. Egar kau berperang sendiri tanpa mengajakku bagaimana bisa" seru Adel pura-pura sedih tanpa menjawab pertanyaan Raja Ronald

"Siapa kau berani-beraninya kau menyebut namaku" ucap lelaki berjubah yang bernama Egar itu.

"Secepat itu kah kau melupakanku Egar" ucap Adel kemudian

"P..prim, the prim of knight" ucap Egar gugup pasalnya kekuatan dari seorang prim of knight itu tidak bisa dianggap remeh, bahkan dirinya yang sudah mempelajari kitab ilmu tingkat tinggi bangsa iblis pun bukan tandingannya

"Akhirnya kau mengingatku juga Egar" ujar Adel "Menyingkirlah Raja Ronald biar aku yang mengurus pecundang ini" lanjut Adel

Raja Ronald pun menyingkir dari medan tempur dia berjalan melihat para pengawalnya banyak yang telah gugur. Menghela nafas pelan Raja Ronald menghampiri satu persatu mayat prajuritnya kemudian menjatuhkan perintah.

"Bawalah semua pengawal yg telah gugur kembali ke istana, kita akan menguburkan mereka secara layak dan memberikan kompensasi untuk keluarganya" ucap Raja Ronald

"Baik yang mulia" jawab pengawal

Lalu pandangan Raja Ronald jatuh pada pertarungan gadis berjubah ungu dan pria berjubah hitam yang tak lain adalah Adel dan Egar. Baru kali ini ia melihat langsung the prim of knight yang sering dibicarakan banyak orang. Ternyata rumor bukanlah sembarang rumor kekuatan prim of knight itu memang sangatlah hebat. Caranya bertarung mengingatkan Raja Ronald pada seseorang.

"Semoga kau selamat" batin Raja Ronal

Egar menyerang Adel menggunakan pedangnya sedangkan adel hanya menggunakan pedang dari Es yang dibuatnya dari kekuatan esnya.

"Kau akan mati ditanganku prim sudah cukup penghinaan kemarin" ucap Egar emosi

"Jangan senang dulu Egar, aku tak kan mati semudah itu" ucap Adel sambil membuat hujan es yang sangat tajam tapi Egar mampu menghindari serangan dari Adel

"Cuma itu kemampuan mu prim" tawa Egar menggelegar "Itu tidak ada apa-apanya bagiku" lanjut Egar

"sekarang giliranku" teriak Egar, bersamaan dengan itu muncul banyak rantai yang melilit tubuh Adel. "Itu adalah teknik baruku prim, bagaimana rasanya. Kau orang pertama yang merasakannya" lanjut Egar

Adel hanya diam tapi kemudian  "Bagaimana dengan ini Egar" ucap Adel kemudian dari jadi Adel muncul sebuah cahaya putih lalu Adel melemparnya kearah Egar

"hahah... Serangan macam apa itu prim, tidak melukaiku sama sekali. kau tidak cocok untuk menjadi pemimpin organisasi itu, jika melukaiku saja kau tak bisa" lagi-lagi tawa menggelegar Egar kembali terdengar.

"Itu teknik baru ku Egar, namanya adalah bola emosi. Aku memang sengaja tidak melukaimu langsung, tapi seranganku akan melukai organ dalammu sesuai perintahku" ujar Adel dingin. Bersamaan setelah Adel selesai berbicara, Egar merasakan panas dalam tubuhnya. Bahkan dia pun tak sanggup menahan rasa panas itu.

Aaaaarrrrggggghh

Terdengar teriakan menyakitkan dari Egar, karena sebagian organ dalamnya sudah hancur.

"sudah kubilang bukan, aku tak suka berhenti di tengah jalan. Makanya jika ingin bermain denganku persiapkan kuburanmu" ucap Adel lalu boommm tubuh Egar hancur dan darahnya berceceran disana.

Adel pun segera berteleport ke Raja Ronald "Yang mulia tidak apa-apa?" tanya Adel dingin

"Tidak nak, terima kasih sudah menolongku" ucap Raja sambil tersenyum

"Sama-sama yg mulia kalau begitu saya pamit" ucap Adel yang kemudian berteleport kembali ke academy

"Benar-benar merepotkan kau Egar dihari pertama ku.. " gumam Adel kesal

Karena penyerangan ini dia harus terlambat masuk kelas di hari pertamanya di academy. Dengan kesal Adella langsung berjalan menuju kelasnya ia tidak berteleport dikarenakan salah satu peraturan academy adalah dilarang berteleport saat ingin masuk kelas. A

Lorong-lorong nan panjang itu kini sepi karena semua murid sudah masuk kelas kecuali murid senior yang sedang latihan di lapangan. Suara sepatu Adella menggema di sepanjang perjalanannya menuju kelas. Hingga akhirnya dia telah sampai di depan pintu yang bertuliskan junior Galaksi satu.

The Lost Princess IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang