part 15

6.7K 332 0
                                    

Pagi hari terlihat seorang gadis mungil sedang duduk ditaman belakang istana bersama dengan seorang gadis yang berambut merah. Mereka sudah memutuskan rencana yang efektif untuk mencari bukti lain tentang perdana menteri yang berkhianat walaupun dibawah kendali Grasia. Adella juga masih menyimpan kepingan cermin yang kemarin ditemukan oleh Victoria. Entah kenapa dia merasa cermin itu akan kembali di cari oleh perdana menteri terlebih Vannesa juga mengatakan jika cermin itu dapat menjadi wadah untuk mengembalikan kekuatan seseorang yang telah disegel.

"Vic, kau sebaiknya aktifkan mode transparan. Cari informasi yang bisa menjadi bukti kejahatan perdana menteri itu selain cermin kegelapan kemarin karena aku merasa masih banyak bukti yang belum terkumpul" ujar Adel tiba-tiba

"Aku merasa perdana menteri itu akan kembali mencari cermin kegelapan ini karena Grasia ingin membuka segel kekuatan Raja Veron menggunakan cermin ini" lanjutnya

"Lalu, bagaimana dengan anda prim saya tidak mungkin meninggalkan anda sendirian disini karena kita tidak tau apakah mereka sudah mengetahui tujuan kita atau tidak. Anda juga tidak perlu mengkhawatirkan cermin itu bukankah ia sudah hancur" seru Victoria yang merasa tidak setuju dengan perkataan Adel

"Kau tak usah mengkhawatirkan aku Vic sebaiknya kita bergegas kita tidak punya waktu banyak" jawabnya

"Tapi Prim sihir anda sedang tidak stabil setelah membantu ketua kemarin" ujar Victoria membantah ia takkan meninggalkan Adella sendirian

"Lakukan sekarang Victoria.. " perintah Adella

"Baiklah jika anda memaksa anda benar-benar keras kepala Prim" ucap Victoria kesal masih ingin bertanya soal cermin itu namun Adella membuatnya tidak bisa melakukan hal itu

Lalu dia berubah ke mode transparan dan pergi meninggalkan Adel sendirian ditaman tersebut. Adel menghela nafasnya pelan semoga dia tidak menghabiskan banyak waktu disini. Ia harus cepat karena jika perdana menteri berhasil menemukan cermin kegelapan ini maka kekuatan Raja Veron akan kembali.

"Sebaiknya aku benar-benar harus menghancurkan cermin ini tanpa bersisa agar tidak bisa digunakan" gumam Adella

"Putri Adel" panggil seseorang dari belakang Adel

"Yang mulia Ratu" jawab Adel sahut Adel lalu dia berdiri dan membungkuk hormat dengan anggun

"Mengapa kau sendirian putri dimana temanmu si gadis berambut merah itu?" tanya Ratu Adilla

"Dia dipanggil oleh miss Hanna yang mulia dan mungkin tidak akan kembali lagi kesini" ujar Adel berbohong

"Oh begitu ya jadi dia tidak akan belajar bersama denganmu lagi?" tanya Ratu Adel hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban

"Yasudah kalau begitu bagaimana jika kau belajar ramuan itu sekarang" tanya Ratu Adilla kembali antusias

"Apakah yang mulia tidak sibuk?" tanya Adel heran pasalnya dia sangat tau pekerjaan seorang Ratu sama sibuknya dengan seorang Raja

"Aku tak sesibuk Raja" balas Ratu terkekeh "Ratu lain mungkin akan sibuk dengan istana seperti tugasnya namun aku berbeda suamiku Raja Aaron sangat memberikanku kebebasan.. " lanjutnya

"Baiklah kalau yang mulia tidak sibuk aku ingin belajar sekarang" jawab Adel mencoba seantusias mungkin agar sang Ratu tidak menaruh curiga padanya

Adel pun belajar membuat ramuan dengan dibantu Ratu Adilla. Sang Ratu sangat senang menjelaskan semuanya pada Adel. Mereka membuat beberapa ramuan yang berguna saat sedang dalam keadaan darurat. Adel kira awalnya belajar bersama Ratu Adilla akan sangat membosankan namun dia salah Ratu sangat ekspresif dan selalu memuji Adel walaupun kadang ramuan yang dia buat gagal. Adel dibuat seperti balita jika bersama dengan Ratu Adilla yang entah kenapa malah membuatnya nyaman.

The Lost Princess IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang