Adel memilih pergi ke academy hari ini karena dia juga harus membantu teman-temannya. Kini dia sudah tiba didepan gerbang academy, Adel melihat Dava dan Zio yang sedang berpatroli.
"Bagaimana keadaan academy, selama aku pergi?" tanya Adel tiba-tiba yang membuat dua pria itu melihat kearahnya. betapa terkejutnya mereka saat melihat Adel ada di depan mereka kini. Setelah lima hari tidak bertemu akhirnya Adel kembali ke academy namun dengan keadaan yang berbeda. Lengan yang di perban beserta kaki juga serta ada luka-luka kecil yang menggores tangan dan pipi mulusnya.
"Adel" seru dava terkejut
"Putri Adel" ucap Zio yang juga menyapa Adel
"Adel kau baik-baik saja kan kau terluka itu membuatku khawatir dengan keadaanmu" ucap Dava yang langsung memeluk Adel membuatnya terkejut
"A..aku baik-baik saja" jawab Adel gugup jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya
"Mengapa aku bisa gugup begini? dan jantungku? mengapa bisa berdetak kencang seperti ini hanya karena dipeluk Dava?ada apa denganku?" Batin Adel bingung
"Adel sepertinya kau terlalu memaksakan diri lihatlah luka di lenganmu ini" ujar Dava lagi dan berhasil membuyarkan lamunan Adel
"Ini hanya luka kecil" balas Adel singkat dia tak ingin mengambil pusing dengan debaran jantungnya
"Dimana Vani dan Stella?" tanya Adel kemudian
"Syukurlah jika putri Adel tidak apa-apa Vani dan Stella sedang melatih siswa lain putri" jawab Zio dengan tenang dia tak ingin membuat Adel merasa tak nyaman
"Baiklah aku ingin kesana sebaiknya kalian ikut aku" ujar Adel
"Tentu saja" jawab mereka serentak
Mereka bertiga berjalan menuju lapangan phoenix academy tempat semua siswa berlatih. Disana Adel melihat Stella dan Vani yang serius melatih siswa lain.
Tiba-tiba saja pandangan Stella tertuju ke tempat Adel berdiri, Stella terpaku melihat sosok Adel berdiri disana. Seolah-ada benda berat yang menahannya. Pandangannya teralihkan pada kondisi gadis itu dulu saat belum pergi mengatasi kekacauan di kerajaannya, kondisi gadis itu sangat baik tapi sekarang kondisinya jauh dari kata itu.
"Adelllllll" teriak Vani berlari kearah Adel membuyarkan lamunan Stella.
"Adel" lirih Stella
"Apa yang terjadi Del, mengapa lenganmu diperban? A..apa kau terlalu memaksakan diri" tanya Vani cemas
"Tak apa ini hanya luka kecil" jawab Adel
"Kau tak apa?" tanya Stella lirih
"Aku tak apa tenang saja" balas Adel sambil menepuk bahu Stella
"Bagaimana kondisi Victoria putri?" tanya miss Hanna dari belakang Stella dan Vani
"Dia tidak apa-apa untunglah aku datang tepat waktu jika tidak mungkin kepalanya sudah terpisah dari badan" jawab Adel santai sedangkan orang yang mendengar hanya bisa bergidik ngeri
"Anda memang datang tepat waktu tapi anda terlalu memaksakan diri tidak taukah anda sekarang bahwa aliran darah anda sedang tidak stabil begitu pula dengan sihir anda" ketus miss Hanna sambil membuang mukanya sangat sedih melihat gadis yang biasanya baik-baik saja tanpa pernah terluka sekarang kembali dalam keadaan seperti ini
"Dimana paman Ryu?" tanya Adel tanpa menghiraukan miss Hanna
"Dia pergi putri sesaat dia tahu kalau putri sudah sampai di academy. Dia langsung pergi" ucap miss Hanna menghela nafas pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Princess Ice
FantasíaKelahirannya bersamaan dengan datangnya musim semi, auranya agung saat pertama kali diperkenalkan kepada rakyatnya. Ia diberi nama putri Adella Everona Crystallia, calon Ratu dari kerajaan crystall dan juga merupakan gadis yang diramalkan mampu meng...