4

87 6 0
                                    


"Lo bakal tau sendiri siapa yang bakal lawan sama anak baru itu." Taeyeon tersenyum licik.

'Hmm, perasaan gue salah satu geng Wonder bakal nyerang mereka.' pikir Tiffany. Hyoyeon keluar dari ruang OSIS.

"Ngapain dia tiba-tiba keluar dari ruangan ini?" kata Seohyun heran.

"Tauk." Yoona mengangkat kedua bahunya.

"Nggak usah dikejar. Paling dia mau boker." kata Taeyeon.

-----------------------------------------------------------------------------------

Sowon telah sampai di sekolah. Dia datang seorang diri. Irene tidak datang bersama Sowon karena memang sengaja dia untuk membolos sekolah dan datang sesuka hati. Saat masuk ke dalam ruangan, dia terkejut melihat seisi kelas. Dia mendapati para siswa dalam keadaan babak belur termasuk geng Friend dan geng Velvet. Sowon langsung menghampiri mereka.

"Ada apa ini? Kalian kenapa?" tanya Sowon.

"Kita.... baru aja.... uhuk uhuk.... berantem...." jawab Yerin memegang perutnya.

"Katakan!"

"Dia.... bawahan geng Wonder...." jawab Yerin. Sowon langsung lemas di hadapan Yerin. Dia langsung duduk di lantai.

"Maafin kita. Kita udah berusaha buat melawan mereka." kata Seulgi.

"Ada berapa orang?" tanya Sowon.

"Dua orang." kata Wendy.

"Heee? 20 orang dilawan dua orang?" Sowon terkejut bukan main.

"Itu setara sama lo dan Irene." kata Eunha.

"Terus mereka kemana?" tanya Sowon lagi.

"Ngilang." jawab Yuju.

"Ish, serius lah." gerutu Sowon.

"Iya gue serius. Mereka punya keahlian sekali hajar langsung ngilang. Makanya kita kewalahan ngadepin dia sampai kayak gini." kata Yuju.

"Lo harus hati-hati sama mereka berdua. Mereka bhkan sembarang orang walau geng yang didukung kalah." kata Umji.

"Kalau lo denger suara manggil tapi nggak ada orangnya, berarti mereka ada di sekitar lo. Pas lo noleh celingak celinguk terus noleh ke depan, lo langsung ditonjok atau ditendang." kata Umji lagi.

"Hmm, ini lebih tinggi levelnya. Lebih bagus kalau dua lawan dua." kata Sowon mengangguk-angguk.

"Udah. Si Irene kasih tau sono." kata Seulgi.

"Nah bener! Aku mau cabut dulu dari sekolah." Sowon menarik pipi Seulgi yang lentur. Dia langsung keluar meninggalkan kelas. Seulgi melihat Sowon hanya menggerutu saja.

"Pake acara cubit pipi segala. Emang gua pacarnya." gerutu Seulgi.

"Lah kita kan cewek, kenape lo ngedumel." kata Yerin.

"Cewek ya cewek, cuma ya tau keadaan gua lah. Pipi abis ditonjok malah ditarik." kata Seulgi.

"Ya abis lo imut sih. Mau abis ditonjok apa kaga, tetep aja imut." ledek Joy.

"Malah ngeledek. Gua gampar juga." Seulgi mulai kesal.

"Yaelah. Canda kali beb. Mending kita beresin dulu kelas kita. Berantakan gini." kata Joy.

"Mana ada sekolah berandalan muridnya pada beres." sindir Wendy.

"Eh, iya ya. Hehe." Joy menyengir.

"Huh, untung satu kelas. Kalau nggak udah gua ceburin ke sungai lu." gerutu Wendy.

Sowon telah di luar gedung sekolah. Terlihat Irene sedang berbincang-bincang dengan Hyomin. Dia langsung menghampiri mereka berdua.

RIVALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang