6

84 4 0
                                    


"Gimana keadaan temen saya, dok?" tanya Jisoo.

"Dia sempat kritis dan hampir saja dia meninggal. Beruntung kami cepat menyelamatkan teman kalian. Kondisinya masih belum stabil, masih tidak sadarkan diri dan kalian hanya bisa menengoknya di kaca pintu ini." jawab dokter.

"Ya Tuhan....." kata Irene pasrah.

"Kira-kira butuh berapa hari dia akan sadar?" tanya Jisoo.

"Tidak akan lama lagi. Sekitar 4 hari kami perkirakan dia akan sadar." kata dokter. "Saya permisi dulu."

"Terima kasih, dok." kata Jisoo. Mereka berdua melihat keadaan Sowon dari kaca pintu. Alat pernapasan dan pendeteksi detak jantung masih terpasang di tubuh Sowon. Tiba-tiba Irene menitikkan air matanya saat melihat keadaan Sowon. Jisoo merangkul Irene sambil mengelus tubuhnya untuk menenangkan dirinya.

Sementara itu di markas geng Wonder,

"Goblok! Kenapa lo tusuk dia?" bentak Yeeun.

"Abis dia ngamuk nggak karuan. Makanya pas lengah gue tusuk." jawab Suzy menunduk.

"Tapi bukan gitu caranya, tolol! Harga diri geng kita mau ditaruh di mana, bangsat!" kata Yeeun kesal.

"Maaf..." jawab Suzy pelan.

"Masih untung lo kaga dilaporin ke polisi. Kalau dilaporin, nama geng kita bakal tercemar." kata Yeeun.

"Hmm, gua harus turun nih buat ladenin anak baru itu." kata Yubin.

"Gua ikut dong." kata Fei manja.

"Ikut mah ikut aja, nggak usah manja gitu." kata Yubin.

"Gua tunggu kabar kalian selanjutnya." kata Yeeun.

'Gua nggak yakin kalau mereka berdua bakal menang. Mending gua ikut mereka aja lah.' gumam Hyerim dalam hati. Hyerim memutuskan untuk menyusul Fei dan Yubin.

"Mau kemana lo?" tanya Yeeun.

"Kaga. Gua mau cari angin. Lo mau ikut?" jawab Hyerim.

"Kaga ah. Enakan di sini, ngadem." kata Yeeun.

"Dasar bos mageran." ejek Hyerim sambil meninggalkan markas.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Irene melamun di dalam kelas. Tak biasanya dia melamunkan seseorang. Dia merasa Sowon sedang tidak ada di sampingnya.

'Kalau aku sendiri, aku nggak bisa ngatasin para geng yang berusaha nyerang kelas kita. Aku butuh kamu, Sowon.' kata Irene dalam hati.

"Gua liat dia merasa nggak ada semangatnya kali ini." kata Seulgi.

"Mungkin dia galau kali ya." kata Yuju.

"Mungkin." sahut Yeri.

"Apa karna efek Sowon yang masih dirawat di rumah sakit ya." pikir Umji.

"Entahlah. Kayaknya sih gitu." sahut Joy.

"Guys, gimana kalau kita jenguk Sowon sekarang?" kata Yerin.

"Setuju tuh. Mending kita ke sana aja." sahut Seulgi.

"Tapi lo jangan mabok di sana." kata Wendy.

"Iya gue tau. Gini-gini gue masih jaga sikap kali." kata Seulgi.

"Ya udah. Ayo berangkat. Irene aja juga, kali dia mau." kata Eunha. Mereka menghampiri Irene untuk mengajaknya ke rumah sakit.

"Lo mau ikut kita?" Seulgi menawari Irene.

RIVALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang