14

61 2 1
                                    


"Gua berani! Gua siap all-out lawan dia!" tegas Yeeun. Jihyo dan para anggota geng terkejut saat Yeeun menerima tawaran duel dari Taeyeon untuk melawan Sowon.

"Oke! Besok lo harus duel sama dia di aula besok siang pukul 11.00. Semua yang ada di sini harus dateng buat jadi saksi siapa yang jadi pecundang sebenarnya!" tegas Taeyeon. Dia berbalik badan dan menghampiri Sowon.

"Besok lo harus siap lawan dia. Gua tau lo udah nggak tahan dengerin kata-kata dia yang terlalu sombong." bisik Taeyeon. Sowon mengangguk pelan. Dia masih memandang ke arah Yeeun yang sedang puas menertawainya.

"Yuk balik. Nggak guna lo lawan mereka semua." ajak Taeyeon. Sebelum berbalik badan, Sowon memberi kode ancaman seperti menggorok lehernya sembari berkata dalam hati 'Kau harus mati, ketua patah hati!' Kemudian dia berbalik badan dan berjalan bersama dengan Taeyeon dan geng yang lainnya.

"Bos yakin lawan dia?" tanya Jihyo. Yeeun membalikkan badannya sambil meringis.

"Sebenarnya gue juga takut duel sama dia." kata Yeeun meringis.

"Terus kenapa lo terima bos???" tanya Jihyo kesal.

"Gua terpaksa nerima tantangan itu karna gue gengsi sama Taeyeon." jawab Yeeun.

"Yaelah. Ternyata gengsi doang. Ketua macam apa lo!" ejek Sunmi.

"Alah bacot! Mending lu bocorin kekuatannya aja!" kata Yeeun kesal.

"Ya itu tadi, lo bilang 'lemah' ke dia, lo udah dianggap berani." kata Sunmi.

"Oh itu kekuatannya. Terus kalau kelemahannya?" tanya Yeeun.

"Sejauh gue liat dia sempurna. Nggak ada kelemahannya." jawab Sunmi.

"Oke. Gue sekarang berani. Gue bakal lawan tuh orang." kata Yeeun semangat.

'Belum tau aja kekuatan dia. Sekali bilang gitu bakal abis nyawa lu, Yeeun.' batin Sunmi dalam hati.

'Si bos kayaknya ngeremehin dia. Belum aja dihabisin sampai sekarat. Mending besok gua liat kemampuan si bos aja lah.' gumam Jihyo dalam hati.

"Eh, lu pada ngapain bengong. Kaga seneng kalau gue bakal lawan dia." kata Yeeun melihat mereka.

"Kaga. Kita malah seneng kok. Justru gue dukung si bos lawan dia." kata Jihyo menyengir.

"Nah gitu dong. Lo pada harus dukung gue. Biar tau siapa orang paling kuat setelah Taeyeon." Yeeun mulai menyombongkan diri. Para anggota geng tersenyum sambil menahan ketakutan. Mereka tahu bahwa Sowon bukan lawan yang sembarangan. Nyatanya beberapa diantara mereka pernah mencicipi keberingasannya.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Keesokan harinya, Sowon masuk ke dalam kelas. Dia melihat beberapa geng telah berkumpul di kelas 1-A. Taeyeon menghampiri Sowon dan berbicara.

"Gua yakin sama kemampuan lo, Sojung. Gua tau lo diremehin sama mereka, sama ketua Wonder juga. Sekarang lo harus tunjukkan ke dia kalau lo bukan orang yang lemah." kata Taeyeon menyemangati Sowon.

"Kita semua dukung kamu. Kita bakal jadi penonton di pinggir arena." kata Irene.

"Oh ya ada satu hal. Di sana nggak ada bangku, kursi, meja apalagi barang yang mudah diangkat. Lo tetep main tangan kosong. Kendalikan emosi lo." saran Taeyeon.

"Makasih kak. Aku nggak bakal sampek beringas kayak gitu." kata Sowon. "Tapi aku masih nggak terima dia ngatain lemah."

"Sabar, Sojung. Kalau lo lampiasin ke geng lu atau pengikut koalisi malah jadi runyam." kata Taeyeon menepuk bahunya.

RIVALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang