17

46 4 1
                                    


"Kau nggak perlu serang dia. Biar aku urus setan ini." kata Sowon.

"Lo lagi dah. Eh asal lo tau ya, gue itu kemarin ngalah biar lo seneng." kata Yeeun.

"Terus kenapa? Mau ngajakin duel?" kata Sowon.

"Lho ayo kok. Gue siap lawan lo kali ini." kata Yeeun menantang.

"Si bos malah ngeladenin dia. Udah tau dia kek monster masih aja kagak terima." bisik Suzy.

"Biarin aja lah. Dia kan nggak pernah puas kalau kalah." bisik Yubin. Sowon terdiam melihat perilaku Yeeun yang sombong. Dia sedang mempersiapkan diri untuk mencegah duel itu.

"Kok diem? Lu takut ya? Hahaha." kata Yeeun tertawa. Tanpa kompromi, Sowon langsung melayangkan pukulan ke arah Yeeun. Dia langsung terjatuh.

"Nah kan gue bilang juga apa." bisik Suzy kepada Yubin. Sowon mendekati Yeeun dan mengangkat kerahnya.

"Kalau mau pulang nggak usah ngalangin jalanku. Pulang ya pulang aja!" kata Sowon.

"Ya biarin. Emang ini sekolah punya moyang lu." kata Yeeun. Sowon kembali memukul ke arah wajah Yeeun. Dia kembali tersungkur. Sowon mendekati Yeeun lagi.

"Kalau ini bukan moyang kau, beri kami jalan buat pulang!" Sowon mulai kesal.

"Nggak! Gue nggak akan...." Sowon mulai mengangkat tangannya yang telah bersiap untuk memukul Yeeun lagi.

"Mau ngomong apa kamu? Mau jadi jagoan di sini? Coba bilang lagi!" ancam Sowon. Yeeun terdiam sambil memandang Sowon dengan tajam.

"APA LIAT-LIAT! MAU KU COLOK?" bentak Sowon. Yeeun melepaskan tangan Sowon dari kerahnya.

"BERANI-BERANINYA LO BENTAK GUE!" Yeeun membentak balik.

"TERUS KENAPA, KAU TAKUT?" balas Sowon.

"GUE NGGAK TAKUT SAMA LO!"

"OH YA?" Sowon memukul Yeeun kembali. Kali ini Sowon memukul lebih keras hingga Yeeun tersungkur lagi.

"BERANINYA GERTAK DOANG! CEMEN KAU!" teriak Sowon. Tiba-tiba dari belakang terdengar teriakan dari Irene.

"Sowon, awass!!!" Belum sempat menoleh, punggung Sowon dipukul oleh Jihyo dengan balok kayu. Sowon langsung terjatuh dan pingsan.

"Gua nggak terima ketua gua lo hajar! Makan itu balok kayu!" teriak Jihyo. Dari belakang Jihyo, Seulgi langsung melancarkan tendangan mautnya. Jihyo pun ikut terjatuh dan tersungkur.

"BRENGSEK LO! BERANINYA PAKE BALOK KAYU!" teriak Seulgi.

"Waduh, kok malah jadi runyam gini. Kita cabut aja yuk." bisik Suzy.

"Yuk ah, gue kagak mau ikut-ikutan." bisik Sunmi. Mereka langsung melarikan diri meninggalkan Yeeun dan Jihyo.

'Anak buah setan, pake acara kabur juga.' gerutu Yeeun dalam hati.

"Pergi nggak lo! Sekali lagi lu pake senjata buat berantem, gua nggak akan segan ngehajar lu!" kata Seulgi. Jihyo, Yeeun dan geng Wonder langsung berlari meninggalkan mereka. Irene telah memapah Sowon yang sedang pingsan.

"Bawa rumah sakit aja ya." kata Seulgi.

"Nggak usah. Bawa ke rumah gue aja. Dia cuma pingsan." kata Irene.

"Tapi dia kan...."

"Udah nggak papa. Bantuin gue buat mapah dia. Yang lain kalau mau pulang dulu juga nggak papa." kata Irene. Geng Red Friend membubarkan diri dan kembali ke rumah masing-masing. Hanya Yerin dan Seulgi saja ikut membantu Irene. Mereka berempat berjalan menuju rumah Irene. Beberapa menit kemudian, sebuah mobil yang datang tiba-tiba berhenti. Seulgi, Irene, dan Yerin melihat mobil itu dengan sinis dan berhenti sejenak.

RIVALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang