"Ya begitulah. Pokoknya gue yang paling cantik di sini. Awas aja kalau ada yang membantah." kata Hyomin dengan ekspresinya yang sedang mabuk. Tak lama kemudian, Taeyeon datang."Yaelah, malah pada mabok di sini. Kaga malu apa lu dikatain penduduk sekitar dan diciduk satpol PP." kata Taeyeon.
"Kan sekolah kita udah dicap jelek, ngapain diciduk sama satpol PP." kata Hyomin.
"Oh iya ya. Hehe." Taeyeon menyengir.
"Ah gimana sih lu. Ketua kok tolol amat." gerutu Hyomin.
'Kampret nih bocah. Liat aja kalau udah sadar, gue kepret juga.' gerutu Taeyeon dalam hati.
"Yee malah bengong. Minum-minum dulu sini." ajak Hyomin. Jiyeon beranjak dari tempatnya dan mendekati Taeyeon.
"Bro, gue ngomong bentar." kata Jiyeon.
"Di sini aja. Bisik-bisik juga nggak papa." kata Taeyeon.
"Nggak usah didengerin omongan Hyomin. Dia kalau udah mabok ngomongnya udah ngelantur kemana-mana." bisik Jiyeon.
"Gue udah tau. Kelakuan bos lu emang gitu. Waktu kelas 1 aja gue ajakin mabok sekali dua kali. Dia ketagihan terus dia gantian ngajakin mabok. Gue nolak soalnya gue kalau mabok pas lagi galau. Bos lu, galau nggak galau sama aja." balas Taeyeon.
"Pantesan." bisik Jiyeon.
"Lu nggak ikutan mabok sama dia?" tanya Taeyeon.
"Ya ikutan. Cuma gue sama anak-anak lain minum nggak sebanyak Hyomin." jawab Jiyeon.
"Emang dia kalau minum berapa banyak?" tanya Taeyeon lagi.
"Noh liat." Jiyeon menunjuk ke arah botol minuman yang isinya tinggal seperempat.
"Buset dah. Ini kalau ngajakin Sojung sama Joohyun bisa gila nih orang." kata Taeyeon.
"Oh mereka berdua. Cuma si Irene aja sih yang minum, tapi nggak sebanyak Hyomin. Kalau si Sowon nggak pernah." kata Jiyeon.
"Sojung nggak dikasih minum aja udah galak, gimana kalau dikasih minum gituan. Satu sekolah muridnya abis semua." kata Taeyeon.
"Iya sih..." kata Jiyeon.
"Ya udah gue mau balik ke dalem lagi." kata Taeyeon.
Sementara itu, Sowon meletakkan buku novel itu di atas meja. Dia menengok ke arah belakang. Namun dia tidak mendapati geng Red Friend yang sedang berkumpul di belakang kelas.
"Ren, mereka pada kemana sih?" tanya Sowon.
"Tau." jawab Irene singkat. Dia masih asyik bermain game.
"Ye ditanya juga." gerutu Sowon. Dia beranjak dari tempat duduk dan segera keluar kelas.
"Mau kemana?" tanya Irene sambil bermain game.
"Nyari mereka." jawab Sowon.
"Alah. Paling mereka keluyuran di sekitar sini." kata Irene.
"Mungkin. Kali aja mereka lagi bikin pesta makan-makan." pikir Sowon.
"Taik lah! Turet udah jebol satu! Nggak mau jaga turet, goblok emang!" teriak Irene.
'Ah bodo lah. Diajak ngobrol malah main game. Mending aku ke gerbang aja lah.' gerutu Sowon dalam hati. Dia langsung meninggalkan kelas tanpa menghiraukan Irene. Sesampainya di luar gedung sekolah, terlihat geng Ara sedang berkumpul. Dia segera menghampiri mereka.
"Lagi apa kalian?" sapa Sowon.
"Eh, Sowon. Kita lagi pesta kecil-kecilan." balas Jiyeon.
"Pesta? Kok baunya agak menyengat gitu ya." kata Sowon.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAL
Teen FictionSalah satu sekolah di pinggiran kota Seoul dahulu adalah sekolah favorit, unggulan dan berprestasi. SMK Hwalyeohan namanya, yang berarti "penuh warna" dan khusus perempuan. Namun semua berubah ketika ajaran baru yang menerapkan sistem zonasi, sekola...