19

50 3 0
                                    


"Kalian aja yang maju..... Aku nggak mau ikut...." kata Sowon.

"Lho kenapa?" kata Irene.

"Percuma lawan geng pengecut itu.... Beraninya keroyokan...." jawab Sowon.

"Tapi yang ini...."

"Udahlah Ren.... Kamu sama anak-anak lawan aja mereka...." kata Sowon.

"Baiklah kalau begitu. Jangan menyesal kalau kamu nggak ikutan." kata Irene. "Oh ya, ku harap lusa kamu cepat sembuh. Soal kamu mau ikutan perang ini terserah kamu." Kemudian Irene melepaskan tangannya dan meninggalkan kamar Sowon lalu segera pulang ke rumah.

"Irene...." Sowon ingin menahan kepergian Irene, namun sudah terlambat.

"Aku harus ikut peperangan itu! Tanpa ada aku, kalian kurang semangat! Aku bakal pimpin kalian!" teriak Sowon. Kemudian dia menulis sesuatu dalam chat grup dan mengirimnya.

"Buat Koalisi Junglib dan pengikut Sonyeo, aku nggak ikut dulu. Lusa kalian berkumpul di rumahku, aku akan jelasin kenapa aku nggak ikut.

N.B : kalau nggak tau rumahku, tanya Irene atau kalian berangkat bareng."

"Hmm, ibu ketua ngajak kopdar di rumahnya lusa." kata Yerin.

"Bikin penasaran aja." kata Seulgi.

"Woi, lu tau rumah Sowon kagak?" tanya Baby Soul.

"Kagak lah. Emangnya gue emak dia." jawab Solar.

"Mending lu tanya ke Irene. Kali aja dia tau." ujar Sua. Kemudian Baby Soul langsung menulis chat dan mengirimnya ke Irene. Beberapa menit kemudian, Irene membalas chat itu.

"Irene udah ngasih alamatnya. Berarti lusa kita berkumpul di sana." kata Baby Soul.

"Emang lu tau daerahnya?" tanya Seungyeon.

"Gampang itu mah. Pake googlemaps lah. Kalau nggak pake GPS." jawab Baby Soul.

"Wow. Canggih nih." kata Sua tercengang.

"GPS yang gue maksud, Gunakan Penduduk Sekitar." canda Baby Soul.

"Hadeh. Masih sempet-sempetnya ngelucu." kata Solar.

"Biarin daripada sepaneng lu semua." kata Baby Soul.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Lo yakin nggak bareng sama kita?" tanya Yerin. Semua geng pengikut Sonyeo dan geng Koalisi Junglib kecuali geng Ara telah berkumpul. Namun pertanyaan yang diajukan oleh Yerin sekali lagi membuat Sowon tetap menjawab 'tidak'.

"Baiklah. Kami berangkat dulu. Kalau lo merasa pengen menangin peperangan ini, lo harus nyusul. Kalau nggak, lo bakal nyesel." kata Yerin.

"Yuk berangkat. Nggak usah lo ladenin dia. Nyatanya nggak mau sama sekali." ajak Irene. Mereka berjalan menuju ke sekolah bersama-sama.

"Hari yang dinantikan telah tiba. Apakah kita tetap di sini saja memantau mereka di atas sini, bos?" kata Tiffany.

"Tenang aja. Sementara kita pantau dulu." jawab Taeyeon.

"Hari ini gua harus menang lawan gerombolan brengsek itu. Gua nggak mau kehilangan muka untuk kesekian kalinya." kata Yeeun sambil menggenggam tangannya. Siang itu udara sangat terik. Namun tidak menyurutkan semangat bagi kedua kubu yang berseteru. Pengikut Sonyeo dan Koalisi Junglib telah memasuki gerbang sekolah dan disambut oleh geng Ara. Mereka langsung masuk menuju halaman sekolah. Dari arah berlawanan, geng Wonder dan pengikutnya telah berada di halaman sekolah.

RIVALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang