Gadis Penyiar

701 19 0
                                    

Gadis itu berjalan tergesa, dengan melepas setelan blazernya dia menunggu ojek online yang telah dipesannya di lobby hotel tempatnya bekerja. Yups selain sebagai penyiar radio di salah satu stasiun radio bergenre anak muda, dia juga bekerja sebagai sekertaris di sebuah hotel bintang 3 di kotanya.

"Bang kalau bisa agak buru yah, nyaris telat neh soalnya" pinta Winny ke driver ojolnya.
"Siyaapp neng" jawab si driver ojol.

Hanya butuh 10 menit untuk tiba di radio, Winny lalu bergegas menuju ruang siar. Sambil melirik jam di meja siar, dia pun tersenyum lega.

"Huft... nyaris saja" gumamnya.

"Ninety six point' nine, hayyy sahabat muda bareng ma Winny lagi neh di ajang lagu2 fresh Manca, buat kamu yang pengen request lagu buruan chat kita si nomor 08114191xxx. Plus jangan lewatkan bakal ada info musik juga buat kamu".

Setelah opening dan lagu Ed Sheeran dengan Shape of You mengudara, Winny mulai mengecek pesan yang masuk via WA radio. Beberapa request lagu sudah masuk, karena program ini juga memang banyak yang gandrung, apalagi sore-sore gini, asyik buat santai.

"Well sekarang Winny bacain request an kalian yah guys, kita sapa dulu deh buat Reno di Ablam, katanya pengen denger lagunya Ariana Grande Thank You Next. Terus ada Yo juga di Bamas nih yang request lagunya Anne Marie feat Marshmallow 'Friend'. So langsung deh kita mainkan lagu kalian....."

2 jam berlalu, akhirnya kelar juga Winny mengawal program Fresh Manca.
"Yah mesti pamit neh guys, tapi jangan sedih karena kita bakal ketemu lagi besok di jam yang sama, so jangan kangen yah...hehee... Gw pamit, tengkyuuu buat kalian see u semangaaaatttt...". Sembari melepaskan headsetnya Winny hendak bergegas pulang ke rumah untuk beristirahat.

"Win tunggu!" Cowok itu berusaha menyamai langkahnya Winny.
Winny menoleh sekilas, dia sangat mengenal suara itu.

"Kenapa Rey?" Tanyanya dengan sedikit malas.

"Kenapa sih setiap ketemu aku kamu selalu menghindar?"

"Sorry gw buru-buru, loe tahu kan kalau gw sedari pagi sampai sekarang belum rehat sama sekali!"

"Ok, tapi paling tidak kamu masih bisa kasih senyum manismu itu" dengan wajah sok polosnya sambil acungkan telunjuknya di depan wajah Winny, yang semakin membuat Winny jadi kesal.

"Gak penting banget yah" sambil menepis tangan cowok yang bernama Rey itu, Winny kembali berjalan cepat berusaha menjauh dari Rey.

Namun Rey tidak menyerah begitu saja. Bahkan dengan hanya berbasa basi dengan Winny meski endingnya bakal diketusin itu tidaklah masalah

"Aku anterin pulang yah" sambil berusaha menyamai langkah Winny.

"Gw udah pesan ojol koq" jawab Winny tanpa menoleh sedikitpun.

"Kali in..." Kalimat Rey menggantung ketika Winny tiba-tiba menoleh dan memperlihatkan wajah sangarnya...

"Ok, maybe next time" ucap Rey sedikit kecewa.

"Tapi kamu harus tahu kalau aku tidak akan menyerah sampai kapan pun Win!" yakin Rey

Namun Winny gak perduli sama sekali, ini bahkan bukan yang pertama Rey mengatakan itu. Bahkan sejak pertama kali mereka bertemu Rey sudah menunjukkan rasa sukanya ke Winny. Namun hingga 1 tahun berlalu Winny selalu tak mengacuhkannya.

*****


Winny merebahkan tubuh lelahnya di atas kasur, setelah mandi dan melaksanakan sholat maghrib.

Tiba-tiba teringat kejadian di radio tadi sore, dimana untuk kesekian kalinya dia harus menolak Rey.

Winny mendesah, selintas terlintas momen pertemuan pertama kalinya dengan Rey. Hingga ketika keduanya menjadi akrab karena memiliki kesukaan yang sama, yaitu musik.

Sampai mereka pun tidak jarang nongkrong bareng atau bahkan janjian nonton ketika ada film baru rilis.

Namun lama kelamaan Winny mulai gerah dengan tingkah Rey yang sepertinya mulai menuntut untuk hubungan yang lebih jauh.

Kalau dipikir sih, Rey kurang apa coba. Dia memiliki tubuh atletis karena memang dia seorang atlet basket, belum lagi wajahnya yang bisa dikatakan cakep sih, dan selain jadi MD di radio tempatnya Winny menyiar, Rey juga sebagai pemilik sebuah distro yang lumayan besar dan terkenal. Bahkan banyak cewek-cewek rela ngantri buat jadi pacarnya.

Namun bagi seorang Winny, apa yang dimiliki Rey tidak serta merta membuatnya jatuh cinta. Baginya cinta itu adalah ketika dia merasa "klik" dengan seseorang. Dan itulah yang tidak ditemukan pada sosok Rey. Bahkan kebersamaan mereka selama ini tidak lebih hanya menjadikan mereka teman jalan yang asyik, setidaknya itulah yang dirasakan Winny.

"Apakah gw nyerah ajah kali yah, toh juga Rey orangnya baik koq" gumam Winny.

Sekilas dia meraih boneka Panda lucu pemberian Rey di saat ulang tahunnya 3 bulan yang lalu.

Namun kembali dia menepis pikiran konyolnya itu, mana mungkin cinta bisa dipaksakan.

"Come on Win, loe bakal ketemu sama cinta sejati loe koq. Loe hanya butuh bersabar" gumam Winny sambil menyemangati dirinya.

"Win, ayo makan" panggilan bundanya dari balik pintu sempat membuatnya tersentak dari lamunan.

"Iyah bund, bentar lagi"

Dengan langkah ringan Winny menuju meja makan yang sudah terhidang makanan yang dimasak oleh bundanya untuk makan malam mereka. Winny memilih duduk berhadapan dengan bundanya.

Hampir setiap malam mereka makan malam berdua saja sejak kakaknya Nadya menikah 2 tahun lalu.

"Kamu kapan mau menjalani hubungan serius?" Tiba-tiba bundanya membuka suara setelah beberapa menit mereka hening menikmati makan malam.

"Hmm...bunda koq nanya itu terus sih! Kalo sudah waktunya Winny juga bakal ketemu jodohnya koq bund" jawab Winny ngeles.

"Tapi kamu setelah kepergian Adrian tidak pernah menjalin hubungan lagi, apakah kamu belum bisa move on?" ucap bundanya yang sanggup membuat Winny kembali teringat dengan sang mantan.

"Hmmm...masih muda juga koq bund, berasa kayak Winny bakal jadi perawan tua ajah" jawab Winny masih berusaha santai dengan omongan bundanya.

"Dulu bunda nikahnya di umur 20 tahun lho"

"Lha Winny masih 21 bund, kan cuman beda setahun sama bunda" ucap Winny mulai malas. Bakal berdebat lagi neh dengan bunda kalo sudah ngomongin soal jodoh.

"Hhh...bunda hanya berharap kamu bisa serius sama seorang pria dan mengenalkan ke bunda sebagai calon suami. Kamu tahu kan, sejak kepergian Ayah, bunda harus berjuang sendiri membesarkan kamu dan Nadya. Sekarang Nadya sudah berkeluarga, kini harapan bunda kamu pun bisa segera memiliki pasangan halalmu. Ingat bunda sudah tidak muda lagi nak". Kalo sudah merajuk begini Winny bisa apa.

"Iyah bund, Winny ngerti. Tapi bukankah jodoh sudah ada yang mengaturnya? Lagi pula Winny baru aja selesai kuliah, baru memulai karir juga", ucap Winny sambil menggenggam tangan ibunya berusaha menenangkannya.

"Apapun itu bunda selalu berdoa yang terbaik buatmu nak" ucap bundanya lirih.

Winny semakin mengeratkan genggaman tangannya, dan mengaamiinkan doa ibunya.
.
.
.
.
.

Tbc.

Haiiiii, part 1 mungkin rada bertele-tele yah? 😂😂
Mohon kasih bintang n komentarnya yah, nantikan part berikutnya semoga bisa lebih seru 😘🙏

Menangkan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang