Persahabatan

415 14 3
                                    

Winny sedang menikmati makan siangnya bersama ketiga sahabatnya. Yups, sejak dia kerja di hotel dia jadi dekat dengan karyawan hotel yang lainnya. Ada Karen si jago masak karena dia bertugas sebagai koki dan yang paling dewasa di antara mereka, Tiara bagian receptionist, dan Evin sebagai waitress.

"Kalo makan tuh harus fokus" tegur Karen ke Winny.

Dari tadi dia memperhatikan sohibnya itu sempat memasang muka masam ketika mengetik sesuatu di hapenya.

"Kenapa sih, dari tadi koq kesel gitu?" Kali ini si Tiara yang buka suara.

Hhh...sambil meletakkan hapenya dengan sedikit kasar Winny menimpali.

"Biasa, Rey..." Jawab Winny singkat.

"Kenapa lagi dia?" tanya Evin.

"Kenapa kamu gak coba untuk menerima dia saja? Keliatannya dia anaknya baik dan begitu perhatian sama kamu" ucap Karen lagi.

"Kalo gw mah langsung gw sambar tuh si Rey", Tiara menimpali sambil cengengesan.

"Apaan main sambar2 ajah, loe kira loe petir apa???"ketiganya pun tertawa mendengar celetukan si Evin.

"Seandainya gw dipertemukan ma Rey 7 tahun lalu, mungkin gw langsung terima dia sebagai pacar.

Tapi kalian tahu kan kalo saat ini gw sudah tidak ingin bermain-main lagi. Mana emak gw sudah nodong terus soal calon mantu buat dia" keluh Winny.

"Yah bagus sih kalo kamu sudah pengen menjalani hubungan serius. Berarti menurutmu si Rey tidak memenuhi kriteria untuk dijadikan suami gitu?"tanya Karen.

"Padahal dia sudah mapan banget lho Win" ungkap Tiara sambil mencomot tempe goreng yang tersisa di piringnya.

"Loe pikir suami itu hanya mapan ajah?" Ucap Evin sambil menarik sisa tempe goreng di mulut Tiara dan membuat Tiara melotot protes.

"Ck...kalian kayak anak kecil ajah, orang lagi serius juga. Menyangkut masa depan ini...." protes Karen.

"Iyah maaakkk" jawab Tiara dan Evin kompakan, lalu tertawa barengan.

"Tau deh Ren, gw juga bingung" jawab Winny sambil memainkan sendoknya di piring.

"Sama Rey sih gw merasa asyik ajah, tapi hanya sebagai teman jalan. Gw belum ngerasa klik di hati gw, apalagi kalo buat dijadiin calon suami".

"Gitu yah? Kalo gitu babang Rey buat aku ajah yah...."lagi-lagi Tiara bikin rusuh.

Tapi emang dasarnya dia tuh kalo liat cowok bening dikit ajah langsung autis. Apalagi kalo udah tajir juga, bakal kejang dia kayak ayannya kumat.

"Dasar loe nya emang ganjen" ucap Evin sambil ngetok dahinya Tiara.

"Aduuhhh sakit tau, bisa kurang neh kadar kecantikan gw". Tiara mengusap dahinya yang memerah.

Sementara Winny dan Karen hanya tertawa geli melihat tingkah ajaib teman mereka.

"Iyah deh bungkus si Rey sana buat kamu bawa pulang, kenalin ke emak loe sebagai calon majikan", kali ini Winny yang godain si Tiara dan membuat mereka jadi terpingkal.

Setelah itu mereka bubar dan kembali ke tempat masing-masing untuk melanjutkan pekerjaan mereka.

Sementara di ruang sekertaris, Winny melihat sekilas line 100 di pesawat telepon di meja kerjanya menyala.

"Yup..."

"Selamat siang Bu Winny, ini ada tamu buat ibu lagi nunggu di lobby" terdengar suara Tiara di gagang telepon yang dibuat sok sopan banget ngomongnya.

"Gaya loe, biasa ajah kali. Atau biasanya loe kumat kalo pas lagi liat cowok cakep???" balas Winny.

"Lah koq pinter Bu Winny, hihiiii...."

"Siapa sih???"

"Udah deh buruan ajah ke sini, di lobby yeeee, bukan di toilet" celetuk Tiara dan langsung menutup teleponnya sebeluma mendengar umpatan Winny.

"Hhh...siapa lagi sih, gak tau apa orang lagi kerja" Winny menggerutu tapi tetap ajah melangkahkan kakinya menuju lobby hotel.

Sesampainya di sana dia sudah disambut dengan senyum cengengesan Tiara, dan menoleh ke sofa di sebelah kiri.

Di sana duduk seorang pria dengan setelan jasnya menambah ketampanannya sambil tersenyum manis ke arah Winny.

Sementara Winny malah mematung dan terdiam dengan ekspresi yang tidak bisa terbaca. Jujur saat ini jantungnya berdebar aneh, namun tidak lama berganti rasa ngilu di dada.

"Ya Allah, kuatkan gw. Mau apa lagi sih dia kesini" ucap Winny dalam hati.

Melihat Winny hanya mematung tanpa reaksi, tiba-tiba pria itu berdiri dan berjalan perlahan mendekati Winny. Langkahnya yang pelan namun pasti begitu memesona si Tiara yang sudah mulai mimisan melihat pria tampan itu tanpa berkedip.

"Ya Tuhan kalo ini boleh buat Tiara ajah pliisssss..." histerisnya dalam hati.

Sementara Winny masih membeku, seakan dia berada di dunia lain saat ini. Tanpa dia sadari, si pria tampan sudah berada tepat di hadapannya kini masih dengan senyumnya yang sungguh kayak gulali.

"Heiii...koq bengong aja sih?" sapanya sambil melambaikan tangannya di depan wajah Winny.

Winny yang seakan baru tersadar dari mimpi tersentak kaget dan gugup.

"Sial, kenapa gw jadi gugup gini" umpatnya dalam hati.

"Kamu masih di bumi kan?"

Mendengar ucapan pria itu barusan membuat Winny tersenyum keki. Koq rasanya aneh begini yah, gumamnya sambil berusaha menormalkan detak jantungnya.

"Long time no see dear" pria itu kemudian memegang bahu Winny sekilas, dan membuat Winny semakin gak karuan.

Sementara di belakang sana Tiara jadi bertanya-tanya siapakah gerangan cowok ganteng itu.

_________________&&&&_______________

Haiiiii... update lagi, rajin yah aku 😀😀😀 Kira2 siapa yah cowok ganteng itu??? Semoga besok bisa update lagi, terima kasih yang sudah mampir di sini dan semoga berkenan memberikan bintang n komentarnya 😘😘😘

Menangkan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang