"Assalamu'alaikum Mas... Hey apa kabar? Aku lagi di kotamu, aku ingin bertemu...."
Deg! Pesan itu mampu membuat seorang Nuno tegang seketika. Ada rasa yang tidak bisa dia ungkapkan, terlebih lagi saat ini dia baru saja merasakan bahagianya bersama gadis yang ada di sampingnya kini.....
"Mas...ada apa?", tanya Winny lembut dan seketika memecah kesunyian serta membawa Nuno kembali dari lamunannya.
Nuno menoleh dengan wajah kakunya namun berusaha dia tutupi dengan mengulas senyum tipis.
"Eh, gak ada apa-apa", jawabnya sedikit gugup.
"Pesan dari siapa?"
"Hmm...dari teman", jawabnya singkat. Dia membenci dirinya dalam situasi seperti ini. Ada rasa gamang yang menderanya.
Sementara Winny hanya mengangguk dan tidak ingin bertanya lebih jauh lagi walau rasa penasaran kini menyerangnya. Dia sadar bahwa meskipun mereka sudah resmi menjalin hubungan namun dia tetap harus menghargai batasan masing-masing.
Winny akhirnya memilih diam hingga Nuno mulai melajukan mobilnya beranjak pulang.
Selama dalam perjalanan hanya keheningan yang menemani mereka. Mereka seakan enggan untuk memulai obrolan dan tenggelam dengan pikiran mereka masing-masing.
Dan kini merekapun susah tiba di depan rumah Winny. Nuno menoleh ke Winny dengan melempar senyum yang rasanya begitu lain, dan Winny menyadari itu.
"Ehemm...makasih yah untuk hari ini, maaf aku gak bisa mampir takut Maghrib keburu habis".
"Gak apa-apa koq mas. Aku juga mau bilang makasih untuk kejutannya", balas Winny dengan senyum tulusnya walau dalam hatinya ada tanya yang menderanya. Kenapa tiba-tiba Nuno berubah setelah menerima pesan dari seorang teman???
"Ok, aku pulang yah... Nanti aku hubungi lagi", ucap Nuno setelah Winny turun dari mobil.
Winny pun melambaikan tangannya saat mobil Nuno hendak berlalu.
Setelah membersihkan dirinya, Winny lalu menunaikan 3 rakaatnya. Setelah selesai, nampak dia begitu khusyuk berdoa. Entah apa yang dipintanya ke pemilik hidupnya. Ataukah curhatan apa yang dia langitkan. Yang pasti saat ini dia berusaha mendapatkan ketenangan dengan mengadu kepada Tuhannya.
Selesai berdoa Winny kemudian bersandar di pinggiran tempat tidurnya. Dia meraih ponselnya di atas nakas dan memeriksa pesan yang masuk. Dia berharap ada pesan dari Nuno, namun ternyata tidak ada.
Entahlah, sikap Nuno tadi membuatnya penasaran. Bertanya-tanya pada dirinya sendiri yang membuatnya sama sekali tak menemukan jawabnya.
Dia lalu menghela napasnya kasar.
"Tetap positif thinking Win", gumamnya pelan.
Kemudian senyumnya terbit kala teringat perlakuan manis Nuno tadi sore yang memberinya kejutan, dan seketika dia menghempaskan kegalauannya.
*****
Nuno memegang ponselnya dengan perasaan gelisah. Pesan dari seorang teman tadi masih terpampang di layar tanpa balasan.
Dia pun menggeram pelan lalu menghabiskan napasnya berat. Dia bingung harus bagaimana. Sementara kalau dia tidak membalasnya pasti sang teman akan bertanya-tanya karena status pesannya yang sudah terbaca tanpa balasan apapun.
Baru saja Nuno mengetik balasan, tiba-tiba ada panggilan masuk.
Kekagumanku is calling....
KAMU SEDANG MEMBACA
Menangkan Hati
Roman d'amourKisah cinta yang rumit seorang gadis penyiar radio sekaligus sekertaris dengan pria posesif, sementara cinta sang mantan yang belum kelar hadir kembali. Persahabatan, orang ketiga dan mantan terindah menjadi warna warni kehidupannya. Akankah dia men...